Proses Rehabilitasi Terapi. Tahapan Rehabilitasi Mental dan Proses Rehabilitasi dengan terapi.

f. Tahapan keenam penyeleksian strategi mengatasi masalah Pada tahapan ini adalah tahap ini dimana konselor dan klien mendiskusikan dari berbagai cara yang ada untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapinya, maka cara manakah yang akan diambil. g. Tahapan ketujuh implementasi strategi mengatasi masalah Proses konseling baru akan berhasil bila klien mau menjalankan melaksanakan alternatif strategi pemecahan masalah yang sudah ia tentukan, serta berkembang komitmennya dalam mengatasi masalah yang ada. h. Tahapan kedelapan evaluasi Jika perubahan yang diinginkan adalah perubahan yang permanen, maka diharapkan akan timbul perasaan pada klien. Pada tahapan disini konselor casework untuk meyakini klienya bahwa perubahan yang bermakna, dan dia diharapkan untuk tetap dapat melanjukan treatment tersebut. 51

E. Model Pertolongan Kasus Kekerasan Terhadap Anak.

Dalam pelaksanaan untuk pencapain pertolongan korban kekerasan pada anak dapat dilakukan melalui prosedur atau proses sebagai berikut: 1. Identifikasi. Penelahaan awal terhadap masalah mengenai adanya tindakan KDRT pada anak. Laporan dari masyarakat atau dari profesi lain, seperti polisi, dokter, ahli hukum dapat dijadikan masukan pada tahap ini. 51 Isbandi Rukminto Adi,”Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial”,Jakarta: 2005 FISIP UI., h. 145-148. 2. Investigasi. Penyelidik terhadap kasus yang dilaporkan. Pekerja sosial dapat melakukan kunjungan rumah, wawancara dengan anak atau orang yang diduga sebagai pelaku mengenai tuduhan yang dilaporkan, pengamatan terhadap perilaku anak dan orang yang diduga sebagai pelaku, penelahaan kehidupan keluarga. 3. Intervensi. Pemberian pertolongan terhadap anak dan atau keluarganya yang dapat berupa bantuan kongkrit uang, barang, perumahan, bantuan penunjang penitipan anak, pelatihan menajemen stress, perawatan medis atau penyembuhan konseling, terapi kelompok, rehabilitasi sosial. 4. Terminasi. Pengakhiran atau penutupan kasus yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor: keluarga membaik, anak tidak lagi dalam bahaya, keluarga memburuk sehingga anak harus dilepaskan dari keluarganya dan ditempatkan dalam asuhan di luar keluarganya sendiri foster care, tidak ada kemajuan dalam penanganan kasus, lembaga kehabisan dana, keluarga menolak keja sama, tidak ada pihak yang membawa kasus ini ke pangadilan. 52 52 Suharto, Edi Ph.d,”Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat”, Bandung : 2005 Rafika Adi Tama., h.165.

F. Metode Konseling

Metode lazim diartikan dengan cara untuk mendekati masalah sehingga diperoleh hasil yang memuaskan. 53 Aunur Rahim Faqih mengemukan bahwa ada dua metode konseling yaitu: a. Metode langsung. Individual yaitu pembimbing malakukan komunikasi langsung secara individual dengan pihak yang dibimbingnya, tekniknya: percakapan pribadi, home visit kunjungan kerumah, serta kunjungan dan observasi kerja. Kelompok yaitu melakukan komunikasi langsung dengan klien kelompok, tekniknya: diskusi kelompok, karyawisata, sosiodrama dan group teaching. b. Metode tidak langsung. Individual yaitu melakukan komunikasi secara individual melaui media komunikasi masa. Tekniknya: surat menyurat, telepon dan lain-lain. Kelompok yaitu melakukan komunikasi secara kelompok media komunikasi masa. Tekniknya: papan bimbingan, surat kabarmajalah, brosur, radio dan televisi. 54 53 Anur Rahim Faqih,”Bimbingan dan Koseling dalam Islam”.Yogyakarta: UII Press, 2001., h. 53. 54 Ibid., h. 54 -55.