Faktor yang mempengaruhi kinerja ingatan

Selain itu ada beberapa upaya meningkatkan kemampuan daya ingat, diantaranya 25 :  Retrieval pengulangan. Informasi yang diulang-ulang akan sering diingat. Untuk salah satu strategi meningkatkan kemampuan memori adalah mengulang-ulang kembali.  Informasi yang akan diingat harus mempunyai hubungan dengan hal lain. Konteks peristiwa, tempat, nama, perasaan tertentu memegang peranan penting.  Mengorganisasi informasi sedemikian rupa sehingga dapat diingat kembali jembatan keledai →andal=analisis dampak lingkungan

4. Tatanama ilmiah

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan suatu jenis makhluk hidup, misalnya tanaman mangga yang dalam bahasa Indonesia memiliki nama yang berbeda-beda setiap daerah. Nama mangga dapat berbeda-beda menurut daerah masing-masing, dan hanya dimengerti oleh penduduk setempat. Agar nama-nama tersebut dimengerti oleh semua orang, maka setiap jenis makhluk hidup perlu diberi nama ilmiah dengan menggunakan bahasa latin, sesuai dengan kode Internasional tatanama tumbuhan dan hewan. Nama ilmiah makhluk hidup digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia. Walaupun kadang-kadang sulit di eja atau diingat, tetapi diharapkan suatu organisme hanya memiliki satu nama yang benar. Upaya memberi nama ilmiah makhluk hidup yang dirintis oleh para ilmuwan, akhirnya melahirkan sistem tata nama binomial nomenklatur tata nama biner yang meliputi ketentuan pemberian nama takson jenis. Disamping itu akan dibahas juga tata nama untuk takson Marga dan Suku. Nomenclatur binomial adalah sistem penamaan makhluk hidup dengan menggunakan bahasa latin di mana setiap makhluk hidup mendapatkan atau diberikan nama dalam dua kata bahasa latin. 25 Abdul Rahman Shaleh, opcit, hal. 146 Tatanama binomial binomial berarti dua nama merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme makhluk hidup yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi biologi, dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya Carolus Linnaeus, namun kemudian segera diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah nama ilmiah scientific name. Awam seringkali menyebutnya sebagai nama latin Tatanama binomial dikenal pula sebagai Sistem Klasifikasi Binomial. Keunggulan binomial nomenklatur adalah memudahkan kita dalam mempelajari dan mengenal berbagai macam makhluk hidup. 26 Nama ilmiah berlaku di seluruh dunia. Misalnya, jika kita menyebut “ayam”, mungkin orang Inggris tidak akan mengerti. Tetapi bila kita menyebut ayam dengan nama ilmiahnya, yaitu Gallus gallus, maka orang Inggris akan mengerti bahwa yang kita maksud itu adalah “chicken”. Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama genus diawal dan nama spesies mengikutinya. Nama genus diawali dengan huruf kapital huruf besar sedangkan nama spesies diawali dengan huruf biasa huruf kecil. Perlu diperhatikan bahwa cara penulisan ini adalah konvensi yang berlaku saat ini sejak awal abad ke-20. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf besar jika diambil dari nama orang atau tempat. Sedangkan untuk teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies. 26 Ismail, Hamim, Binomial Nomenklatur. Tersedia di http:www.slideshare.netismail- hamimbab_iii.com