F. Instrumen Penelitian
Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes hasil belajar dan retensi siswa pada materi jamur. Tes hasil belajar diberikan untuk
mengukur tingkat pemahaman siswa terahadap konsep-konsep dalam topik yang diajarkan.
Instrumen penelitian ini menggunakan instrumen tes obyektif berbentuk pilihan ganda dengan lima pilihan, yaitu; a, b, c, d, dan e sebanyak
40 soal. Pada instrumen ini mengukur aspek pengetahuan C1, pemahaman C2, dan aplikasi C3. Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu diuji
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. Masing-masing item diberi bobot skor 1 apabila benar dan 0 apabila salah. Untuk soal yang
valid sebanyak 20 soal.
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian No.
Kompotensi dasar
Indikator Jenjang kognitif
Jum lah
soal C 1
C 2 C 3
1. Mendeskripsikan
ciri-ciri kingdom jamur
berdasarkan peranannya bagi
kehidupan 1.
Menjelaskan ciri-ciri
umum jamur
2. Menyebutkan
pengelompok kan jamur
3. Memberikan
ciri-ciri setiap anggota
divisi kingdom
fungi beserta contohnya
4. Mengetahui
tingkatan taksonomi
dari jenis-
jenis jamur 1,2
,3, 8,21,
25, 30 35,
36 17,32,
33 24,31
4,5, 6,
22, 27
11,37 14,
28 16,
23 39,
40 12
4 7
4
No. Kompotensi
dasar Indikator
Jenjang kognitif Jum
lah soal
C 1 C 2
C 3
5. Menyebutkan
peranan jamur
bagi kehidupan
6. Mendeskripsi
k-an cara reproduksi
setiap divisi kingdom fungi
18,26 ,29,
34, 38
7,10, 12,13
9,15, 19,20,
5 8
NB : soal yang valid
G. Kalibrasi instrumen
Sebagai suatu alat ukur yang baik dan mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa kriteria yang telah
ditentukan oleh para ahli psikometri, yaitu kriteria valid dan reliabel. Oleh karena itu, agar kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang
jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji validitas dan uji reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian.
1 Validitas
Validitas dapat diartikan tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya.
2
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang dinginkan, karena ketepatan mengukur item soal tersebut
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
3
2
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 105
3
Suharsimi Arikunto, Op.cit, hal. 168