Hasil Pengujian Hipotesis Analisis Data

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Indikator Mengindentifikasi Kelompok N Taraf Signifikan   hitung    tabel  Kesimpulan Eksperimen 40 0,05 12,30 7,82 Tidak Berdistribusi Normal Kontrol 42 0,05 19,51 7,82 Tidak Berdistribusi Normal Dari hasil uji persyaratan untuk kenormalan data ternyata hasil yang diperoleh adalah pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh data yang tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu, pengujian hipotesis akan menggunakan pengujian statistik non-parametrik dengan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga U 1 = 617,5 dan U 2 = 1.063 sehingga niali U yang dipilih dari nilai yang terkecil yaitu 617,5. Kemudian diperoleh harga = 840 dan harga =108, sehingga diperoleh harga = -2,059 dengan taraf signifikasi , maka didapat harga = 1,99. Hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa harga lebih besar dari lampiran 29 dan 30. Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan dengan Statistik Uji Mann-Whitney Indikator Mengindentifikasi Pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata yang diwakili dengan tiga soal pada indikator pertama yaitu 63, sedangkan pada kelas kontrol rata-rata nilainya 53. Kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata lebih tinggi daripada kelas kontrol. Terlihat pada Tabel 4.9 lebih besar dari 0,0197 0,05, Statistik Skor Kesimpulan Rata-rata Uji Mann-Whitney 840 H ditolak Standar Deviasi Uji Mann- Whitney 108 Uji Mann-Whitney U 617,5 -2,059 0,0197 yang artinya tolak . Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa ditolak, sedangkan diterima. menyatakan bahwa rata-rata kemampuan berpikir logis matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan berbasis masalah dengan teknik scaffolding pada indikator mengidentifikasi hubungan antar fakta dalam menyelesaikan masalah lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan taraf signifikansi 5.

b. Menyelesaikan permasalahan dengan memberikan alasan

Hasil perhitungan uji normalitas kelas eksperimen diperoleh   hitung = 10,48 dengan nilai kritis uji chi-square diperoleh   tabel = 7,82 pada taraf signifikasi dan derajat kebebasan dk = 3. Melalui perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa   hitung lebih besar dari   tabel , maka H ditolak, artinya data yang terdapat pada kelas kontrol berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Perhitungan yang sama dilakukan pada kelas kontrol dan diperoleh   hitung = 13,73 dan   tabel = 7,82. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa   hitung lebih besar dari   tabel, yang artinya H ditolak maka kelas kontrol pun berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Berikut hasil dari uji normalitas yang disajikan dalam Tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Indikator Memberikan Alasan Kelas N Taraf Signifikan   hitung    tabel  Kesimpulan Eksperimen 40 0,05 10,48 7,82 Tidak Berdistribusi Normal Kontrol 42 0,05 13,73 7,82 Tidak Berdistribusi Normal Pada Tabel 4.10 diperoleh kesimpulan kedua kelas berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal, dan langkah selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji non-parametrik uji Mann-Whitney uji U. Perhitungan uji hipotesis dilakukan dengan uji Mann-Whitney diperoleh U 1 = 447, dan U 2 = 1.233 sehingga nilai U yang dipilih dari nilai terkecil adalah 447. Kemudian diperoleh harga = 840, dan =108, dengan sehinggga . Hal ini menunjukkan bahwa lebih kecil dari 0,00014 0,05, yang artinya H ditolak, dengan kata lain rata- rata kemampuan berpikir logis matematis di kelas eksperimen pada indikator menyelesaikan permasalahan dengan memberikan alasan lebih tinggi daripada kelas kontrol. Secara singkat hasil perhitungan uji Mann-Whitney dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut. Tabel 4.11 Hasil Uji Perbedaan dengan Statistik Uji Mann-Whitney Indikator Memberikan Alasan Statistik Skor Kesimpulan Rata-rata Uji Mann-Whitney 840 H ditolak Standar Deviasi Uji Mann- Whitney 108 Uji Mann-Whitney U 447 -3,64 0,00014 Berdasarkan perhitungan pengujian pada indikator memberikan alasan, kelas eksperimen dengan rata-rata nilai 83, dan kelas kontrol rata-rata nilainya 66 lampiran 34. Pada indikator kedua ini, perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dengan kontrol lebih tinggi daripada indikator lain. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran yang menekankan bahwa setiap siswa menemukan jawaban harus mengetahui dari mana jawabannya berasal dengan mengetahui pengertian serta sifat-sifat yang telah dipelajari.

c. Membuat kesimpulan berdasarkan keserupaan dua proses

Indikator terakhir yaitu membuat kesimpulan berdasarkan keserupaan dua proses, dilakukan uji hipotesis agar terlihat memperkuat data bahwa kelas eksperimen lebih tinggi kemampuan berpikir logisnya daripada kelas kontrol, untuk itu pehitungan uji hipotesis tiap indikatornya dilakukan. Dari hasil uji normalitas dari kelas eksperimen didapat   hitung = 11,64, dan   tabel = 7,82 dengan