Hipotesis Statistik METODOLOGI PENELITIAN

Untuk lebih memudahkan dalam melihat perbedaan yang di peroleh dari hasil tes kemampuan berpikir logis matematis, perbandingan siswa antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dapat kita lihat pada Tabel 4.3 berikut. Tabel 4.3 Perbandingan Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 40 42 Nilai Maksimum Xmaks 96 82 Nilai Minimum Xmin 43 29 Mean ̅ 70,85 57 Median Me 72,07 56,79 Modus Mo 73,25 43,93 Varians S 2 147,67 223,90 Simpangan Baku S 12,15 14,96 Tingkat kemiringan -0,20 0,87 Ketajaman Kurtosis 0,216 0,328 Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat perbedaan statistika baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol dengan selisih 14,06, begitu pula dengan nilai median Me serta nilai modus Mo, yaitu pada kelas eksperimen memperoleh nilai lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol. Berdasarkan perolehan koefisien kemiringan, pada kelas eksperimen yang bernilai negatif yaitu sebesar -0,20 yang berarti distribusi data miring negatif atau landai kiri, dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di atas rata-rata. Pada kelas kontrol koefisien kemiringan sebesar 0,87 yang berarti distribusi data miring positif atau landai kanan, sehingga dapat dikatakan data cenderung mengumpul di bawah rata- rata. Secara visual perbandingan penyebaran data di kedua kelas yaitu kelas yang diterapkan pembelajaran dengan pendekatan PBM dengan teknik scaffolding dan kelas yang diterapkan pembelajaran secara konvensional dapat dilihat pada diagram di bawah ini. Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Sebaran Data Hasil Tes Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada grafik 4.1 terdapat perbedaan yang sangat sisgnifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan berpikir logis matematis meningkat pada kelas eksperimen, terlihat pada grafik nilai pada kelas eksperimen lebih banyak siswa yang mendapatkan nilai dengan 74. Nilai terendah yang di peroleh kelas eksperimen adalah 43, sedangkan kelas kontrol memperoleh nilai terendah 29. Nilai tertinggi di peroleh kelas eksperimen 96 dan kelas kontrol 82, kelas eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol dalam mencapai nilai tertinggi. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir logis matematis pada kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

3. Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa Berdasarkan Indikator

Berpikir Logis Matematis Kemampuan berpikir logis matematis yang menjadi fokus penelitian ini terdiri dari tiga indikator, yaitu mengidentifikasi hubungan antar fakta dalam menyelesaikan masalah, menyelesaikan permasalahan dengan memberikan alasan, dan membuat kesimpulan berdasarkan keserupaan dua proses. Skor kemampuan 4 3 9 14 7 3 4 9 7 7 7 8 2 4 6 8 10 12 14 16 20 40 60 80 100 F re k uens i Nilai eksperimen kontrol