9
2.2.1 Tinjauan Bangunan Multifungsi
Adapun pengertian dan perkembangan bangunan multifungsi adalah:
2.2.1.1 Pengertian Bangunan Multifungsi
Bangunan biasanya dikonotasikan dengan rumah, gedung ataupun segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun
peradabannya.
Bangunan multifungsi merupakan pendekatan perancangan yang berusaha menyatukan berbagai aktivitas dan fungsi yang berada di bagian area suatu kota yang disebabkan karena
luas area terbatas, harga tanah mahal, letak strategis, nilai ekonomi tinggi, sehingga terjadi satu struktur yang kompleks di mana semua kegunaan dan fasilitas saling berkaitan dalam
kerangka integrasi yang kuat Meyer, 1983.
Upaya tersebut dimaksudkan untuk mengeliminasi ruang mati sehingga penggunaan lahan lebih efektif dan efisien, pelayanan kebutuhan lebih mudah, dan lingkungan menjadi lebih
nyaman. Penyatuan berbagai fungsi dan aktivitas dalam suatu bangunan inilah yang disebut bangunan multifungsi atau mixed use building.
2.2.1.2 Perkembangan Bangunan Multifungsi secara Umum
Seiring perkembangan waktu, aktivitas dan kebutuhan terhadap ruang juga semakin meningkat, terutama yang berada di pusat kota. Kebanyakan orang cenderung melakukan
aktvitas di pusat kota karena letaknya strategis dan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap. Akan tetapi, terdapat kendala di dalamnya yaitu selain luas area terbatas, harga
tanah di perkotaan juga mahal.
Tingginya minat masyarakat terhadap sebuah fasilitas yang dapat mengakomodasi kebutuhan ruang memacu pertumbuhan properti. Masyarakat perkotaan, pada umumnya lebih memilih
melakukan aktivitas, seperti bekerja, belanja, berekreasi dalam satu lingkungan yang relatif dekat. Fenomena inilah yang terjadi di kota-kota. Pada akhir abad ke 20, banyak developer
dan berbagai ahli menyadari bahwa konsep pembangunan multfungsi menawarkan banyak keuntungan dan bisa diterapkan pada kota.
Universitas Sumatera Utara
10
Inilah yang menjadi tren bagi arsitektur kota saat ini, bangunan yang bersifat multifungsi atau yang disebut mixed use building. Para developer berusaha menawarkan sarana yang lengkap
dalam satu area, seperti gabungan kantor, pertokoan dan apartemen atau gabungan hotel, pertokoan dan kantor. Semuanya pada dasarnya menawarkan kepraktisan dan kenyaman
terhadap penggunanya.
Adapun ciri dari bangunan multifungsi adalah:
Mewadahi 3 fungsi urban atau lebih, misalnya terdiri dari retail, perkantoran, hunian, hotel, dan rekreasi.
Terjadi integrasi dengan sinergi fungsional.
Terdapat ketergantungan kebutuhan antara masing-masing fungsi bangunan yang
memperkuat sinergi dan integrasi antar fungsi tersebut.
Kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Solo, dll. pada saat ini sudah mengembangkan properti bersifat multifungsi ini, di mana pada proyek tersebut terdapat beberapa fungsi,
seperti hotel, apartemen, perkantoran di atas pusat perbelanjaan, yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas rekreasi, sarana transportasi publik, dll.
Pendekatan perancangan yang harus dilakukan dalam merancang bangunan multifungsi adalah kehendak setiap jenis konsumen. Untuk menentukan fungsi yang sesuai, harus
diperhatikan dari faktor kegiatannya maupun kebutuhan infrastrukturnya, luas dan bentuk lahan, posisilokasi terhadap jaringan jalan di sekitarnya serta aspek bisnis properti yang
diterapkan developer. Selain itu, penggabungan dari berbagai fungsi ini juga memerlukan ruang transisi yang dapat mengakomodasi berbagai aktivitas dari fungsi yang berbeda.
Pembangunan multifungsi dapat dilakukan dalam skala kawasan, kompleks, blok bangunan maupun di dalam bangunan itu sendiri, dapat terdiri dari fungsi yang sama hunian ataupun
campuran dengan fungsi lain non hunian. Dapat berupa pola horisontal maupun vertikal sesuai jenis fungsi yang dicampurkan.
Solo Center Point di Solo, Raffles City di Singapura, Four Seasons Tower di Amerika, Plaza Senayan dan Taman Anggrek, Bumi Serpong Damai, Sudirman CBD, Grand Indonesia di
Jakarta adalah contoh proyek penerapan bangunan multifungsi.
Universitas Sumatera Utara
11
Beberapa penggabungan fungsi pada pembangunan proyek bangunan multifungsi dapat berupa:
Hotel, apartemen dan pusat perbelanjaan
Hotel, kantor, dan pertokoan ataupun pusat perbelanjaan
Hotel, apartemen, kantor dan pusat perbelanjaan
Apartemen, condotel, pertokoan dan pusat perbelanjaan
Hotel, apartemen, kantor, dan kondominium
Kantor, apartemen dan pertokoan
Keuntungan pengembangan proyek multifungsi di pusat kota:
Integrasi berbagai fungsi dalam bangunan.
Memberikan kemudahan, mempercepat aksesibilitas dan efisiensi waktu
Meningkatkan kualitas fisik lingkungan.
Optimalisasi pemanfaatan lahan kota yang mahal
Mengurangi kendala yang ditimbulkan akibat single land use.
Efisiensi penggunaan energi
Membentuk pertumbuhan komersial baru, vitalitas dan generator pertumbuhan kawasan di sekitarnya sebagai respon terhadap kebutuhan pengguna.
Dampak permasalahan yang timbul dari proyek multifungsi ini antara lain :
Densitas populasi yang tinggi dan terkonsentrasi di satu area.
Skala bangunan yang menyebabkan ketidakseimbangan dengan skala bangunan lain dalam kota.
Dampak masalah sosial berkaitan dengan kebiasaan, perilaku dan gaya hidup masyarakat
penghuninya.
Menghilangkan sense of identity.
Pembebanan infrastruktur kota.
2.2.1.3 Perkembangan Bangunan Multifungsi di Medan