Penyajian Makanan Penilaian Makanan

makanan yang terlalu dingin dapat membius kuncup cecapan sehingga tidak peka lagi. Sensitivitas terhadap rasa akan berkurang bila suhu berada di bawah 20 C atau di atas 30 C. Makanan yang dihidangkan kepada konsumen sebaiknya sesuai suhu makanan tersebut seperti soto dan sop diberikan dalan keadaan hangat. Untuk menyajiakan makanan itu harus dipilih tempat yang bertutup atau dapat juga digunakan panci yang dilengkapi alat pemanas. Sebaliknya, makanan yang harus dihidangkan dalam keadaan dingin hendaknya dihidangkan dalam keadaan dingin seperti agar-agar Moehyi, 1992.

2.3.2.3 Penyajian Makanan

Penyajian makanan merupakan faktor penentu dalam penampilan hidangan yang disajikan. Jika penyajian makanan tidak dilakukan dengan baik, seluruh upaya yang telah dilakukan guna menampilkan makanan denga cita rasa yang tinggi akan tidak berarti. Penampilan makanan waktu disajikan akan merangsang indera terutama indera penglihatan yang bertalian dengan cita rasa makanan. Ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan dalam penyajian makanan, yaitu sebagai berikut: a Pemilihan alat yang digunakan Untuk meyajikan makanan dibutuhkan alat seperti piring, mangkuk, atau tempat menyajikan makanan khusus yang lainnya. Alat yang digunakan harus sesuai dengan volume makanan yang disajikan. Makana yang berkuah banyak tentu tidak sesuai disajikan dengan menggunakan piring ceper. Sebaliknya, makanan yang tidak berkuah hendaknya tidak disajikan dengan menggunakan tempat yang cekung dan dalam, tetapi disajikan dengan menggunakan tempat yang agak datar. Makanan yang harus dimakan dalam keadaan hangat harus disajikan dengan menggunakan tempat yang bertutup atau dapat menggunakan panci khusus yang dilengkapi alat pemanas. b Cara menyusun makanan dalam tempat penyajian makanan Cara menyusun hidangan perlu dilakukan dengan cermat sehingga memberikan kesan menarik. Misalnya irisan daging atau ikan hendaknya disusun serapi mungkin. c Penghias hidangan Penghias hidangan sangat diperlukan untuk membuat makanan lebih menarik, dalam menghias hidangan diperlukan keahlian dan rasa seni tersendiri. Banyak ragam sayur-mayur atau buah-buahan yang dapat digunakan sebagai penghias hidangan. Daun slada, buah tomat masak, cabai merah besar, wortel, daun sledri, daun peterseli, daun pandan, buah mentimun, dan buah jeruk nipis dapat digunakan sebagi penghias hidangan karena dapat menambah menarik penampilan makanan yang disajikan.

2.3.3 Karakteristik Lingkungan

2.3.3.1 Musim

Bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan terutama perubahan lingkungan hidup keluarga secara tidak langsung akan mengubah kebiasaan makan. Adanya bencana alam tersebut mengurangi bahkan meniadakan cadangan makanan keluarga Suhardjo, 1989.

2.3.3.2 Pekerjaan

Keluarga dengan pendapatan terbatas mempunyai kemungkinan yang besar bahwa akan mengalami kekurangan dalam memenuhi kebutuhan makanannya sesuai dengan kebutuhan, setidaknya keanekaragaman bahan makanan kurang terjamin karena dengan uang yang terbatas tidak akan banyak pilihan. Selanjutnya menurut Sumarno Nurhayati, 2000 mengatakan bahwa hubungan semi logaritmik antara