37
Yogyakarta sudah lengkap dan memadai untuk menunjang kegiatan pembelajaran e-learning.
4 Tondy Fremaditya 2012 “Pengaruh Pemenfaatan Media E-Learning
Dan Lingkungan Belajar Terhadap Kreatifitas Siswa Pada Mata pelajaran TIK Kelas VIII Di SMPN Gamping” penelitian tersebut membahas
tentang pemanfaatan e-learning lingkungan belajar dan pengaruhnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh antara pemanfaatan e-
learning dengan kreatifitas siswa pada mata pelajaran TIK ditujukan dengan koefisien r sebesar 0.373.ad pengaruh antara lingkungan belajar
dengan kreativitas siswa pada mata pelajaran TIK dengan koefisien r sebesar 0,449. Juga terdapat pengaruh positif antara pemanfaatan e-
learning dan lingkungan belajar secara bersama-sama dengan kreatifitas siswa pada mata pelajaran TIK.
5 Alvani Nuzul Marfu’ah 2012 “Pengembangan E-Learning Sebagai
Media Pembelajaran IPA Terpadu Menggunakan Open Source Claroline Untuk Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Wonosari”. Penelitian tersebut
membahas tentang bagaimana desain, kualitas, pengaruh tentang e- learning sebagai media pembelajaran IPA terpadu menggunakan open
source claroline untuk siswa kelas VII SMP Negeri 1 Wonosari. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaaan open source claroline
sebagai media pembelajaran IPA terpadu dalam penerapan e-learning, hasilnya adalah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas VII
SMP Negeri 1 Wonosari. Juga desain e-learning sebagai media
38
pembelajaran terpadu juga efektif diterpkan dengan Menggunakan Open Source Claroline bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Wonosari.
6 Rizka Isnan Arfian 2011 “Studi Kesiapan Dosen Dalam Implementasi
E-Learning Pada Perkuliahan Di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta” penelitian ini membahas mengenai sejauh mana
pemehaman, motivasi, kemapuan, dan kendala yang dihadapi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta tentang pelaksanaan
e-learning. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dalam e-learning
termasuk dalam kategori baik. Motivasi dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dalam pelaksanaan e-learning masih
termasuk kategori rendah. Kemampuan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dalam pelaksanaan e-learning termasuk
dalam kategori tinggi. Berdasarkan penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian mengenai pembelajaran elektronik ini bisa dituju dari beberapa aspek karena sesuai dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan
tingkat kemajuan teknologi yang semakin canggih dan mumpuni serta teknologi yang semakin kompleks sehingga menarik untuk diteliti, tentu saja
dengan bidang keilmuan masing-masing dalam mengkajinya. Misalnya dari mulai tingkat keunggulanya, desain website nya, kesiapan pengguna,
kurikulum, pembelajarannya, juga sampai dengan penerapanya dan sebagainya.
39
E. Kerangka Konsep Penelitian
Kemajuan teknologi komunikasi data yang canggih saat ini itu tidak lepas dari adanya perkembangan internet sampai saat ini. Dimulai dari tahun
70-an internet mulai muncul di dunia. Begitu juga sampai saat ini kita masih merasakan dampak yang nyata dari internet tersebut. Begitu juga di
Indonesia, internet kini telah menjadi bagian yang sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan manusia. Kemudahan dalam internet sudah
memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan ini, baik dalam bidang politik, sosial, budaya bahkan pada tatanan pendidikan.
Pendidikan saat ini tidak lepas dari perkembangan internet, khususnya pada teknologi pembelajaran. Dalam hal ini pemerintah dalam usaha
mengembangkan pendidikan mengambil langkah-langkah strategis salah satunya yaitu e-learning yang sudah tidak asing lagi kita dengar karena
kebijakan e-learning ini sudah di selenggarakan pada tingkatan sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Tetapi dalam penerapanya e-learning masih perlu
diberikan perhatian khusus agar keberlangsungan program tersebut dapat memberikan masukan yang nyata terhadap kemajuan pendidikan di indonesia,
mengingat juga dalam penerapan e-learning membutuhkan biaya yang cukup banyak sehingga perlu adanya pengawasan dalam pelaksanaaan kebijakan
program tersebut. Agar pengimplementasianya benar-benar efektif dan efisien.
Dengan adanya persiapan yang matang belum tentu dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang timbul dari penerapan e-learning dalam
40
sekolah menengah pertama SMP karena kita ketahui dalam hal ini penerapan sedini mungkin akan mempengaruhi hasil kedepannya nanti.
Persiapan penerapan e-learning sangat dibutuhkan mengingat tidak hanya hasil saja yang di lihat dalam penerapanya akan tetapi proses yang menjadi
salah satu tolak ukur dalam implementasi e-learning tersebut. Belum maksimalnya penerapan e-learning maka perlu dilakukan suatu
analisis penyebab dari permasalahan yang timbul dalam implementasi di lapangan. 3 aspek yaitu aspek SDM, Materi dan Infranstruktur pendukung.
SDM disini menyangkut pada kesiapan Siswa, guru yang menjadi subyek penelitian penerapan e-learning di SMP yang dikaji. Dilihat bagaimana
sejauh ini kemampuan dan kesiapan guru dan murid dalam implementasi e- learning kemudian bagaimana alokasi waktu yang diberikan setiap guru dan
murid dalam pembelajaran menggunakan e-learning. E-learning disini bertujuan untuk pembelajaran baik jarak jauh
ataupun dengan tatap muka, oleh karena itu perlu adanya keseriusan dalam penerapanya, juga dalam pengoperasianya terdapat admin yang bertugas
mengelola sistem e-learning tersebut. Bahan ajar atau materi juga berpengaruh penting terhadap kegiatan e-learning karena pasti melibatkan
teknologi dan alat sebagai penunjang kegiatan tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka diharapkan agar dapat diketahui
permasalahanhambatan yang terjadi pada pelaksanaan e-learning tersebut, dan kemudian dapat dilihat bagaimana SMP tersebut mengatasi hambatan
41
tersebut, guna kesempurnaan pemanfaatan e-learning di sekolah dan sebagai masukan untuk penyempuranaan kebijakan terkait e-learning.
Gambar 1. Alur kebijakan implementasi E-learning di SMP Negeri 10
Yogyakarta F.
Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana sekolah menanggapi adanya kebijakan e-learning?
2. Apa saja dan bagaimana kebijakan yang melatarbelakangi e-learning
di SMP Negeri 10 Yogyakarta? 3.
Apakah sering di adakan pelatihan tentang e-learning untuk para guru dan siswa kaitanya dengan pengembangan SDM?
4. Materi seperti apa yang dipersiapkan saat akan memanfaatkan internet
dalam proses pembelajaran?