131
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah serta
hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Kebijakan e-learning di SMP Negeri 10 Yogyakarta ini didasarkan pada tiga pertimbangan, Pertama respon pemerintah dalam RENSTRA Tahun
2005-2009 terkait dengan permasalahan di bidang pemerataan perluasan akses pendidikan. Kedua, respon terhadap RENSTRA Tahun 2010-2014
terkait dengan pemerataan kesempatan pendidikan serta peningkatan mutu pendidikan. Ketiga, respon terhadap Rencana Pembangunan Jangka
Panjang RPJP Tahun 2005-2025 DEPDIKNAS yang berisi mengenai upaya pendidikan di Indonesia menuju Indonesia emas, serta penerapan
Kurikulum 2013 saat ini. Kebijakan tersebut berupaya untuk mengaplikasikan pembelajaran
yang lebih mudah dan selaras dengan perkembangan serta sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini yang menuntut dan mewajibkan penggunaan
media elektronik sebagai penunjang pembelajaran di sekolah. Kebijakan yang mendasari implementasi e-learning di SMP Negeri 10 Yogyakarta
tersebut sejalan dengan tujuan sekolah yaitu terselenggaranya proses pembelajaran berbasis teknologi informasi sehingga sekolah tersebut
sudah melaksanakan pembelajaran berbasis e-learning.
132
2. Implementasi e-learning di SMP Negeri 10 Yogyakarta ditinjau dari segi. Sumber daya Manusia, mayoritas guru menggunakan komputer dan
internet hanya untuk mencari materi atau bahan ajar. Pemanfaatan e- learning belum optimal karena rendahnya komitmen guru. Interaksi dan
komunikasi antara guru dan siswa belum maksimal sehingga siswa masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran dengan e-learning.
Implementasi e-learning dari segi materi atau bahan ajar, sebagian guru masih menggunakan buku dan materi yang didapat di internet. Guru
belum mengaplikasikan e-learning secara optimal karena masih dianggap masih sulit. Adapun file- file yang diunggah oleh guru berupa word, excel,
powerpoint. Implementasi e-learning dari segi Infrastuktur. Terlihat kesiapan
perangkat keras Hardware sebagai pendukung e-learning sudah cukup optimal, tetapi
pemanfaatanya belum maksimal.
Perangkat lunak Software belum terdapat website e-learning sehingga implementasi
masih mengalami kendala dalam penyampaiannya. Software yang digunakan atau didownload terbatas pada Ms.Word, Ms.Excel,Pdf dan
Power point. Berdasarkan identifikasi hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari implementasi e-learning di SMP Negeri 10 Yogyakarta belum tercapai dan belum berjalan dengan baik. Terlihat dari masih banyaknya
permasalahan yang terjadi dalam proses implementasi, baik dari segi SDM, Materi dan Infrastuktur yang nyatanya masih banyak kendala yang
133
dihadapi. Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Yogyakarta mengenai meningkatkan akses pendidikan dasar dan menengah 12 tahun
yang berkualitas masih belum tercapai di SMP Negeri 10 Yogyakarta. Implementasi e-learning dapat memberikan kemudahan baik guru dan
siswa dalam pembelajaran di lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.
3. Kendala e-learning di SMP Negeri 10 Yogyakarta dari segi Sumber Daya Manusia SDM yaitu Kemampuan teknis guru masih kurang, banyak guru
yang belum memahami dan belum menerapkan e-learning. Siswa memilih menggunakan pembelajaran manual biasa dari pada e-learning.
Kendala dari segi Materi atau Bahan Ajar, Guru jarang menggunakan komputer dan internet, minimnya bahan ajar yang di upload
oleh siswa ataupun guru. File yang diunduh atau diupload terbatas. Kendala dari segi Infrastruktur, Website e-learning belum ada. Fasilitas
wifi kurang, belum terjangkau signal internet, Kuota internet terbatas. 4. Solusi yang dapat dilaksanakan pihak sekolah dari segi Sumber Daya
Manusia SDM, meliputi perlunya kesadaran semua guru menggunakan internet khususnya e-learning, pemberian reward kepada guru yang aktif
dan kreatif, memotivasi sesama guru menggunakan e-learning dan kesadaran dan kemauan siswa menggunakan e-learning, serta perlu
pembelajaran mandiri. Solusi dari segi Materi atau Bahan Ajar, bahan ajar dan materi
lebih variatif antara lain kebijakan memanfaatkan ruang belajar sekolah