Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Elektrikal

128 API DETEKTOR PANEL ALARM AKTIF PEMADAMAN

5.2.8.2 Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Pencegahan kebakaran berarti segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali, salah satunya adalah melalui sistem deteksi awal untuk mengaktifkan alarm peringatan. Sedangkan penanggulangannya adalah untuk memadamkan penyalaan api yang tidak terkendali tersebut, yaitu sistem pemadaman yang diaktifkan alarm Diagram 5.7. Sistem deteksi awal kebakaran, yaitu :  Alat deteksi asap Smoke Detector Mempunyai kepekaan tinggi dan akan memberikan alarm bila terjadi asap di dalam ruang tempat alat itu dipasang.  Alat deteksi nyala api Flame Detector Dapat mendeteksi adanya nyala api yang tidak terkendali dengan cara menangkap sinar ultra violet yang dipancarkan nyala api tersebut. Penanggulangan pada saat kebakaran dapat dilakukan dengan cara :  Sprinkler Untuk memadamkan api sedini mungkin secara otomatis. Setiap sprinkler melayani area seluas 10-25 m 2 Diagram 5.7 Sistem Deteksi Kebakaran AIR KOTOR AIR KOTOR PADAT AIR HUJAN AIR KOTOR CAIR SALURAN PEMBUANGAN KOTA AIR KOTOR DAPUR BAK PENAMPUNGAN LEMAK SEPTICTANK PERESAPAN Diagram 5.6 Sistem Penyaluran Air Kotor Universitas Sumatera Utara 129  Fire hydrant Merupakan suatu sistem pipa air bertekanan tinggi atau tangki di bagian atas. Pada tiap lantai sistem ini mempunyai penghubunga yang dapat disambungkan dengan selang- selang hydrant di sampingnya.  Fire extinguisher Terdiri dari :  Padat, alat pemadam yang berisi bubuk kimia  Gas, yang berisi gas asam arang CO 2  Busa, lebih bersifat efektif untuk menanggulangi kebakaran yang disebabkan benda cair atau arus listrik.  Tangga darurat Dengan persyaratan antara lain :  Mempunyai lebar yang cukup  Konstruksi harus tahan api  Perletakannya dalam bangunan jelas terlihat  Jarak pencapaiannya ke tangga maksimum 25 meter

5.2.8.3 Elektrikal

Sumber listrik berasal dari :  PLN Untuk kebutuhan sehari-hari dalam keadaan normal  Generator Set Genset Untuk kebutuhan listrik pada saat terjadi pemadaman listrik PLN seperti yang terjadi akhir-akhir ini. Minimal genset ini dapat menyuplai listrik 50 dari listrik yang dibutuhkan yaitu mencakup tenaga listrik utama, seperti penerangan umum, AC, pompa, dan lift.  UPS Uninteruped Power Supply Merupakan baterai kering yang dapat menyuplai tenaga listrik sementara. UPS digunakan pada saat pemadaman listirk PLN dan kebakaran. UPS ini berguna untuk menyuplai listrik secara langsung pada bangunan khususnya pada fungsi yang sangat membutuhkan, seperti : penerangan darurat, dan fan-fan pada saat kebakaran Diagram 5.8. Universitas Sumatera Utara 130 5.2.8.4Pembuangan Sampah Sumber-sumber utama sampah berasal dari beberapa area dalam bangunan seperti : 1. Area kerja berupa kertas-kertas bekas 2. Area pengunjung berupa bungkusan-bungkusan bekas makanan 3. Area logistik yaitu dapur Sampah-sampah dikumpulkan menurut jenisnya yaitu sampah kering, sampah basah, dan sampah-sampah berbahaya lainnya yang mengandung zat-zat racun. Kemudian sampah dibuang ke tempat sampah utama untuk diangkut oleh truk pembuang sampah. Jika bangunan terdiri dari beberapa lantai dan kapasitas sampahnya besar maka harus disediakan tempat pembuangan sampah dengan sistem vertikal atau shaft sampah ke bak sampah di lantai dasar untuk diangkut oleh truk pembuang sampah Diagram 5.9. Diagram 5.8 Sistem Listrik SHAFT SAMPAH BASEMENT STP PLN GENSET TRAFO PANEL UTAMA UPS SUB PANEL SUB PANEL PENERANGAN AC POMPA Diagram 5.9 Sistem Pembuangan Sampah Universitas Sumatera Utara 83 Universitas Sumatera Utara 131

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

6.1 Konsep Perancangan Tapak

Adapun konsep perancangan pada tapak adalah:

6.1.1 Konsep Pencapaian Site

Site berada di pusat kota dan mudah dicapai. Site ini dikelilingi oleh empat jalan, dan dapat dicapai dari keempat sisinya Gambar 6.1. Pencapaian utama adalah melalui Jl. Palang Merah. Selain itu, dari Jl. Pemuda dan Jl. Mangkubumi, site juga dapat dicapai. Pada persimpangan Jl. Palang Merah dan Jl. Mangkubumi juga disediakan lampu lalu lintas untuk menghindari penyebab kemacetan di area ini. Gambar 6.1 Konsep Pencapaian

6.1.2 Konsep Sirkulasi Ruang Luar

Karena fungsi bangunan ada 3, maka sirkulasinya juga dibedakan menurut fungsi tersebut. Dalam perancangan ini, jalur sirkulasi yang nyaman diupayakan untuk memuaskan penggunanya. Untuk jalur pedestrian terdapat di sekeliling site, dengan shading berupa pohon di sepanjangnya, dan terdapat plaza yang luas sebagai ruang publik dan tempat interaksi serta sosialisasi masyarakat. Jalur pedestrian juga dirancang dengan pola lantai yang bersih dan Universitas Sumatera Utara