Dasar Hukum Penyelenggaraan E-Learning

27 d. Keputusan Sekertaris Jendral Departemen Pendidikan Nasional No. 3250A06 Tentang Pembentukan Tim Pengembangan Program SIM, ICT, dan TV Edukasi Depdiknas e. Rencana Strategis TIK Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2010- 2014 Dasar legalitas penyelenggaraan e-learning di atas digunakan untuk menguatkan kebijakan bahwa pemerintah sangat serius memperhatikan, melaksanakan serta mengembangkan e-learning Soekartawi, 2007: 59-74

C. Implementasi E-Learning

1. Implementasi Kebijakan E-Learning

Dalam suatu kebijakan pasti terdapat perumusan kebijakan terkait program-program ataupun kegiatan yang berkaitan dengan tindakan pelaksanaan atau implementasinya. Bagaimana baiknya suatu kebijakan tanpa adanya implementasi maka tidak ada artinya. Para ahli menafsirkan pengertian mengenai implementasi antara lain. Secara etimologis pengertian dari implementasi menurut kamus webster yang dikutip oleh Solichin Abdul Wahab 2005: 64 adalah: “konsep implementasi berasal dari bahasa inggris yaitu to implement. Dalam kamus besar webster , to implement mengimplementasikan bararti to provide the means for carrying out menyediakan sarana untuk melaksanakan sesuatu dan to give practicaleffect to untuk menimbulkan dampakakibat terhadap sesuatu”. Jadi sesuatu yang di lakukan untuk menimbulkan dampak atau akibat dapat berupa undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan peradilan dan kebijakan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah 28 dalam kehidupan kenegaraan. Sedangkan pengertian implementasi menurut Van Meter dan Van Horn dalam wahab 2005: 65 adalah: “implementasi adalah tindakan-tindakan yang di lakukan baik oleh individupejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada kecapaian tujuan-tujuan yang telah di gariskan dalam keputusan kebijakan” Implementasi menurut Nurdin Usman 2002: 70 adalah “kegiatan yang bermuara pada aktifitas, aksi, atau tindakan adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas tetapi suatu kegiatan yang terencana yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan”. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi adalah tindakan untuk melaksanakan suatu yang telah direncanakan dan disepakati bersama agar tercapainya tujuan atu target yang telah ditentukan sehingga memberikan dampak positif bagi semua orang. Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan. Suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan, karena implementasi kebijakan adalah salah satu variabel penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu kebijakan dalam memecahkan persoalan-persoalan. Oleh karena itu kaitanya dengan implementasi e-learning adalah suatu kegiatan yang awalnya adalah sebuah kebijakan semata yang direlisasikan atau dituangkan dalam suatu kegiatan dimana proses penyelenggaraan e- learning tersebut terlaksana di suatu lembaga atau instansi. 29 Ahli-ahli pendidikan dan ahli internet menyarankan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih internet untuk kegiatan pembelajaran, menurut Setya Raharja, dkk 2011, 13 antara lain: a. Analisis kebutuhan Need Analysis. Dalam tahapan awal, satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah apakah memang memerlukan e-learning. Pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan perkiraan atau dijawab berdasarkan atas saran orang lain. Setiap lembaga menentukan teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan atau need analysis yang mencakup studi kelayakan baik secara teknis, ekonomis, maupun sosial. b. Rancangan instruksional yang berisi tentang isi pelajaran, topik, satuan kredit, bahan ajarkurikulum. c. Evaluasi yaitu sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi. Oleh karena itu, perlu diciptakan bagaimana semuanya mempunyai sikap yang positif terhadap media internet dan perangkatnya sehingga penggunaan teknologi baru bisa mempercepat pembangunan. Selain hal- hal sebagaimana tersebut di atas, ada empat hal yang perlu disiapkan sebelum pemanfaatan internet untuk e-learning berikut ini. a. melakukan penyesuaian kurikulum. Kurikulum sifatnya holistik. Pengetahuan, keterampilan dan nilai diintegrasikan dengan kebutuhan