terus berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku di masyarakat tersebut.
Menurut Abu Ahmadi yang dikutip oleh Basrowi bahwa masyarakat harus mempunyai ciri-
ciri : “1 harus ada pengumpulan manusia dan harus banyak, bukan pengumpulan binatang, 2 telah
bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu, 3 adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka
untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama”.
52
Berdasarkan ciri-ciri masyarakat tersebut, berarti diantara mereka berkumpul itu harus ditandai dengan adanya hubungan atau pertalian
yang sama lainnya. Paling tidak setiap individu mempunyai kesadaran akan keberadaan individu lainnya.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Ahmad Fauzi Syahputra, skripsi 2012 dengan judul “Pernikahan dini
penyebab putusnya pendidikan studi kasus Desa Cibitung Kec. Pemijahan Kab. Bogor.” Dalam skripsi ini menjelaskan adanya empat
faktor penyebab perkawinan tersebut yaitu faktor pendidikan, faktor ekonomi, faktor tradisi daerah atau kebiasaan keluarga. Perkawinan usia
muda yang ditemukan dalam penelitian ini secara umum merupakan kombinasi dari faktor-faktor tersebut yang satu sama lain saling terkait
dan mendukung akan terjadinya pernikahan dini. Para pelaku perkawinan itu hampir seluruhnya hanya lulusan Sekolah Dasar SD bahkan ada
juga di antara mereka yang tidak lulus SD. Hal ini terjadi karena beberapa sebab, yaitu: faktor ekonomi, dimana rata-rata penduduknya
bermata pencaharian sebagai petani. Kedua karena faktor malas, yang sifatnya telah mengikuti orang sebelum mereka seperti budaya yang tak
bisa terpisahkan dari pemikiran mereka. Ketiga bahwa pernikahan usia dini yang dilakukan sebagian masyarakat Cibitung Wetan dapat
menyebabkan putusnya pendidikan, selain itu putusnya pendidikan
52
Basrowi, Pengantar Sosiologi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005h.41
disebabkan oleh adanya pandangan dan pola fikir masyarakat untuk tidak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Keempat, karena masih
adanya anggapan yang dipegang yaitu bahwa seorang anak perempuan meskipun ia sekolahnya sampai ketingkat atas nantinya akan kedapur-
dapur juga
.
53
2. Zulkifli Ahmad, skripsi 2011 dengan judul “dampak sosial pernikahan
usia dini studi kasus di Desa Gunung Sindur, Bogor.” Dalam skripsi ditemukan sangat terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang
pernikahan usia dini disebabkan mereka hanyalah lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, sehingga sumber daya intelektualnya
minim sekali. Dampak dari pernikahan dini yang di lakukan tidak terlalu serius, hanya mudah stress dan marah-marah, bertengkar dan juga karena
kurangnya pengetahuan maka dalam pengaturan keuangan bulanan untuk kebutuhan rumah tangga dan menjaga kesehatan menjadi terabaikan,
selain itu kehidupan setelah berumah tangga dalam lingkungan bertetangga masih bisa ditoleransi dan dapat mengikuti aturan yang
berlaku di lingkungan masyarakat.
54
3. Achyar Zulfikar, skripsi 2011 dengan judul “respon warga desa tajur
halang bogor terhadap pernikahan dini”. Dalam skripsi ini ditemukan warga desa tajur halang bogor khususnya rt 0203 melakukan pernikahan
dini karena faktor ekonomi, ataupun pribadi seperti “kecelakaan”. Hal ini dapat terlihat dari mata pencaharian dan pergaulan yang ada di Desa
Tajur Halang Bogor khususnya RT 0203. Orang tua disana ingin menikahkan anaknya agar mereka tidak terbebani atas biaya hidup
anaknya.
55
53
Ahmad Fauzi Syahputra. Pernikahan dini penyebab putusnya pendidikan studi kasus Desa Cibitung Kec. Pemijahan Kab. Bogor. Skripsi. Program Studi Hukum Keluarga Islam,