29
Ahli-ahli pendidikan dan ahli internet menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk
kegiatan pembelajaran, menurut Setya Raharja, dkk 2011, 13 antara lain: a. Analisis kebutuhan Need Analysis. Dalam tahapan awal, satu hal yang
perlu dipertimbangkan adalah apakah memang memerlukan e-learning. Pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan perkiraan atau dijawab
berdasarkan atas saran orang lain. Setiap lembaga menentukan teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk itu
perlu diadakan analisis kebutuhan atau need analysis yang mencakup studi kelayakan baik secara teknis, ekonomis, maupun sosial.
b. Rancangan instruksional yang berisi tentang isi pelajaran, topik, satuan kredit, bahan ajarkurikulum.
c. Evaluasi yaitu sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk
ikut mengevaluasi. Oleh karena itu, perlu diciptakan bagaimana semuanya mempunyai
sikap yang positif terhadap media internet dan perangkatnya sehingga penggunaan teknologi baru bisa mempercepat pembangunan. Selain hal-
hal sebagaimana tersebut di atas, ada empat hal yang perlu disiapkan sebelum pemanfaatan internet untuk e-learning berikut ini.
a. melakukan penyesuaian kurikulum. Kurikulum sifatnya holistik. Pengetahuan, keterampilan dan nilai diintegrasikan dengan kebutuhan
30
di era informasi ini. Kurikulumnya bersifat competency based curriculum.
b. melakukan variasi cara mengajar untuk mencapai dasar kompetensi yang ingin dicapai dengan bantuan komputer.
c. melakukan penilaian dengan memanfaatkan teknologi yang ada menggunakan komputer, online assessment system Menyediakan
material pembelajaran seperti buku, komputer, multimedia, studio, dan lain-lain yang memadai. Materi pembelajaran yang disimpan di
komputer dapat diakses dengan mudah baik oleh guru maupun siswa.
2. Tantangan dalam implementasi E-learning
Pemanfaatan elektronik, khusunya internet, dalam pembelajaran mengundang banyak permasalahan, antara lain sebagaimana ditulis
Soekartawi 2003 dalam Poppy 2010, 141, yakni: a. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik, dan antar peserta
didik dapat memperlambat terbentuknya values
dalam proses pembelajaran.
b. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial, dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisniskomersional.
c. Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan. d. Berubahnya peran pendidik yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembalajaran yang menggunakan ICT.
31
e. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
f. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet. g. Kurangnya mereka yang mengetahui dan memahami ketrampilan
menggunakan internet. h. Kurangnya penguasaan bahasa komputer oleh pelaku pendidik.
Menurut Onno W Purbo 1996 dalam Poppy 2010, 142, pendidikinstruktur haruslah bersikap transparan dalam menyampaikan
informasi mengenai aspek pembelajaran sehingga peserta didik dapat belajar secara baik untuk mencapai hasil yang baik. Informasi disini
mencangkup yaitu: a. Alokasi waktu untuk mempelajari materi pembelajaran dan
penyelesaian tugas-tugas; b. Ketrampilan teknologis yang diperlukan peserta didik untuk
memperlancar kegiatan pembelajaranya; c. Fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.
Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam menerapkan e-
learning dalam pembelajaran setidak-tidaknya perlu mempertimbangkan lima faktor yaitu:
a. Peserta didik; sistem e-learning idealnya dapat dibangun sesuai dengan karakteristik atau pola belajar peserta didik sebagai subjek dalam
keseluruhan proses.
32
b. Materi; restrukturisasi materi perlu dilakukan agar sesuai dengan format teknologi yang digunakan, disamping itu dapat memberikan nilai lebih
dibandingkan dengan proses kelas tradisional. c. Organisasi; kebijakan dan komitmen pimpinan organisasi belajar sangat
dibutuhkan dalam menggiring dan mensosialisasikan program perubahan ini.
d. Proses sistem; proses kerja yang mesti didefinisikan secara lengkap terkait pada peran dan tanggung jawab administator, pendidik,
perancang materi, implementasi proses belajar mengajar serta penataan keseluruhan proses sistem.
e. Teknologi; sebagai alat yang mendukung tercapainya efektivitas tujuan dari e-learning bagi organisasi belajar.
3. Beberapa hal yang diperlukan dalam implementasi
E-learning
Penyelenggaraan e-learning
membutuhkan dukungan sistem administrasi dan manajement. Sistem administrasi dan manajemen dapat
diselenggarakan dengan memanfaatkan sisitem informasi, meliputi beberapa kegiatan sebagaimana pendapat Soetomo 2002 dalam Poppy
2010, 145, yakni; a. Administrasi data staf edukasi, karyawan, kurikulum, mata kuliah, data
peserta didik. b. Proses belajar mengajar meliputi upload dan download materi
pembelajaran, proses pemeliharaanya, tugas akhir, ujian.