Hipotesis Penelitian KAJIAN TEORI

Tabel 3.2 Rubrik Penskoran Soal Tes Kemampuan Berpikir Logis Skor Mengidentifikasi hubungan antar fakta dalam menyelesaikan masalah Menyelesaikan permasalahan dengan memberikan alasan Membuat kesimpulan berdasarkan keserupaan dua proses 4 Menunjukan pengidentifikasian dan pemeriksaan hubungan antar fakta secara keseluruhan dengan tepat sesuai pertanyaan dan prosesnya juga benar, jelas dan lengkap berdasarkan pengetahuan matematika dari pokok bahasan bangun datar segitiga. Menunjukan penyelesaian dengan memberikan alasan secara secara keseluruhan dengan benar, jelas dan lengkap, jawaban sesuai dengan pertanyaan berdasarkan pengetahuan matematika dari pokok bahasan bangun datar segitiga. Menunjukan kesimpulan secara keseluruhan dengan tepat sesuai pertanyaan dan prosesnya juga benar, jelas dan lengkap berdasarkan pengetahuan matematika dari pokok bahasan bangun datar segitiga. 3 Jawaban hampir lengkap dan benar. Dapat menunjukan pengidentifikasian dan pemeriksaan hubungan antar fakta yang sesuai dengan pertanyaan tetapi dalam prosesnya ada beberapa kesalahan atau kurang lengkap. Jawaban hampir lengkap dan benar. Dapat menunjukan penyelesaian dengan memberikan alasan yang sesuai dengan pertanyaan tetapi dalam prosesnya ada beberapa kesalahan atau kurang lengkap. Jawaban hampir lengkap dan benar. Dapat menunjukan kesimpulan berdasarkan keserupaan dua proses dari pertanyaan tetapi dalam prosesnya ada beberapa kesalahan atau kurang lengkap. 2 Menunjukan pengidentifikasian dan pemeriksaan hubungan antar fakta hanya sebagian dengan benar, jawaban kurang memberikan gambaran terhadap pertanyaan. Menunjukan penyelesaian dengan memberikan alasan hanya sebagian dengan benar, jawaban kurang memberikan gambaran terhadap pertanyaan. Menunjukan kesimpulan hanya sebagian dengan benar, jawaban kurang memberikan gambaran terhadap pertanyaan. 1 Beberapa usaha dicoba untuk mengemukakan identifikasi, tetapi belum menunjukkan hubungan matematis. Jawaban tidak memberikan gambaran terhadap pertanyaan. Beberapa usaha dicoba untuk mengemukakan alasan, tetapi belum menunjukkan hubungan matematis. Jawaban tidak memberikan gambaran terhadap pertanyaan. Beberapa usaha dicoba untuk mengemukakan kesimpulan, tetapi belum menunjukkan hubungan matematis. Jawaban tidak memberikan gambaran terhadap pertanyaan. Tidak ada jawaban. Untuk memperoleh data kemampuan berpikir logis matematis, diperlukan penskoran terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal. Kriteria penskoran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor rubrik yang dimodifikasi dari Achmad Nizar. 54

E. Uji Instrumen Tes Penelitian

Sebelum soal-soal tes digunakan, dilakukan uji coba instrumen. Soal-soal tes diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tersebut memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas, selain itu juga untuk mengetahui tingkat kesukaran dan daya pembeda soal.

1. Validitas

Validitas adalah derajat ketetapan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya yang diukur. Suatu tes dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriteria, artinya tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus product moment dari Pearson. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut: 55                       2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N r xy Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan N = Jumlah responden X = Skor item Y = Skor total Kriteria pengujian validitas soal adalah : Jika , maka soal tersebut valid 54 Achmad Nizar, “Kontribusi Matematika Dalam Membangun Daya Nalar dan Komunikasi Siswa ”, Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 2, No. 2, Balikpapan, 2007, h.78, tidak dipublikasikan. 55 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. VI, h. 72.