kanaknya.
21
Ingatan jangka panjang dapat menyimpan informasi mulai dari beberapa menit sampai beberapa tahun. Kapasitas simpanan
hampir tidak terbatas. Informasi yang disimpan di sini sudah berupa kesan atau konsep. Pada ingatan jangka panjang mudah terjadi
kekeliruan dalam pengingatan kembali. Kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan kejadian lalu
dan menggunakan informasi itu untuk memahami kejadian saat ini merupakan fungsi dari LTM. Dalam pengertian, LTM memungkinkan
seseorang untuk hidup dalam dua dunia secara stimulan masa lalu dan masa sekarang dan selanjutnya memungkinkan seseorang untuk
memahami laju tak terbendung dari pengalaman saat itu. Ciri yang paling membedakan LTM adalah peragaman atas kode, abstraksi
informasi, srtuktur, kapasitas, dan kepermanenannya.
22
Informasi di dalam LTM dengan jelas dikodekan secara akustik, visual, dan
semantik. Hal ini disebabkan karena banyak informasi yang tersusun didalam
ingatan jangka panjang. Selain itu terdapat faktor yang berpengaruh terhadap penyimpanan informasi di memori jangka panjang, yaitu :
a Untuk keselamatan hidup
Informasi yang memiliki nilai penting untuk keselamatan hidup akan segera disimpan dalam memori jangka panjang sehingga daya
ingat kita menjadi sangat tinggi. Contohnya saja kita tentu tidak akan setiap hari harus belajar bahwa memegang setrika yang panas
aka mengakibatkan kita menjadi luka. Informasi seperti ini cukup satu kali saja dipelajari, karena akan langsung tersimpan dalam
memori jangka panjang. b
Jika informasi atau pengalaman memiliki muatan emosi yang kuat, hal ini akan mengaktifkan amydala bagian dari system limbic
otak mamalia. Amygdala ini berhubungan dengan semua jenis
21
Rita L Atkinson, dkk, Pengantar Psikologi I.Jakarta:Erlangga, 1983, hal 341-355
22
Bintangbangsaku, Op.cit
pengalaman yang bermuatan emosi, baik itu emosi positif ataupun negatif.
23
d. Faktor yang mempengaruhi kinerja ingatan
Faktor yang mempengaruhi kinerja ingatan, diantaranya adalah : 1
Faktor usia Kebanyakan orang merasakan perubahan daya ingat saat mereka
bertambah usia. Hal ini alami karena saat kondisi tubuh kita mulai menurun kinerja otak juga demikian, hal ini terutama
mempengaruhi ingatan jangka pendek. Grafik menunjukkan bahwa orang dewasa yang lebih tua membuat lebih banyak kesalahan
ingatan dibanding yang lebih muda. Ingatan aktif mereka cenderung menurun lebih dulu karena lobus depan otak merupakan
bagian pertama yang melemah. 2
Faktor fisik Berkurangnya pendengaran dan penglihatan dapat mempengaruhi
fungsi ingatan karena kedua penurunan tersebut menghambat penyerapan informasi secara efektif dan efisien.
3 Faktor makanan
Makanan yang dikonsumsi merupakan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Pola makanan yang kaya akan buah dan sayuran membantu
melindungi otak dan mampu mempertahankan daya ingat. Makanan tersebut juga dapat membantu menaikkan tingkat
dopamin, yaitu zat kimia penting dalam otak yang berhubungan dengan ingatan dan mood. Zat ini terkandung dalam buah beri,
wortel, ubi jalar, selada air, dan kacang-kacangan. 4
Faktor kondisi psikologis yang buruk 5
Faktor stres
23
Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, 2006, hal 77
Kondisi pikiran, mental dsan emosi yang tidak mendukung, seperti misalnya stres. Dalam stres yang kadarnya pas, stress positif justru akan
membantu dalam peningkatan daya ingat kita, namun jika stress yang berlebih akan sanagt menghambat. Hal ini disebabkan produksi hormon
kortisol yang berlebih akan mengganggu kerja hippokampus bagian otak yang menangani proses penyimpanan informasi kedalam memori
jangka panjang.
24
e. Upaya meningkatkan kemampuan ingatan
Untuk melatih kita agar kita dapat meningkatkan daya ingat antara lain dengan:
1 Memasukkan perasaan kita ke dalam suatu ingatan, sesuatu yang
diingat dengan perasaan, adakalanya akan susah dilupakan, misal anda mempunyai kenangan indah dengan seseorang yang anda
cinta, tentu susah dilupakan? 2
Melatih memori atau ingatan dengan kegiatan yang dapat meningkatkan daya ingat. Misal berhitung, mengisi teka-teki
silang, atau quiz. Kegiatan permainan tersebut dapat melatih daya ingat sehingga kualitas otak tidak menurun.
3 Mulailah dengan gaya hidup yang sehat, antara lain dengan
perbanyak makan makanan yang mengandung riboflavi, thiamin, vitamin B yang akan meningkatkan kemampuan otak untuk
mengingat. Juga menjaga kondisi tubuh, hindari stres. 4
Terus berlatihlah dengan ingatan anda. Cobalah untuk mengingat kembali kejadianhal yang lalu untuk melatih mempertajam daya
ingat.
24
Adi Gunawan, opcit, hal, 106
Selain itu ada beberapa upaya meningkatkan kemampuan daya ingat, diantaranya
25
:
Retrieval pengulangan. Informasi yang diulang-ulang akan sering diingat. Untuk salah satu strategi meningkatkan kemampuan memori
adalah mengulang-ulang kembali.
Informasi yang akan diingat harus mempunyai hubungan dengan hal lain. Konteks peristiwa, tempat, nama, perasaan tertentu memegang peranan
penting.
Mengorganisasi informasi sedemikian rupa sehingga dapat diingat kembali jembatan keledai
→andal=analisis dampak lingkungan
4. Tatanama ilmiah
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan suatu jenis makhluk hidup, misalnya tanaman mangga yang dalam bahasa Indonesia
memiliki nama yang berbeda-beda setiap daerah. Nama mangga dapat berbeda-beda menurut daerah masing-masing, dan hanya dimengerti oleh
penduduk setempat. Agar nama-nama tersebut dimengerti oleh semua orang, maka setiap jenis makhluk hidup perlu diberi nama ilmiah dengan
menggunakan bahasa latin, sesuai dengan kode Internasional tatanama tumbuhan dan hewan.
Nama ilmiah makhluk hidup digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia. Walaupun kadang-kadang sulit di eja atau diingat,
tetapi diharapkan suatu organisme hanya memiliki satu nama yang benar. Upaya memberi nama ilmiah makhluk hidup yang dirintis oleh para
ilmuwan, akhirnya melahirkan sistem tata nama binomial nomenklatur tata nama biner yang meliputi ketentuan pemberian nama takson jenis.
Disamping itu akan dibahas juga tata nama untuk takson Marga dan Suku. Nomenclatur binomial adalah sistem penamaan makhluk hidup dengan
menggunakan bahasa latin di mana setiap makhluk hidup mendapatkan atau diberikan nama dalam dua kata bahasa latin.
25
Abdul Rahman Shaleh, opcit, hal. 146