Kelanjutan pendidikan suami dan istri

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, kerangka berpikir yang diajukan terdapat kesesuaian sekaligus ketidak sesuaian pada kondisi yang ada di Komunitas Rukun Warga RW 03 Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang sebagai lokasi penelitian. Wilayah Komunitas Rukun Warga RW 03 awalnya merupakan sebuah wilayah yang termasuk desa di Pamulang Barat. Kondisi masyarakatnya pun dilihat dari mata pencahariannya merupakan petani padi, petani sayuran yang hasilnya dapat dijual ke pasar. Semakin majunya zaman wilayah Komunitas Rukun Warga RW 03 mengalami perubahan pesat. Wilayah ini yang tadinya desa berubah menjadi kota pinggiran dikarenakan letaknya strategis, dekat dengan instansi pemerintah dan pendidikan yang membuat banyaknya para pendatang yang ingin bermukim di wilayah tersebut. karena berubahnya wilayah tersebut menjadi kota pinggiran hal ini menyebabkan adanya pergeseran alih fungsi lahan dikarenakan banyaknya para pendatang yang ingin bermukim didaerah tersebut. Mata pencaharian masyarakat disini pun akhirnya berubah dan beralih ke sektor perdagangan banyak warga yang mendirikan toko-toko kecil disekitar pekarangan rumah mereka, pedagang keliling, dan ada juga sebagai pedagang di pasar. Selain itu, terdapatpula warga yang memiliki beberapa pekerjaan lain yaitu sebagai PNS, guru, tukang ojek, penjahit, dan karyawan swasta. Adanya pengaruh timbal balik pernikahan dini yang terjadi di Komunitas Rukun Warga RW 03 terlihat pada masyarakat yang melakukan pernikahan dini tersebut. faktor ekonomi orang tua, perjodohan, dan pergaulan teman sebaya menjadikan masyarakat ini tidak melanjutkan proses pendidikan. Dengan adanya faktor tersebut akhirnya memutuskan lebih baik menikah walaupun dengan usia yang belum matang dengan alasan untuk meringankan beban orang tua. Berbeda dengan masyarakat memutuskan untuk menikah muda karena adanya keterpaksaan jika tidak menikah akan berdampak pada dirinya sendiri dan orang tua. Hamil diluar nikah married by accident menjadi alasan kuat untuk menikah dini, proses pendidikan pun menjadi terhenti karena faktor tersebut. Dari keduanya menunjukkan hasil bahwa terlihat dari kualitas keluarga yang dihasilkan dari pernikahan dini adalah walaupun merasa bahagia karena memiliki keluaga kecil namun sering terjadinya pertengkaran-pertengkaran kecil. Hal ini dikarenakan belum adanya kesiapan secara matang baik psikis, jasmanai, dan rohani. Selain kualitas keluarga yang dihasilkan, Pekerjaan yang didapat hanya sebatas menjadi security, cleaning service maupun penjaga tiket parkir dengan pendapatan yang minim. Dengan pendapatan yang minim, kebutuhan keluarga pun tidak bisa terpenuhi dengan baik. Bahkan untuk rencana masa depan untuk anak belum terlihat dan masih adanya campur tangan dari pihak orang tua. Pernikahan dini pun tidak hanya memiliki pengaruh negatif tetapi ada pula pengaruh positifnya seperti setelah menikah timbulah rasa tanggung jawab dan menjadi lebih dewasa. Dari hal tersebut, masyarakat yang melakukan pernikahan dini di Komunitas Rukun Warga RW 03 menyadari betul akan pentingnya pendidikan, mereka beranggapan bahwa lebih baik tidak menikah di usia dini. Lebih jelasnya kerangka konseptual temuan yang sesuai dengan keadaan riil tersebut ditampilkan melalui skema atau bagan sebagai berikut: