133
dihadapi. Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Yogyakarta mengenai meningkatkan akses pendidikan dasar dan menengah 12 tahun
yang berkualitas masih belum tercapai di SMP Negeri 10 Yogyakarta. Implementasi e-learning dapat memberikan kemudahan baik guru dan
siswa dalam pembelajaran di lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.
3. Kendala e-learning di SMP Negeri 10 Yogyakarta dari segi Sumber Daya Manusia SDM yaitu Kemampuan teknis guru masih kurang, banyak guru
yang belum memahami dan belum menerapkan e-learning. Siswa memilih menggunakan pembelajaran manual biasa dari pada e-learning.
Kendala dari segi Materi atau Bahan Ajar, Guru jarang menggunakan komputer dan internet, minimnya bahan ajar yang di upload
oleh siswa ataupun guru. File yang diunduh atau diupload terbatas. Kendala dari segi Infrastruktur, Website e-learning belum ada. Fasilitas
wifi kurang, belum terjangkau signal internet, Kuota internet terbatas. 4. Solusi yang dapat dilaksanakan pihak sekolah dari segi Sumber Daya
Manusia SDM, meliputi perlunya kesadaran semua guru menggunakan internet khususnya e-learning, pemberian reward kepada guru yang aktif
dan kreatif, memotivasi sesama guru menggunakan e-learning dan kesadaran dan kemauan siswa menggunakan e-learning, serta perlu
pembelajaran mandiri. Solusi dari segi Materi atau Bahan Ajar, bahan ajar dan materi
lebih variatif antara lain kebijakan memanfaatkan ruang belajar sekolah
134
dapat maksimal dan digunakan dengan baik. Solusi dari segi Infrastruktur, penambahan akses internet pada setiap titik wifi. Website e-learning untuk
mempermudah pembelajaran, Kuota internet perlu ditambah, serta optimalisasi fasilitas sekolah dalam e-learning.
B. SaranRekomendasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian diatas, maka peneliti mengemukakan beberapa saran berikut ini:
1. Bagi Dinas Pendidikan Belum adanya pemantauan dari dinas pendidikan setempat maka peneliti
memberikan saran yaitu perlu adanya evaluasi dari implementasi e- learning yang selama ini telah berjalan, juga perlu adanya peningkatan
fasilitas penunjang e-learning, serta pengawasan dari program kebijakan tersebut.
2. Bagi Sekolah Penggunaan e-learning dalam sekolah yang belum maksimal maka perlu
adanya peningkatan, diantaranya Website e-learning yang perlu dibuat
terkait pembelajaran menggunakan e-learning tersebut. Perlu adanya
pengelolaan admin e-learning agar dapat dipantau dan dipergunakan secara baik. Serta perlu adanya penambahan area jaringan wi-fi pada
lokasi- lokasi strategis untuk kegiatan pembelajaran di sekolah 3. Bagi Guru
Kebiasaan guru yang masih belum memanfaatkan e-learning dalam pendidikan maka perlu membiasakan menggunakan TIK dalam
135
pembelajaran, memaksimalkan pembelajaran berbasis TIK, guru lebih aktif dalam memotivasi siswa dalam pembelajaran berbasis e-learning.
Perlu penambahan materi atau bentuk materi berbasis IT.
136
DAFTAR PUSTAKA
Ali Imron. 1996. Kebijaksanaan Pendidikan Di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Andi Sunarto. 2009. Seluk beluk e-commerce. Yogyakarta: Gerai ilmu. Anggoro Muhammad Toha. 2001. Tutorial Elektronik Melalui Internet Dan Fax
Internet. Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, Volume 2. No 1 Maret 2001.Hlm. 1-14.
Anonim. 2011. Pedoman penulisan tugas akhir. Yogyakarta: UN. Arif Rohman. 2012. Kebijakan Pendidikan Analisis Dinamika Formulasi Dan
Implementasi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Aris Suharyadi. 2012. Implementasi E-Learning di Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta. Skripsi. UNY. Asep H Suyanto. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.
Universitas Terbuka. Daryanto. 2013. Media Pembelajaran Perananya Sangat Penting Dalam
Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava media. Dewi Salma Prawiradilaga. 2013. Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning.
Jakarta: Prenadamedia Group. Djadja Sardjana. 2010. Kebijakan E-Learning Perguruan Tinggi Dalam Strategi
Manajemen Pendidikan. Diakses Http:Edukasi.Kompasiana,Com pada tanggal 21 Mei 2014, pukul 13.24 WIB.
Effendy, Empy, Hartono Zhuang. 2005. E-Learning, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Hartley. 2001. Pengertian e-learning. Diakses dari http:neozonk.wordpress. com20120919berbagai-definisi-e-learning pada tanggal 20 Mei 2014,
jam 16.20 WIB.
Lantip Diat Prasojo Riyanto. 2011. Teknologi Informasi Pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.
Lexy J. Moelong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.