60 Gambar 2.41 Perspektif Solo Center Point
Diagram 2.3 Persentase Penggunaan Fungsi
Metoda perancangan yang dapat dipelajari dari studi banding Raffles City adalah:
Retail-retail dibagi berdasarkan kelompok fungsinya per lantai, misalnya lantai 1 untuk retail yang menjual barang bermerek, lantai 2 untuk toko pakaian, dll.
2.3.4 Solo Center Point
Solo Center Point merupakan bangunan terintegrasi yang memiliki fasilitas retail mall center, ruko, kantor,
apartemen dan hotel Gambar 2.41. SCP merupakan bekas lahan pusat perbelanjaan modern pertama di kota Solo.
Meskipun terkesan modern, terdapat kontekstualitas pada fasilitas publiknya.
Lokasi : Jl. Slamet Riyadi, Solo
lokasi eks Plasa Purwosari Fungsi bangunan
: condotel, apartemen, kantor, lifestyle center, ruko
Jumlah lantai : 22 lantai dan 2 basement
Dibangun : tahap 1 tahun 2008;
tahap 2 tahun 2010 Luas site
: 38.170 m
2
Arsitek : PTI Peddle Thorp International Architects
Developer : PT. Duta Mitra Propertindo
Secara fungsi, SCP merupakan gabungan mall dengan konsep city walk, condotel, apartemen di lantai atas, dan plasa di bagian tengah. Ketiga fungsi tersebut memiliki akses yang terpisah
Persentase penggunaan fungsi pada Raffles City adalah 40 untuk hotel dan
convention center, 17 kantor, 43 retail. Pada Raffles City, penggunaan
retail lebih besar dibandingkan fungsi lainnya Diagram 2.3.
Universitas Sumatera Utara
61
dan memperhatikan kemudahan akses dan privasi pengguna. Penyediaan kebutuhan transportasi dalam area gedung atau fasilitas lainnya dirancang terpisah, sehingga
memberikan kenyamanan bagi pengguna condotel, apartemen, maupun mall.
1. Apartemen
Jumlah unit apartemen di SCP adalah 110 unit dan mempunyai akses tersendiri dengan 3 tipe hunian Gambar 2.42. Penghuni apartemen disediakan akses langsung untuk bisa
menuju zona publik area city walk atau plasa di lantai bawah yang aktif 24 jam melalui area lobby Gambar 2.43. Begitu juga area parkir tersedia untuk pemilik apartemen
dibedakan dalam mengaksesnya. Untuk fasilitas penunjang tertentu misalnya kolam renang, gym atau yang lainnya menyatu dengan condotel dan hanya bisa digunakan
pemilik apartemen dan pengguna condotel. Interior ruang kamar yang modern dikombinasikan dengan gaya lokal, yaitu adanya corak batik, di mana diketahui bahwa
Solo adalah kota yang terkenal dengan batiknya.
Hunian tipe A
Gambar 2.43 Lobby Apartemen Hunian tipe B
Hunian tipe C Gambar 2.42 Tipe Hunian Apartemen
Universitas Sumatera Utara
62 Gambar 2.44 Potongan Solo Center Point
Gambar 2.45 Denah Ground Floor Solo Center Point
2. Condotel
Pada condotel, seperti pada Gambar 2.44, terdapat 100 unit 50 unit dijual dan 50
unit dikelola seperti hotel. Fasilitas pendukung lain yang terdapat di SCP
adalah cafe, restoran, spa, fitness center, taman bermain anak, kolam renang.
3. Kantor
Kantor terdiri dari 3 lantai, terletak di bawah condotel dan apartemen dan di atas
retail dan lobby.
4. Retail
Pada area menghadap ke jalan, seperti pada Gambar 2.45, terdapat ruko-ruko
yang di atasnya merupakan lifestyle center, area perbelanjaan yang mempunyai jajanan
makanan di lantai 2.
5. City walk dan plasa
SCP merupakan bangunan modern yang menonjolkan interaksi sosial dan
budaya yang tinggi seperti salah satu budaya atau kebiasaan masyarakat Solo,
yaitu wedangan menikmati minuman hangat di malam hari. Desain ruang
publik untuk menunjang kegiatan berbudaya yaitu dengan adanya plasa di
tengah bangunan dan city walk akan menjadi tempat kegiatan budaya
masyarakat Solo. Selain itu juga bangunan ini menciptakan interaksi
Universitas Sumatera Utara
63 Gambar 2.46 Perspektif Suasana Depan SCP
terhadap jalan meskipun kita berada di area bangunan contohnya terdapat balkon diatas
yang terbuka di lantai satu dimana area tesebut merupakan zona jajanan modern
Gambar 2.46.
Bangunan ini juga banyak memanfaatkan keberadaan alam, yang terlihat dengan
banyaknya ruang terbuka dan memaksimalkan penghawaan alami. Dari
awal tahap perencanaan sudah terdapat komitmen untuk mengintegrasikan city walk
terhadap bangunan, hal ini sesuai dengan pencanangan program pemerintah kota Solo.
Dari segi arsitektur yang ditonjolkan Solo Center Point, proyek ini merupakan gebrakan baru karena menghapuskan pembatas antara area privat dan publik, yang merupakan
integrasi dalam satu komplek.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB III TINJAUAN KHUSUS
3.1 Terminologi Judul
Judul proyek ini adalah Palang Merah Square yang terdiri dari fungsi hotel, kantor, shopping mall dengan dilengkapi berbagai fasilitas.di Jalan Palang Merah Medan.
Dilihat dari judulnya, proyek ini mengandung pengertian sebagai berikut:
Palang Merah : merupakan salah satu nama jalan yang terdapat di kota Medan
Square
:merupakan suatu bentuk persegi, dalam pengertian lainnya dapat diartikan sebagai plaza ataupun area terbuka yang menjadi tempat berkumpulnya
orang-orang.
Jadi, pengertian dari judul “Palang Merah Square” adalah suatu gedung yang didirikan dengan beberapa fasilitas dan fungsi tertentu yang bertujuan dan berpotensi menarik minat
masyarakat untuk berkumpul dan bersosialisasi di sana dan sebagai peningkat kualitas daerah yang khususnya berada di Jalan Palang Merah, Medan.
3.2 Lokasi Proyek
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai lokasi proyek yang dipilih, yaitu:
3.2.1 Data umum Lokasi Proyek Lokasi proyek berada di kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Letak geografis kota
Medan berada antara 2º27 - 2º47 Lintang Utara dan 98º.35 - 98º.44 Bujur Timur. Kota Medan berada di bagian Utara propinsi Sumatera Utara dengan topografi miring ke arah
Utara. Beriklim tropis, dengan suhu minimum antara 23.3ºC-24.4ºC dan suhu maksimum antara 30.7ºC-33.2ºC. Kota Medan berada 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut dan
memiliki luas wilayah 265,10 km². Batas Utara, Selatan, Barat, dan Timur berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang.
3.2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi
Dalam memilih lokasi proyek, terdapat beberapa kriteria seperti pada Tabel 3.1, antara lain:
Universitas Sumatera Utara