Landasan Filosofis Latar Belakang Masalah

belum tepat untuk merasakannya, karena pernikahan dini dikaitkan dengan waktu, yaitu sangat awal. Menikah sebelum cukup usia ternyata masih ada di zaman modern ini. Salah satu kasus pernikahan Manohara Odelia Pinot dengan pangeran kesultanan Malaysia yang bernama Tengku Fakhry menikah pada tahun 2008 di usia 16 tahun yang berakhir dengan perceraian dan konflik. 9 Hal tersebut tentu tidak lepas dan sangat dipengaruhi oleh budaya yang berkembang di masyarakat bahwa wanita tidak boleh sampai terlambat menikah, atau mempunyai alasan jika dinikahkan dengan orang yang sudah berada, tidak perlu khawatir masa depannya akan terpuruk. Tetapi pernikahan dini tentunya bersifat individual, artinya ukuran kemaslahatan dikembalikan kepada pribadi masing-masing, jika dengan pernikahan dini mampu menyelamatkan dari kubangan dosa dan lumpur kemaksiatan, maka menikah adalah jalan alternatif yang positif. Ada beberapa faktor yang disebabkan dari pernikahan dini itu jika terjadi. faktor-faktor tersebut yaitu : Pertama, masa anak-anak adalah masa bereksplorasi, bermain, berkreasi, dan belajar agar dapat tumbuh dan berkembang secara baik sesuai usianya. Kedua, secara fisik organ reproduksi anak- anak belum siap untuk melakukan hubungan suami istri apalagi secara psikis. Dan ketiga, pernikahan dini juga berakibat pada terhentinya salah satu hak anak yaitu mendapatkan pendidikan. 10 Dari faktor-faktor di atas dapat disimpulkan bahwa anak-anak yang menikah pada usia dini secara tidak langsung akan kehilangan perkembangannya sebagai anak-anak karena harus dihadapkan dengan dunia keluarga yang jauh dari usia perkembangannya. Dan jika dilihat secara fisik organ reproduksi anak-anak belum siap hal inilah yang sering terjadi rentannya kehamilan seperti tingginya angka kematian ibu dan 9 Lutfi Puji Astuti. “Manohara Odelia Pinot”, http:www.life.viva.co.idnewsread372430-manohara-odelia-pinot, Januari 2015 10 Rita Pranawati. “Eksploitasi Anak dalam Pernikahan Dini”, http:edukasi.kompasiana.com, 05 September 2014 bayi. Selanjutnya, jika pernikahan dini itu memang dilaksanakan akan berdampak pada terhentinya proses pendidikan. Karena dengan pendidikan menjadi salah satu cara untuk peningkatan kualitas hidup warga namun jika sebagian besar kasus anak dengan pernikahan dini akan terhenti pendidikannya. Membiarkan anak putus sekolah merupakan bentuk pelanggaran hak anak untuk mendapatkan pendidikan. Lebih jauh lagi, membiarkan anak dengan pernikahan dini putus sekolah akan membuat kemiskinan berulang serta kemungkinan kejadian pernikahan anak-anak pada generasi selanjutnya terus berlanjut. Di zaman yang modern ini, masih banyak ditemukan kurangnya tingkat kesadaran masyarakat tentang pendidikan. Hal inilah yang menyebabkan pernikahan dini berkaitan erat dengan putusnya sekolah. Tidak menutup kemungkinan anak yang putus sekolah terdorong untuk cepat menikah, begitu pula dengan menikah secara dini menyebabkan seorang anak putus sekolah. Setidaknya jika masyarakat sadar akan pentingnya pendidikan, dari pendidikan itu sendiri dapat mengurangi terjadinya pernikahan dini. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, hal ini meyakini peneliti untuk mengadakan penelitian yang berjudul tentang “Pengaruh Timbal Balik antara Pernikahan Dini dengan Putus Sekolah Analisis Sosiologis Terhadap Komunitas Rukun Warga RW 03 Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka masalah dapat diidentifikasi sebagai : a. Kurangnya kesadaran masyarakat akan bahaya dari pernikahan dini. b. Maraknya pernikahan dini yang terjadi di Komunitas RW 03 Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang. c. Kurangnya pengetahuan pendidikan tentang bahaya dari pernikahan dini. d. Adanya kasus pernikahan dini yang menyebabkan putus sekolah. e. Adanya keterkaitan antara putus sekolah dengan pernikahan dini. f. Adanya beberapa faktor yang menyebabkan pernikahan dini itu terjadi. g. Banyaknya resiko yang terjadi dari terlaksananya pernikahan dini itu sendiri.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut agar penelitian lebih terarah dan fokus, maka penulis memberikan batasan permasalahan ini pada adanya pengaruh timbal balik karena dengan menikah dini menyebabkan seorang anak tidak dapat melanjutkan pendidikannya putus sekolah dan karena seorang anak yang awalnya sudah tidak mendapatkan pendidikan putus sekolah terdorong untuk menikah lebih cepat.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalah yang diambil penelitian hanya dilakukan di Komunitas Rukun Warga RW 03 Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang. Mengingat daerah yang akan diteliti merupakan daerah yang berdekatan dengan lingkungan pendidikan dan dilihat dari kondisi masyarakatnya pun sudah mengikuti perkembangan zaman dan terbilang maju namun di daerah tersebut pernikahan dini masih saja dilakukan. Maka peneliti dapat mengajukan pertanyaan dalam penelitian ini sebagai berikut : “Bagaimana pengaruh timbal balik antara pernikahan dini dengan putus sekolah yang terjadi di Komunitas Rukun Warga RW 03 Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang?”