Pengertian Intepretasi Tema ELABORASI TEMA

75

BAB IV ELABORASI TEMA

4.1 Pengertian

Pendekatan tema perancangan “Palang Merah Square” adalah variety in responsive environment. Kata variety berasal dari bahasa Inggris yang mempunyai arti sebagai berikut:  Sejumlah atau sekumpulan barang yang berbeda.  Suatu keadaan yang terdiri dari keberagaman.  Sebuah kelompok yang dipisahkan dari kelompok lain berdasarkan karakteristik secara spesifik. Menurut Bentley Alcock Murrain dalam Responsive Environments, dikatakan bahwa variety dalam suatu perancangan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dalam desain. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan keberagaman fungsi rancangan pada suatu proyek. Responsive environment mengandung arti lingkungan yang tanggap. Jadi, variety in responsive environment berarti suatu keberagaman terhadap lingkungan di sekitarnya di mana lingkungan tersebut tanggap atau mampu menyesuaikan diri terhadap keberagaman tersebut.

4.2 Intepretasi Tema

Suatu tempat dikatakan bernilai apabila tempat tersebut mampu menawarkan berbagai pilihan terhadap pengguna. Kemudahan pencapaian bukanlah satu-satunya faktor penentu keberhasilan dalam desain. Untuk itulah, diperlukan adanya keberagaman yang ditawarkan oleh fungsi bangunan sehingga pengguna memiliki berbagai pilihan yang dapat dinikmati. Untuk mencapai variety dalam desain, hal pertama yang harus dipertimbangkan adalah tingkat kebutuhan terhadap beberapa fungsi yang berbeda pada lokasi, dan menciptakan sebuah fungsi campuran yang layak secara ekonomis maupun fungsional. Kemudian, dibentuklah ruang yang dibutuhkan dengan desain dan besaran yang sesuai. Universitas Sumatera Utara 76 Keberagaman pengalaman di suatu tempat membutuhkan tempat yang beragam pula, baik dari segi bentuk, fungsi, manusia dan makna Diagram 4.1. Keberagaman fungsi menyebabkan beberapa hal, yaitu:  Sebuah tempat dengan beragam fungsi akan mengakibatkan munculnya berbagai tipe bangunan dengan bentuk berbeda.  Menarik perhatian beragam pengunjung manusia, pada waktu yang beragam, dan untuk alasan yang berbeda pula.  Karena pengaruh aktivitas, bentuk dan orang yang berbeda, masing-masing memiliki interpretasi dan arti ataupun makna yang berbeda pula. Itulah sebabnya, variety dalam fungsi adalah salah satu kunci untuk menyatakan keberagaman yang harus dipertimbangkan pada sebuah desain sejak awal. Diagram 4.1 Penerapan Variety Tujuan mengadakan variety adalah untuk meningkatkan pilihan. Variety dalam fungsi sebuah proyek tergantung pada 3 faktor utama:  Rangkaian kegiatan yang hendak ditempatkan, yang dinamakan dengan permintaan atau kebutuhan. Rancangan terhadap suatu tempat muncul jika terdapat permintaan dan kebutuhan akan ruang tersebut.  Kemungkinan dalam penyediaan ruang yang mencukupi dalam menampung kegiatan dan dapat dijangkau. Ruang dengan biaya yang dapat dijangkau pemakai akan lebih bervariatif dan memiliki berbagai jenis usaha, sedangkan jika ruangnya mahal, hanya beberapa jenis usaha yang dapat ditemukan.  Jangkauan rancangan sehingga mampu menciptakan interaksi positif di antaranya. Variety tidak dapat dicapai hanya dengan meletakkan sekumpulan aktivitas pada suatu FUNGSI MANUSIA BENTUK MAKNA Universitas Sumatera Utara 77 lokasi. Untuk dapat berlangsung baik, fungsi-fungsi tersebut harus memberikan dukungan satu sama lainnya atau dapat dikatakan terjadi interaksi antaraktivitas. Dalam pembagian fungsi, terdapat fungsi utama dan fungsi pendukung. Beberapa aktivitas yang memiliki fungsi utama, berfungsi seperti magnet yang menarik orang untuk menuju tempat tersebut. Fungsi pendukung akan didukung oleh fungsi utama yang salah satunya adalah dengan adanya jalur pedestrian. Contoh sederhananya yaitu pada pusat perbelanjaan. Toko yang utama akan menarik orang untuk datang berkunjung. Pada saat bersamaan, toko pendukung yang terletak di sepanjang pedestrian tersebut akan juga akan terpengaruh. Toko pendukung dinilai penting sebagai pendukung karena meningkatkan keberagaman dalam fungsi dan aktivitas Gambar 4.1. Gambar 4.1 Pengaruh Pedestrian Terhadap Fungsi Bangunan Waktu juga merupakan faktor penting dalam sistem dukungan fungsi satu sama lainnya. Beberapa fungsi pendukung, seperti pub dan restoran, memerlukan jam kerja yang panjang, kira-kira dari pagi sampai larut malam. Keadaan ini tidaklah menjadi masalah apabila fungsi utamanya juga beroperasi dalam waktu yang lama. Hal ini biasanya memerlukan fungsi utama campuran karena waktu manusia terbagi saat berada di tempat kerja dan di rumah, sehingga saat ini muncul adanya tempat kerja yang digabung dengan hunian. Dalam membangun suatu proyek, salah satu hal penting yang harus diperhatikan dan diuji adalah kelayakannya. Kelayakan proyek menyatakan apakah suatu proyek layak untuk dibangun atau tidak. Hal ini dapat dtinjau dari 3 segi, yaitu:  Kelayakan fungsional Beberapa fungsi tidak cocok untuk digabung dalam suatu proyek karena faktor seperti kebisingan ataupun penyebab kemacetan. Ini tidak dapat diletakkan secara berdekatan karena hanya akan menimbulkan masalah. Selain itu, beberapa fungsi juga dinilai tidak AREA PARKIR JALUR PEDESTRIAN AREA TOKO AREA TOKO GENERATOR AKTIVITAS Universitas Sumatera Utara 78 cocok apabila orang menilainya dalam status yang berbeda. Hal ini dapat teratasi dengan rancangan detail secara hati-hati.  Kelayakan politik Ketika pola dari fungsi yang direncanakan menyimpang dari norma yang berlaku ataupun kebijakan perencanaan di sekitarnya, pihak berwenang di sekitarnya berhak menyetujui atau tidak berdasarkan dukungan publik terhadap fungsi bangunan tersebut. Jika permintaan awalnya sudah tersusun, maka pola fungsi seharusnya, atau minimal harus mencerminkan permintaan dari masyarakat sekitar. Dukungan dan ketertarikan masyarakat di sekitarnya merupakan hal yang penting dalam mewujudkan suatu proyek.  Kelayakan ekonomi Untuk dapat berlangsung, suatu proyek harus memenuhi suatu kriteria dasar, yaitu nilai ekonomis ketika proyek selesai harus lebih besar ataupun sama dengan biaya pembangunannya, ditambah keuntungan yang didapatkan pihak pengembang. Variety layak diterapkan pada perancangan bangunan karena merupakan salah satu kriteria yang penting dalam desain. Tema variety in responsive environment dapat diterapkan melalui beberapa tahap yaitu:  Menentukan fungsi pada lokasi Tahap pertama dalam perancangan bertema variety in responsive environment ini adalah menentukan fungsi apa yang sesuai dengan kebutuhan atau permintaan masyarakat. Permintaan ini terkait dengan dua aspek, yaitu dari aspek sosial dan ekonomi. Dari aspek sosial, penentuan fungsi harus mempertimbangkan tuntutan sosial. Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan informasi dari area sekitar maupun sumber lainnya yang dapat memberi informasi mengenai akomodasi apa yang diperlukan. Dari aspek ekonomi, penentuan fungsi didasarkan pada biaya pembangunan suatu proyek, di mana beberapa tenant sangat dibutuhkan untuk mengembangkan proyek tersebut.  Menerapkan adanya jalur pedestrian Beberapa fungsi, seperti toko-toko, tidak dapat bertahan jika tidak ada jalur pedestrian yang menghubungkannya. Untuk memperoleh jalur pedestrian yang terpusat, diperlukan magnet, yaitu fasilitas seperti department store, ataupun area parkir, yang menarik pejalan kaki dalam jumlah yang besar. Magnet tersebut harus terletak pada jarak tertentu Universitas Sumatera Utara 79 antara satu dengan lainnya, seperti pada rancangan pusat perbelanjaan memiliki jarak antarmagnet efektif 90-120 m.  Menghubungkan kecocokan fungsi Beberapa fungsi tidak sesuai untuk ditempatkan pada suatu lokasi karena merupakan faktor penyebab kebisingan ataupun kemacetan. Itu sebabnya fungsi ini tidak boleh diletakkan berdekatan. Masalah lainnya adalah status bangunan. Bangunan yang baru dan bangunan lama di sekitarnya harus menunjukkan adanya suatu kecocokan. Untuk itu, diperlukan data mengenai fungsi bangunan sekitar dan kemudian dikaitkan dengan fungsi baru yang akan ditempatkan.  Menghitung nilai dan biaya proyek Dalam menentukan kelayakan ekonomi suatu proyek, diperlukan perhitungan terhadap nilai dan biaya proyek, termasuk biaya tanah, konstruksi, arsitek, surveyor, insinyur, dll.  Memeriksa kelayakan ekonomi Suatu proyek dikatakan layak secara ekonomi apabila nilai bangunan setelah siap dibangun lebih besar atau sama dengan total biaya pembangunannya. Ada tiga cara untuk membuat sebuah proyek lebih bertahan, yaitu:  Menerapkan fungsi campuran untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.  Meletakkan akomodasi yang lebih banyak pada lokasi.  Memikirkan kembali faktor yang mempengaruhi nilai dan biaya proyek.

4.3 Keterkaitan Tema dengan Judul