4. Konsep-konsep Sosiologi tentang Kehidupan Masyarakat
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organisme yang terbatas di banding jenis
mahluk lain ciptaan Tuhan. Untuk mengatasi keterbatasan kemampuan organisasinya itu, menusia mengembangkan sistem-sistem dalam
hidupnya melalui kemampuan akalnya seperti sistem mata pencaharian, sistem perlengkapan hidup dan lain-lain. Dalam kehidupannya sejak lahir
manusia itu telah mengenal dan berhubungan dengan manusia lainnya. Seandainya manusia itu hidup sendiri, misalnya dalam sebuah ruangan
tertutup tanpa berhubungan dengan manusia lainnya, maka jelas jiwanya akan terganggu.
Naluri manusia untuk selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain disebut mahluk sosial. Dengan adanya naluri ini, manusia
mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kehidupannya dan memberi makna kepada kehidupannya, sehingga timbul apa yang kita
kenal sebagai kebudayaan yaitu sistem terintegrasi dari perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
a. Individu
Menurut M. Munandar, Kata individu berasal dari kata lain, yaitu “individuum, berarti yang tak terbagi. Jadi, merupakan suatu
sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas”.
45
Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Dalam perkembangannya setiap individu mengalami dan
dibebankan berbagai peranan, yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup dengan sesama manusia. Seringa kali pula terdapat konflik
dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya. Namun
45
M. Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial, Bandung : Eresco, 1995h.54
setiap warga masyarakat yang namanya individu wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku sosial
masyarakatnya. Manusia sebagai individu selalu berada di tengah-tengah
kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat
membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi
penghambat proses pembentukan pribadi. Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan
individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan
individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan
manusia.
b. Keluarga
Menurut M. Munandar keluarga diartikan “sebagai suatu sistem sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial,
yang ditandai adanya kerja sama ekonomi. ”
46
Keluarga merupakan kelompok orang-orang yang dipersatukan oleh ikatan-ikatan
perkawinan, darah yang membentuk satu rumah tangga, berinteraksi dan berkomunikasi antara lainnya.
Fungsi kontrol sosial keluarga yang dikatakan oleh M. Munandar yaitu “bagi setiap individu pada saat dia tumbuh menjadi
dewasa, memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan umum untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat, dan
berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadiannya ”.
47
Keluarga berperan sangat penting dalam masyarakat yaitu sebagai kontrol sosial. Dimana sebagai proses yang dilakukan untuk
46
M.Munandar Soelaeman, Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial, Bandung : Eresco, 1995h.55
47
Ibid., h.60