41
tersebut, guna kesempurnaan pemanfaatan e-learning di sekolah dan sebagai masukan untuk penyempuranaan kebijakan terkait e-learning.
Gambar 1. Alur kebijakan implementasi E-learning di SMP Negeri 10
Yogyakarta F.
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana sekolah menanggapi adanya kebijakan e-learning?
2. Apa saja dan bagaimana kebijakan yang melatarbelakangi e-learning
di SMP Negeri 10 Yogyakarta? 3.
Apakah sering di adakan pelatihan tentang e-learning untuk para guru dan siswa kaitanya dengan pengembangan SDM?
4. Materi seperti apa yang dipersiapkan saat akan memanfaatkan internet
dalam proses pembelajaran?
42
5. Apakah sarana prasarana yang dimiliki sekolah terkait penerapan
pembelajaran e-learning sudah mendukung? 6.
Apa saja kendala yang selama ini dihadapi dalam penerapan kebijakan e-learning di SMP Negeri 10 Yogyakarta?
7. Kendalahambatan apa saja yang dihadapi ketika akan menerapkan e-
learning atau menggunakan internet daalm proses pembelajaran? 8.
Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala dalam implementasi e- learning?
43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif Deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive snowball adalah teknik pengumpulan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil kemudian membesar, teknik ini dengan pengumpulan dengan trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi Sugiyono, 2011: 15. Selanjutnya penelitian kualitatif merupakan penelitian
yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang yang menjadi subyek ataupun obyek yang diamati.
Juga dalam penelitian kualitatif ini digunakan karena teknik ini dapat memahami realitas rasional sebagai realitas subyektif khususnya warga
sekolah menurut Bogdan dan Taylor Moleong, 2006: 4 Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini mempelajari tentang
tindakan dan kata-kata untuk mendeskripsikan fenomena yang dialami oleh subyek penelitian secara menyeluruh guna mendapatkan informasi tentang
sejauh mana penerapan media internet dalam pembelajaran di sekolah. Informasi tersebut digali melalui pencatatan dan perekaman yang didasarkan
dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.
44
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian merupakan sumber dimana data diperoleh. Sehubungan dengan hal ini Suharsimi Arikunto 1998: 114 mengemukakan
apabila peneliti menggunakan wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa
berupa benda, gerak, atau proses sesuatu. Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen dan catatanlah yang menjadi sumber data,
sedang isi catatan adalah subjek penelitian atau variabel penelitian. Adapun subjek penelitian dalam penelitian ini adalah informan yang
akan memberikan data tentang variabel yang akan diteliti dan diamati oleh peneliti yang terdiri kepala sekolah,guru, dan beberapa peserta didik di SMP
Negeri 10 Yogyakarta. Objek penelitian ini adalah implementasi e-learning di SMP Negeri 10 Yogyakarta.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SMP Negeri 10 Yogyakarta. Sekolah tersebut dipilih karena dalam penelitian ini merupakan penelitian
lanjutan dari penelitian yang sebelumnya yaitu mengenai “Kesiapan Sekolah dalam melaksanakan Kebijakan E-Learning di SMP Negeri 10 Yogyakarta
dan SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta” jadi disarankan tetap dalam satu sekolah yang sama, akan tetapi peneliti disarankan dalam penelitian lanjutan
tersebut berfokus pada satu sekolah saja, agar lebih fokus dalam pengambilan
45
data dan mempermudah peneliti dalam menganalisisinya. Diharapkan dengan hasil yang lebih baik dalam penelitian tersebut, maka dari itu dipilhlah salah
satu sekolah yaitu SMP Negeri 10 Yogyakarta. Begitu juga sekolah ini dipilih karena berdasarkan data yang diperoleh peneliti sebelumnya bahwa dari salah
satu content e-learning di Yogyakarta yaitu SICERDIK. SICERDIK merupakan website e-learning yang dimiliki Dinas Pendidikan Kota
Yogyakarta. Data tersebut menunjukan bahwa sekolah tersebut telah dilengkapi dengan jaringan internet yang digunakan dalam proses
pembelajaran di sekolah. Selain itu juga sekolah ini pernah mengikuti pelatihan pemanfaatan e-learning yang dilakukan oleh SICERDIK, dan dari
data sicerdik dikatakan bahwa sekolah tersebut terdapat guru yang aktif memanfaatkan e-learning sebagai media pembelajaran.
Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian selanjutnya dari penelitian yang sebelumnya yaitu mengenai “Kesiapan Sekolah dalam
melaksanakan Kebijakan E-learning di SMP Negeri10 Yogyakarta dan SMP Muhammadiyah Yogyakarta”. Agar lebih fokus dalam pengambilan data dan
mempermudah peneliti dalam menganalisisnya, penelitian ini akan difokuskan pada satu sekolah saja, sehingga penelitian ini dilaksanakan di
SMP 10 Negeri Yogyakarta saja. Sekolah ini dipilih juga berdasarkan data yang diperoleh peneliti sebelumnya yaitu dari salah satu content e-learning di
Yogyakarta SICERDIK menunjukan bahwa sekolah tersebut telah dilengkapi dengan jaringan internet yang digunakan dalam proses
pembelajaran di sekolah. Selain itu juga sekolah ini juga pernah mengikuti