3. Identifikasi awal
Pekerja sosial melakukan wawancara awal mengenai identitas anak dan jenis kasus yang dihadapi, sesuai dengan format yang disediakan.
c. Assesmen
Assesmen adalah penelaahan dan pengungkapan masalah berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Dalam assesmen dikemukan permasalahan yang
mendasar yang bersifat segera untuk ditangani.
2. Protection Home
79
Merupakan rumah aman yang siap melayani kebutuhan anakkelayan 24 jam twenty four hour yang terjaga kerhasiaannya dari masyarakat luas yang
tidak berkepentingan atau yang secara langsung maupun tidak langsung mengancammembahayakan baik fisik maupun mental anak. Rumah Perlindungan
menyediakan berbagai fasilitas bermain play terapi dan menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok pangan, sandang, papan anak.
Pelayanan yang berlangsung di Protection Home maksimal selama 6 bulan. Proses pelayanan tersebut terdiri dari:
a. Rencana Intervensi
Rencana intervensi merupakan kegiatan untuk merencanakan penanganan kasus yang tepat untuk merencanakan penanganan kasus yang tepat untuk anak
berdasarkan hasil assesmen. Rencana intervensi disusun dalam suatu pembahasan kasus case conference. Dalam kegiatan ini, pekerja sosial sebagai manager
kasus mengundang kelompok profesional lainnya seperti dokter, psikologi,
79
Buku Pedoman RPSA. Tahun 2007., h. 23.
spikiater, pengacara, polisis, guru dan sebagainya untuk mendiskusikan tujuan kegiatan, dan tahap-tahap perubahan yang diharapkan terjadi pada anak.
Hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam rencana intervensi adalah:
1 Hasil Assesmen dan deskripsi berbagai maslah dengan kebutuhan yang
dihadapi anak. 2
Menghitung berbagai sumber daya yang dibutuhkan dan sumber daya yang tersedia.
3 Menghitung sumber daya manusia yang dibutuhkan dan kualifikasi yang
diperlukan. 4
Menetapkan tujuan, hasil-hasil kegiatan , dan indikatornya. 5
Merencanakan beerbagai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. 6
Membagi tugas kepada profesi lain sebagai tim. 7
Menyusun judul kegiatan. 8
Menjelaskan kepada anak mengenai peranan dan tugas-tugas yang harus dilakukan anak di Protection home dalam rangka intervensi.
b. Pelaksanaan Intervensi
Pelaksanaan Intervensi mengacu pada rencana intervensi yang telah disusun sebelumnya untuk memastikan bahwa pelaksanaan intervensi selaras
dengan rencana. Pekerja sosial melakukan diskusi dengan menajemen kasus mengenai berbagai perkembangan yang terjadi selama proses intervensi.
Jenis pelayanan yang perlu disediakan pada pelaksanaan intervensi ini adalah:
1 Pelayanan kebutuhan dasar meliputi:
a. Pemberian makan 3 kali perhari, selama anak tinggal.
b. Penyediaan tempat tinggal selama proses pelayanan.
c. Penyediaan pakaian.
d. Mengikuti pendidikan di sekolah terdekat bagi yang masih sekolah.
e. Bantuan pengobatan dan perawatan kesehatan oleh tenaga medis
baik di RPSA maupun di lembaga lainnya. 2
Pelayanan asuhan dan pendapingan oleh pekerja sosial setiap hari, berupa bimbingan dan pendidikan berdasarkan perkawinan kedekatan
personal , dan kegiatan reaksi yang bersifat edukatif.
3 Pelayanan rehabilitasi, terdiri dari:
a. Pelayanan psikososial dan konseling oleh pekerja sosial dan
psikolog. b.
Terapi untuk penyembuhan trauma yang dilakukan oleh psikiater. 4
Advokasi dengan cara merunjuk kepada lembaga bantuan hukum, pengacara, dan jaringan kerja.
c. Evaluasi.
Evaluasi merupakan tahap dimana pekerja sosial dan tim menajemen kasus mengkaji kembali intervensi yang telah diterapkan untuk memperjelas fokus.
Apabila terjadi ketidaksesuaiaan perlu dilakukan tinjaun kembali terhadap masalah, tujuan, proses dan kegiatan-kegiatan intervensi.
Evaluasi adalah proses penilaian yang dilakukan secara berkala sebagai mekanisme timbal balik anatra tim menajemen kasus dan anak tentang kemajuan
dicapai oleh anak. Evalauasi harus dibuat berdasarkan data yang terkumpul, asessmen, dan hasil intervensi perlu dilanjutkan, dirujuk kepada lembaga lain,
atau diakhiri.
d. Terminasi
Terminasi adalah pengakhiran kegiatan pelayanan kepada anak. Beberapa bentuk terminasi adalah sebagai berikut:
1 Anak memutuskan sendiri proses intervensi dengan alasan yang jelas
dan diketahui oleh orang tuawali atau lembaga perunjuk. 2
Proses pelayana terakhir, dimana anak kembali kepada orang tuawali, memperoleh orang tua angkat atau keluarga pengganti, danatau
dirujuk kepada lembaga pelayanan lainnya.
6. Tujuan dan Sasaran
1 Tujuan
Tujuan umum Rumah Perlindungan Sosial Anak adalah untuk melindungi anak-anak dari situasi terburuk yang dihadapi anak kepada situasi yang
memungkinkan anak tumbuh kembang secara wajar. Berdasarkan tujuan umum tersebut, tujuan-tujuan khusus atau perubahan
yang diharapkan dicapai oleh anak yang membutuhkan perlindungan khusus setelah memperoleh pelayanan RPSA adalah dapat :
a. Memenuhi hak-hak dasar anak, seperti : hidup, tumbuh dan
berkembang, perlindungan dan berpartisipasi. b.
Menampilkan kembali keberfungsian sosial anak sehingga dapat melaksanakan peran-perannya kembali sesuai dengan situasi dan relasi
yang dihadapinya. c.
Memulihkan kondisi mental anak yang terganggu akibat tekanan atau trauma.
d. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami sebagai akibat tekanan dan
trauma. e.
Mengembangkan relasi dengan orang-orang di sekitarnya. f.
Menemukan lingkungan dan situasi kehidupan yang mendukung keberfungsian sosial dan mencegah terulangnya perlakuan salah
terhadap anak.
2 Sasaran
Anak yang menerima pelayanan di RPSA yaitu : a.
Anak yang menjadi korban kekerasan dan perlakuan salah baik secara fisik, mental, dan seksual.
b. Anak-anak yang membutuhkan perlindungan karena jiwa-raganya
terancam karena terlibat atau menjadi saksi dalam kegiatan terlarangpelanggaran hukum.
c. Anak
yang membutuhkan
perlindungan khusus
seperti traffickingperdagangan anak, mengalami eksploitasi fisik, ekonomi dan
seksual. d.
Anak-anak yang terpisah dari orang tua karena konflik bersenjata, korban kerusuhan, korban Bencana, orang tua yang dipenjara, orang tua
yang meninggal dunia secara tragis, dan lain-lain.
7. Prinsip Pelayanan
Pelayanan yang diberikan bagi anak di RPSA berlandaskan pada prinsip- prinsip:
1 Non Diskriminasi
a. Setiap anak berhak memperoleh pelayanan secara manusiawi dan adil
tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, agama, suku, kebangsaan dan status sosial budaya lainnya.
b. Menghargai anak sebagai manusia seutuhnya yang memiliki hak dan
kewajiban yang sama. c.
Menerima keberadaan anak apa adanya sebagai individu yang mempunyai harga diri, potensi, kelebihan, dan kemampuan serta
mempunyai sikap empati. d.
Memperlakukan anak sebagai individu yang berbeda dengan yang lainnyaunik dari segi potensi, bakat, minat, ciri-ciri, latar belakang,
kondisinya saat ini cita-cita dan harapan masa depannya.
2 Kepentingan Terbaik Anak
Mengupayakan semua keputusan, kegiatan, dan dukungan dari berbagai pihak kepolisian, pengadilan, dan instansi pemerintah lainnya, organisasi
internasional dan nasional, serta masyarakat untuk membantu anak yang membutuhkan perlindungan khusus dan semata untuk kepentingan terbaik anak.
Mengupayakan suatu lingkungan yang terbaik bagi anak yang membutuhkan perlindungan khusus untuk dapat hidup, berkembang dan
memperoleh masa depannya secara lebih baik. 3
Menghormati Pandangan Anak Pandangan anak perlu di dengar dan diperhatikan sesuai dengan usia dan
kematangan mereka di dalam proses pembahasan dan pengambilan keputusan setiap kegiatan. Memasukan pandangan anak dalam setiap proses pembahasan dan
pengambilan keputusan setiap kegiatan. Mendorong memberikan kesempatan, dan melibatkan anak seluas-luasnya
untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, serta menumbuhkan tanggung jawab dan keterlibatan anak dalam upaya pemecahan
masalahnya dan menghindarkan ketergantungan pada pelayanan. Menghormati hak anak untuk menentukan keputusan bagi dirinya sendiria
dan memberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengambil keputusan tersebut. Menumbuhkan dan memelihara komunikasi yang efektif dan jelas dengan
anak dalam rangka membantu mencapai tujuan yang ditetapkan bersama.
4 Mengutamakan hak anak akan hidup, kelangsungan hidup, dan Tumbuh
Kembang. Kegiatan di susun untuk meningkatkan perkembangan anak berdasarkan
kemampuan dan tugas-tugas perkembangannya. Menghargai bahwa setiap anak mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan diri. 5
Kerahasiaan. Memperlakukan semua informan tentang anak sebagai dokumen yang
rahasia dan tidak dapat menceritakanmenyebarkan semua informasi tersebut pada forum-forum dan orang lain kecuali untuk kepentingan anak.
8. Fasilitas Sarana dan Prasarana dan Pendanaan Sumber Daya Manusia
1 Sarana dan Prasarana
Agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien maka disediakan dan prasarana sebagai fasilitas penunjang untuk sebagai berikut :
Fasilitas bangunan terdiri dari 1.
Ruang kantor 2.
Ruang Case Conferenceruang konsultasi 3.
Dua gedungarsama 4.
Ruang belajar 5.
Ruang makan dan dapur 6.
Perpustakaan 7.
Aula 8.
Ruang Ibadah 9.
Gudang 10.
MCK 11.
Lapangan olahraga 12.
Fasilitas Listrik dan Air