square didapatkan Pvalue = 0,318, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara rasa makanan dengan konsumsi
protein.
5.3.7 Hubungan Antara Teman Sebaya Dengan Konsumsi Energi Dan
Protein
Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan penampilan makanan dengan konsumsi energi dan protein pada peserta didik di MAN Insan
Cendikia Serpong tahun 2010 dengan menggunakan uji chi square disajikan pada tabel 5.24 dan 5.25.
Tabel 5.24 Distribusi Konsumsi Energi Berdasarkan Teman Sebaya Pada
Peserta Didik di MAN Insan Cendikia Serpong Tahun 2010 Pengaruh
Teman Sebaya
Konsumsi energi Total
P value
Kurang Cukup
Jumlah Jumlah
Jumlah
0,931
Lemah
21 60
14 40
35 100
Kuat 41
63,1 22
36,9 65
100 Berdasarkan tabel 5.24 diketahui bahwa dari 35 responden yang
pengaruh teman sebayanya lemah, ada sebanyak 21 responden atau 60 yang konsumsi energinya kurang. Dari hasil uji chi square didapatkan hasil
P value = 0,931, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penampilan makanan dengan konsumsi energi.
Tabel 5.25 Distribusi Konsumsi Protein Berdasarkan Teman Sebaya Pada
Peserta Didik di MAN Insan Cendikia Serpong Tahun 2010 Pengaruh
Teman Sebaya
Konsumsi protein Total
P value
Kurang Cukup
Jumlah Jumlah
Jumlah
0,650
Lemah
8 22,9
27 77,1
35 100
Kuat
11 16,9
54 83,1
65 100
Dari tabel 5.24 diketahui bahwa dari 35 responden yang pengaruh teman sebayanya lemah, ada sebanyak 8 responden atau 22,9 yang
konsumsi proteinnya kurang. Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan Pvalue = 0,650, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang
bermakan antara pengaruh teman sebaya dengan konsumsi protein.
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian 6.1.1 Desain Studi
Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dimana faktor risiko dan efek diteliti dalam waktu yang bersamaan. Desain studi ini
tidak dapat menjelaskan secara pasti apakah faktor risiko mendahului efek karena hal tersebut menuntut sekuensi waktu yang jelas antara faktor risiko
dan efek. Sehingga penggunaan desain studi ini untuk menganalisis hubungan faktor risiko dan efek terbatas.
6.1.2 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang diambil dari peneliti lain. Berdasarkan teori banyak variabel yang
berhubungan dengan konsumsi energi dan protein, namun karena beberapa keterbatasan maka peneliti hanya dapat meneliti beberapa variabel saja
yaitu jenis kelamin, pengetahuan, uang saku, citra tubuh, penampilan makanan, rasa makanan dan teman sebaya. Akan tetapi diduga masih ada
variabel yang mempengaruhi konsumsi energi dan protein seperti stress. Variabel tersebut tidak diteliti karena keterbatasan pengukuran dalam
penelitian.
6.1.3 Pengambilan Data