Dorongan dari Orang Tua

kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Pernikahan mempunyai arti dan kedudukan yang sangat penting dalam tata kehidupan manusia apalagi mengingat kondisi zaman yang saat ini maraknya pernikahan dini yang terjadi dikalangan masyarakat. Pernikahan dini yang terjadi saat ini sebenarnya bukan hal yang baru, namun sudah terjadi dari dahulu bahkan hingga saat ini. Menurut Mohammad Fauzil Adhim menyebutkan bahwa “masyarakat memandang pernikahan usia muda adalah sebagai pernikahan yang belum menunjukkan adanya kedewasaan, yang secara ekonomi masih sangat tergantung pada orang tua serta belum mampu mengerjakan apa-apa bekerja ”. 24 Pernikahan dini merupakan perjanjian antara laki-laki dan perempuan yang belum siap untuk melaksanakan pernikahan dan terjadi sebelum waktunya atau bisa dikatakan pernikahan dini dilakukan pada usia yang muda. Menurut K. Wantjik Saleh, “Kedewasaan adalah persyaratan untuk melangsungkan pernikahan. Bukan sebaliknya, dengan pernikahan orang kemudian diakui menjadi dewasa ”. 25 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernikahan usia muda atau remaja adalah perkawinan yang dilakukan oleh seseorang yang pada hakekatnya kurang mempunyai persiapan atau kematangan baik secara biologis, psikologis maupun sosial ekonomi. Suatu pernikahan secara tidak langsung telah membelenggu kebebasan seseorang, karena di dalam pernikahan terdapat tanggung jawab untuk tetap menjaga keutuhan rumah tangganya. Hal itu menjadi pertimbangan yang signifikan untuk memutuskan untuk 24 Muhammad Fauzil Adhim, Indahnya Pernikahan Dini,Yogyakarta:Gema Insani Press, 2003, h.26. 25 K. Wanjtik Saleh,Hukum Perkawinan Indonesia,Jakarta:Ghalia Indonesia,1978, h.55 menikah. Pernikahan dini yang ada dikalangan masyarakat masih banyak terjadi sekalipun dilarang oleh undang-undang perkawinan. Menurut Wilson Nadeak beberapa dampak pernikahan dini sebagai berikut : Pernikahan dalam usia muda ini pun menimbulkan banyak masalah sosial salah satunya ialah kasus perceraianyang meningkat derastis dari tahun ketahunnya. Mereka mengira bahwa dalam perkawinan segala sesuatu akan berjalan secara alamiah, kebahagiaan akan datang dengan sendirinya, sekalipun mereka tidak memiliki pengetahuan untuk mengatur kehidupan rumah tangganya. Kenyataannya kebahagiaan pernikahan perlu diusahakan secara terus menerus antara suami isteri, karena perceraian yang sering terjadi diakibatkan tidak adanya persiapan dikedua belah pihak. 26 Menurut Muhammad Fauzil Adhim, ada hal-hal yang perlu dipersiapkan jika ingin menikah yaitu: “1Membekali diri dengan ilmu; 2Kemampuan memenuhi tanggung jawab; 3 Kesiapan menerima anak; 4 Kesiapan psikis; 5 Kesiapan Rohaniah”. 27 Sebelum melaksanakan pernikahan harus membekali diri dengan ilmu-ilmu yang diperlukan dalam rumah tangga. Selain harus membekali diri dengan ilmu, banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi, baik tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang suami maupun istri. Salah satu tujuan dari pernikahan yaitu melahirkan keturunan, maka bagi orang yang ingin menikah harus siap untuk menerima anak sebagai amanah yang telah dianugerahkan Allah sehingga anak itu harus dirawat, diasuh, dan dididik. Selain itu kesiapan psikis untuk berumah tangga juga sangat diperlukan, karena kesiapan psikis diperlukan untuk menerima kekurangan-kekurangan orang yang menjadi pendampingnya. Dan yang terakhir yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kesiapan rohaniah, mereka yang hatinya telah sangat peka terhadap agama mudah menerima nasehat, 26 Wilson Nadeak, Perkawinan dan Keluarga Jakarta:BP4 No. 313, 1998 h.51 27 Muhammad Fauzil Adhim, Indahnya Pernikahan Dini, Yogyakarta:Gema Insani Press, 2003, h.47