Pengetahuan gizi sangat penting karena dengan pengetahuan gizi yang cukup diharapkan status gizi baik sehingga penyediaan makanan yang
bergizi dapat tercukupi dan pangan tersebut dapat diolah dan dikonsumsi guna perbaikan gizi. Praktek konsumsi pangan merupakan hasil interaksi
dari pengetahuan gizi dalam sikap terhadap gizi. Sanjur dalam Kumary 2001 menyatakan bahwa pengetahuan gizi mempengaruhi praktek
melalui sikap terhadap konsumsi makan. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa responden yang
memiliki pengetahuan gizi baik lebih banyak yaitu sebesar 60. Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan gizi kurang sebesar
40. Menurut WHO remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan
seksual, mengalami perubahan jiwa dari jiwa anak-anak menjadi dewasa dan mengalami perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi
relatif mandiri. Para remaja umumnya memiliki pemahaman yang kurang baik terhadap kandungan gizi yang terdapat dalam berbagai makanan dan
manfaatnya terhadap tubuh Mc Williams, 1993. Periode remaja adalah periode perubahan yang sangat drastis baik fisik maupun psikologi.
Sehingga pengetahuan baik tidak selalu mencerminkan perilaku remaja tersebut dalam mengkonsumsi makanan.
6.2.4 Gambaran Uang Saku Peserta Didik di MAN Insan Cendikian
Serpong
Uang saku merupakan bagian pengalokasian pendapatan keluarga yang diberikan kepada anak untuk keperluan harian, mingguan, atau
bulanan. Semakin besar pendapatan keluarga maka semakin besar uang saku yang diterima oleh anak Azizah, 2007 dalam Dilapanga, 2008. Uang
saku sangat menentukan pemilihan makanan dan konsumsi makanan. Biasanya remaja memilih makanan sesuai dengan uang saku mereka.
Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa responden yang memiliki uang saku besar proporsinya lebih besar yaitu 66. Sedangkan responden
yang memiliki uang saku kecil ada sebanyak 34. Dari hasil observasi diketahui bahwa responden yang uang sakunya besar untuk konsumsi
makan belum tentu membeli makanan yang mengandung zat gizi.
6.2.5 Gambaran Citra Tubuh Peserta Didik di MAN Insan Cendikia
Serpong
Citra tubuh adalah sikap, persepsi, keyakikan dan pengetahuan individu secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran,
bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang kontak secara terus menerus baik masa lalu maupun sekarang Harnawatiaj, 2002 dalam
Handayani, 2009. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa lebih banyak
responden yang merasa dirinya tidak gemuk yaitu sebesar 62. Sedangkan responden yang merasa dirinya gemuk ada sebanyak 38. Citra tubuh
merupakan persepsi seseorang terhadap citra tubuhnya, banyak faktor yang
dapat mempengaruhi persepsi tersebut seperti teman sebaya. Persepsi remaja terhadap citra tubuhnya akan mempengaruhi konsumsi makannya
sehingga memungkinkan terjadinya pembatasan terhadap beberapa jenis makanan bergizi padahal makanan tersebut sangat berguna bagi tubuh.
Dalam tafsir Bakry Al Maaidah: 87 dijelaskan bahwa orang mukmin disuruh memakan makanan yang halal dan menyehatkan bergizi, tidak
boleh menahan nafsu atau sama sekali tidak mengindahkan makanan karena untuk beribadah seperti yang pernah dilakukan oleh pendeta-
pendeta. Ol
6.2.6 Gambaran Penilaian Penampilan Makanan Peserta Didik di MAN