bentuk tertentu agar menarik. Pengolahan yang tidak dilakukan secara professional, perencanaan yang kurang baik, tenaga pelaksana yang tidak
professional, sistem pengawasan yang lemah, dan rendahnya dedikasi petugas penyelenggara menyebabkan mutu dan cita rasa makanan yang
disajikan kurang baik. Cita rasa makanan yang khas dapat diciptakan dengan menggunakan
bumbu-bumbu tertentu atau dapat juga dengan cara memasak makanan yang khusus. Selain itu mutu dan cita rasa makanan sangat tergantung pada
tenaga ahli juru masak. Cita rasa makanan mencakup dua aspek utama yaitu penampilan makanan sewaktu dihidangkan dan rasa makanan waktu
dimakan. Kedua aspek itu sama pentingnya untuk diperhatikan agar betul- betul dapat menghasilkan makanan yang memuaskan.
2.3.2.1 Penampilan Makanan
Penampilan makanan sewaktu disajikan di meja makan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
2.3.2.1.1 Warna Makanan
Betapapun lezatnya
makanan, apabila
penampilannya tidak menarik waktu disajikan akan mengakibatkan selera orang yang akan memakannya
menjadi hilang. Warna makanan memegang peranan penting dalam penampilan makanan. Untuk mendapatkan
warna makanan yang sesuai dan menarik harus digunakan teknik memasak tertentu Moehyi, 1992.
Menurut West dan Wood 1988 warna makanan yang menarik dapat meningkatkan cita rasa. Kombinasi
warna menjadi sangat penting dalam membuat makan menjadi lebih menarik ketika disajikan. Oleh karena itu,
suatu menu yang baik haruslah terdapat kombinasi warna yang menarik.
2.3.2.1.2 Konsistensi atau Tekstur Makanan
Konsistensi makanan juga merupakan komponen yang turut menentukan cita rasa makanan karena
sensitivitas indera cita rasa dipengaruhi oleh konsistensi makanan. Makanan yang berkonsistensi padat atau kental
akan memberikan rangsang yang lebih lambat terhadap indera kita. Cara memasak dan lama waktu memasak
makanan akan menentukan pula konsistensi makanan. Jadi apabila seseorang memakan makanan dengan konsistensi
dan tekstur yang sesuai dengan jenis makanannya maka dapat meningkatkan selera si pemakannya.
2.3.2.1.3 Bentuk Makanan yang disajikan
Menurut Moehyi 1992 untuk membuat makanan menjadi lebih menarik biasanya disajikan dalam bentuk-
bentuk tertentu. Bentuk makanan waktu disajikan dapat dibedakan menjadi beberapa macam bentuk seperti:
1 Bentuk sesuai dengan bentuk asli bahan makanan. Misalnya, ikan sering disajikan dalam bentuk aslinya
dengan lengkap. 2 Bentuk yang menyerupai bentuk asli, tetapi bukan
merupakan bahan makanan yang utuh. Ayam kodok misalnya, dibuat menyerupai asli ayam.
3 Bentuk yang diperoleh dengan cara memotong bahan makanan dengan teknik tertentu atau mengiris bahan
makanan dengan cara tertentu. 4 Bentuk sajian khusus seperti bentuk nasi tumpeng atau
bentuk lainnya yang khas. Bentuk makanan yang serasi akan memberikan daya
tarik tersendiri bagi setiap makanan yang disajikan.
2.3.2.1.4 Porsi Makanan