2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan uji Fisher pada taraf signifikan 5. Dengan kriteria uji homogenitas adalah :
a. Jika F
hitung
F
tabel
maka Ho diterima, yang berarti kedua varians homogen
b. Jika F
hitung
F
tabel
maka Ha diterima, yang berarti kedua varians tidak homogen
1 Uji homogenitas pretest kedua kelompok kontrol dan eksperimen
Hasil perhitungan uji homogenitas hasil pre test pada kedua kelompok kontrol dan eksperimen, disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.11.Uji homogenitas pre test kedua kelompok
Kelompok Jumlas
siswa F
hitung
F
tabel
Kesimpulan
Kontrol 40
1,039 1,69
Ho diterima Eksperimen
Pada tabel di atas diperoleh F
tabel
= 1,69 dengan taraf signifikan 5 dan db 78, maka diperoleh F
hitung
1,039 F
tabel
1,69. Hal ini menunjukkan F
hitung
lebih kecil daripada F
tabel
, sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sampel bersifat homogen.
Untuk perhitungan jelasnya uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 12.
2 Uji homogenitas post test kedua kelompok kontrol dan
eksperimen
Hasil perhitungan uji homogenitas hasil post test pada kedua kelompok kontrol dan eksperimen, disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.12.Uji homogenitas post test kedua kelompok
Kelompok Jumlas
siswa F
hitung
F
tabel
Kesimpulan
Kontrol 40
2,014 1,69
Ho ditolak Eksperimen
Pada tabel di atas diperoleh F
tabel
= 1,69 dengan taraf signifikan 5 dan db 78, maka diperoleh F
hitung
2,014 F
tabel
1,69. Hal ini menunjukkan F
hitung
lebih besar daripada F
tabel
, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sampel tidak bersifat
homogen. Untuk perhitungan jelasnya uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 12.
3 Uji homogenitas retensi kedua kelompok kontrol dan eksperimen
Hasil perhitungan uji homogenitas hasil retensi pada kedua kelompok kontrol dan eksperimen, disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.13.Uji homogenitas retensi kedua kelompok
Kelompok Jumlas
siswa F
hitung
F
tabel
Kesimpulan
Kontrol 40
6,08 1,69
Ho diterima Eksperimen
Pada tabel di atas diperoleh F
tabel
= 1,69 dengan taraf signifikan 5 dan db 78, maka diperoleh F
hitung
6,08 F
tabel
1,69. Hal ini menunjukkan F
hitung
lebih besar daripada F
tabel
, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sampel bersifat tidak
homogen. Untuk perhitungan jelasnya uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 12.
4 Uji homogenitas n-gain kedua kelompok kontrol dan eksperimen
Hasil perhitungan uji homogenitas n-gain pada kedua kelompok kontrol dan eksperimen, disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.14.Uji homogenitas n-gain kedua kelompok
Kelompok Jumlas
siswa F
hitung
F
tabel
Kesimpulan
Kontrol 40
12 1,69
Ho ditolak Eksperimen
Pada tabel di atas diperoleh F
tabel
= 1,69 dengan taraf signifikan 5 dan db 78, maka diperoleh F
hitung
12 F
tabel
1,69. Hal ini menunjukkan F
hitung
lebih besar daripada F
tabel
, sehingga Ho diterima. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa sampel tidak bersifat
homogen. Untuk perhitungan jelasnya uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 12.
C. Pengujian hipiotesis dan pembahasan
1. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan persyaratan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa kedua kelompok tersebut berdistribusi normal, sedangkan untuk uji
homogenitasnya, hasil prê test homogen, post test tidak homogen, retest homogen, n-gain tidak hmogen dan retensi tidak homogen. Sehingga
selanjutnya dapat dilakukan uji hipotesis dengan uji-t jika data homogen sedangkan jika data tidak homogen dengan menggunakan uji-
t’. Dengan kriteria pengujian yaitu :
Ho diterima, jika t
hitung
t
tabel
Ha diterima, jika t
hitung
t
tabel
1 Hasil pengujian hipotesis uji-t untuk nilai pre test
Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pre test kelas kontrol sebesar 30,12 dengan simpang baku 9,46. sedangkan untuk kelas
eksperimen nilai rata-rata pretesnya yaitu 29,25 dengan simpang baku 9,65.
Tabel 4.15.Hasil pengujian hipotesis nilai pre test dengan uji-t
N
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
78
0,41 1,99.
Ho diterima
Pada tabel di atas nilai-nilai yang diperoleh didistribusikan dengan menggunakan rumus uji-t dan diperoleh t
hitung
sebesar 0,41 sedangkan t
tabel
dengan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan 78 yaitu 1,99. Hal ini menunjukkan t
hitung
lebih kecil daripada t
tabel
sehingga Ho diterima. Dengan demikian pengujian hipotesis nilai pre tets untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol menyatakan bahwa tidak
terdapat perbedaan antara pre test kelas eksperimen dengan pre test kelas kontrol.
2 Hasil pengujian hipotesis uji-t’ untuk nilai post test
Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata post test kelas eksperimen dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Take and Give sebesar 69,5 dengan simpang baku 14,26. Sedangkan untuk kelas kontrol nilai rata-rata pos testnya yaitu 44,5 dengan
simpang baku 10,04 dengan menggunakan metode diskusi.
Tabel 4.16.Hasil pengujian hipotesis nilai post test dengan uji-t
’ N
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
78
9,09 1,99.
Ha diterima
Pada tabel di atas nilai-nilai yang diperoleh didistribusikan dengan menggunakan rumus uji-
t’ karena data tersebut tidak homogen, dan diperoleh t
hitung
sebesar 9,09 sedangkan t
tabel
dengan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan 78 yaitu 1,99. Hal ini
menunjukkan t
hitung
lebih besar daripada t
tabel
sehingga Ho ditolak. Dengan demikian pengujian hipotesis nilai post test untuk kelas
eksperimen dan kelas kontrol menyatakan bahwa terdapat pengaruh