Perangkat Rehabilitasi Rehabilitasi dan Mental 1.

c. Sumber Daya Manusia SDM Proses rehabilitasi tidak mungkin berjalan tanpa adanya sumber daya manusia sebagai pelaksana proses rehabilitasi. Pelaksanaan rehabilitasi akan melibatkan tenaga-tenaga profesional dari pelbagai latar belakang pendidikan dan keterampilan-keterampilan khusus, seperti dokter, pekerja sosial, psikolog, psikiater, edukator, dan sebagainya. Sumber daya manusia yang memegang dalam pelaksanaan rehabilitasi, akan bergantungan pada jenis, program, dan layanan rehabilitasi. d. Fasilitas Penunjang Rehabilitasi Fasilitas yang dapat menunjang pelaksanaan rehabilitasi meliputi fasilitas tempat sebagai wadah pelaksanaan rehabilitasi, seperti Instalasi rehabilitasi medis IRM pada rumah sakit, panti sosial binaan pemerintah, dan lembaga sosial yang menyelenggarakan program dan layanan rehabilitasi. Jenis dan jumlah peralatan tersebut, akan tergantung pada program, dan layanan rehabilitasi yang diselenggarakan..

A. Kesehatan Mental

a. Pengertian Mental Apabila ditinjau dari etimologi, kata “Mental” berasal dari kata lain, yaitu “mens” atau”mentis”, artinya roh, sukma, jiwa atau nyawa. 14 Menurut istilah, mental adalah semua unsur-unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap dan perasaan yang dalam keseluruhan dan kebulatannya akan 14 Yusak Burhanudin ,”Kesehatan Mental”. Bandung: CV pustaka Setia, 1999., h. 9 menentukan corak laku, cara menghadapi suatu hal yang menekan perasaan mengecewakan atau mengembirakan, menyenangkan dan sebagainya. 15 Mental dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai ”suatu hal yang berhubungan dengan batin dan watak manusia yang bukan bersifat badan dan bukan tenaga”. 16 Sedangkan dalam ilmu psikiatri dan spikoterapi, kata mental sering digunakan sebagai ganti dari kata personality kepribadian yang berarti bahwa mental adalah semua unsur-unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap attude, dan perasaan yang dalam keseluruhan dan kebulatannya akan menentukan corak laku, cara menghadapi sesuatu hal yang menekankan perasaan, mengecewakan, atau mengembirakan, menyenangkankan dan sebagainya. 17 Zakiah Daradjat, mengemukakan bahwa mental sering digunakan sebagai ganti dari kata personality kepribadian yang bearti bahwa mental adalah semua unsusr-unsur jiwa termasuk pikiran, emosi, sikap attitude dan perasaan dalam keseluruhan dan kebulatannya akan menentukan corak tingkah laku, cara menghadapi suatu hal yang menekan perasaan mengecewakan, mengembirakan, dan sebagainya. 18 Jadi kata mental adalah satu kekutan yang utuh dan terbentuk dalam suatu wujud kegiatan yang merupakan gambaran yang jelas antara suasana yang sedang 15 Zakiah Daradjat. ”Pendidikan Agama dalam Pembinaan Mental”. jakarta: Bulan Bintang, 1975., h. 35 16 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 19998, Cet. Ke-1, Edisi Tiga, h. 733. 17 Zakiah Daradjat.”Kesehatan Mental”. Jakarta: PT Gunung Agung, 1985, Cet. Ke-2., h. 11 18 Ibid. hal. 38-39. mereka lakukan, sehingga hal ini dapat dilihat dalam wujud tingkah laku seseorang dalam bentuk baik wajar maupun tidak wajar. b. Ciri-ciri Mental Sehat Orang yang mentalnya kacau tidak dapat memperoleh ketenangan hidup, hal ini menyebabkan timbulnya emosi negatif sehingga ia tidak mampu mencapai kedewasaan spikis mudah putus asa dan bahkan ingin bunuh diri. 19 Kartini Kartono secara ringkas dapat menyatakan ada tiga faktor yang menyebabkan timbulnya kekalutan mental, yaitu: a. Predisposisi struktur biologis atau jasmaniyah dan mental atau kepribadian yang lemah. b. Konflik-konflik sosial dan konflik-konflik kultural yang mempengaruhi diri manusia. c. Pemaksaan batin internalisasi dari pengalaman oleh diri si subjek yang salah. 20 Sebaliknya orang yang memilik mental sehat akan merasakan suasana batin yang tenang dan sejahtera. Kebahagian, keamanan, ketentraman batin dan kesehatan mental, pada hakekatnya bertujuan untuk mencapai ketenangan hidup. Dr. Kartini Kartono mengatakan bahwa orang memiliki mental sehat mempunyai tanda-tanda khas antara lain sebagaiberikut: 21 a. Adanya kombinasi dari segenap energi, potensi dan aktifitasnya. b. Efisien dalam setiap tindakannya. c. Memiliki tujuan hidup. d. Bergairah dan tenang harmonis batinnya. 19 Yusak Burhanuddin, Kesehatan Mental Untuk Falkutas Tarbiyah Komponen MKK Bandung: CV Pustaka Setia, 1999,