Validitas Reliabilitas Uji Instrumen Tes Penelitian

∑ ∑ Keterangan: = Daya pembeda ∑ = Total skor peserta kelompok atas ∑ = Total skor peserta kelompok bawah = Total keseluruhan nilai peserta kelompok atas = Total keseluruhan nilai peserta kelompok bawah Kriteria yang digunakan untuk menafsirkan indeks daya beda sebagai berikut: Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Soal Kisaran Indeks Daya Pembeda Tafsiran Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik Instrumen tes kemampuan berpikir logis matematis yang telah diujikan, dianalisis dengan perhitungan statistika. Hasilnya terdapat 3 soal dengan daya pembeda jelek, yaitu nomor 5, 6, dan 7. Soal dengan daya pembeda cukup ada 3 soal, yaitu soal nomor 1, 3, 4, dan satu soal dengan daya beda baik yaitu nomor 2 lampiran 18. Rekapitulasi hasil uji instrumen penelitian disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Instrumen Penelitian No. Soal Validitas Daya Pembeda Taraf Kesukaran Keterangan 1 Valid Cukup Sedang Digunakan 2 Valid Baik Sedang Digunakan 3 Valid Cukup Sedang Digunakan 4 Valid Cukup Sedang Digunakan 5 Valid Jelek Sukar Digunakan 6 Valid Jelek Sukar Digunakan 7 Valid Jelek Sedang Digunakan

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu suatu teknik analisis yang penganalisisannya dilakukan dengan perhitungan, karena berhubungan dengan angka, yaitu dari hasil tes kemampuan berpikir logis matematis yang diberikan. Penganalisisannya dilakukan dengan membandingkan hasil tes kelas kontrol yang dalam pembelajarannya menggunkan pendekatan konvensional dengan kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah dengan teknik scaffolding. Data yang berhasil dihimpun kemudian diolah dan dianalisis untuk menjawab hipotesis penelitian. Data tersebut terlebih dahulu dilakukan perhitungan statistik deskriptif dengan membuat distribusi frekuensi, menghitung mean, median, modus, varians, simpangan baku, ketajaman dan kemiringan kurtosis dari kedua kelompok data. Selanjutnya dilakukan uji prasyarat analisis dengan uji Chi-kuadrat untuk menguji normalitas data, dan uji Fisher untuk mengetahui homogenitas data. Perhitungan statistik yang digunakan yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data hasil penelitian dengan menggunakan Chi-kuadrat atau Chi-Square, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 60 1 Perumusan hipotesis: H : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. H 1 : sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal. 2 Data dikelompokkan ke dalam distribusi frekuensi. 3 Menghitung nilai 2  hitung melalui rumus sebagai berikut: 60 Kadir, Statistiks untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Rose Mata Sampurna, 2010, h. 111.    fe fe fo 2 2  Keterangan: = Nilai statistik Chi-Kuadrat = Nilai frekuensi observasi ke-i = Nilai frekuensi yang diharapkan ke-i 4 Menentukan 2  tabel pada derajat bebas db = k – 3, dimana k banyaknya kelas. 5 Kriteria pengujian Jika 2  ≤ 2  tabel maka H diterima. Jika 2  2  tabel maka H ditolak. 6 Kesimpulan 2  ≤ 2  tabel : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. 2  2  tabel : sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang variansnya sama homogen. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji F dengan rumus sebagai berikut: 61 Dengan: dan ∑ ∑ Hipotesis statistik: H : H 1 : 61 Ibid, h. 119.