atau buah-buahan yang dapat digunakan sebagai penghias hidangan. Daun slada, buah tomat masak, cabai merah besar,
wortel, daun sledri, daun peterseli, daun pandan, buah mentimun, dan buah jeruk nipis dapat digunakan sebagi
penghias hidangan karena dapat menambah menarik penampilan makanan yang disajikan.
2.3.3 Karakteristik Lingkungan
2.3.3.1 Musim
Bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan terutama perubahan lingkungan hidup keluarga secara tidak langsung
akan mengubah kebiasaan makan. Adanya bencana alam tersebut mengurangi bahkan meniadakan cadangan makanan
keluarga Suhardjo, 1989.
2.3.3.2 Pekerjaan
Keluarga dengan pendapatan terbatas mempunyai kemungkinan yang besar bahwa akan mengalami kekurangan
dalam memenuhi kebutuhan makanannya sesuai dengan kebutuhan, setidaknya keanekaragaman bahan makanan
kurang terjamin karena dengan uang yang terbatas tidak akan banyak pilihan. Selanjutnya menurut Sumarno Nurhayati,
2000 mengatakan bahwa hubungan semi logaritmik antara
konsumsi energi dan protein dengan pendapatan yang artinya peningkatan pendapatan keluarga akan meningkatkan
konsumsi energi. Namun, hal ini berbeda dengan penelitian Nurhayati 2000, yang menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang nyata antara pendapatan orang tua dengan konsumsi zat gizi. Menurut Jahar, Djumadias dan Tarwotjo
1988, tidak adanya hubungan antara pendapatan orang tua dengan konsumsi zat gizi, kemungkinan berkaitan dengan
kurangnya pengetahuan gizi dalam menyediakan makanan bagi anak sehingga pemanfaatan pendapatan untuk keperluan
pangan menjadi kurang efisien.
2.3.3.3 Jumlah Keluarga
Pangan yang tersedia untuk suatu keluarga besar mungkin hanya cukup untuk keluarga yang besarnya setengah
dari keluarga tersebut. Hal ini dapat menyebabkan banyak anak-anak yang mengalami kurang gizi dan pola ini juga akan
menjadi kebiasaan ketika mereka besar nanti sehingga sangat erat kaitannya dengan konsumsi makannya. Jadi jumlah
anggota keluarga mempengaruhi konsumsi makan seseorang Suharjo, 1989.
2.3.3.4 Tingkat Sosial Pada Masyarakat
Tingkat sosial
pada masyarakat
mempengaruhi konsumsi makanan seseorang sebab tingkat sosial berkaitan
erat dengan pekerjaan dan pendapatan. Pada orang yang memiliki tingkat sosial yang tinggi lebih cenderung memilih
makanan yang mahal dan memiliki nilai zat gizi yang tinggi dan orang yang memiliki tingkat sosial yang rendah
cenderung memilih bahan makanan yang murah dan tidak mementingkan zat gizinya hal ini diberkaitan dengan uang
yang dimiliki Suhardjo, 1989.
2.3.3.5 Pengaruh Teman Sebaya Peer Groups