84 siswa. Media pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran berbasis inkuiri
dapat merangsang siswa memberikan minat dan perhatian saat proses pembelajaran berlangsung.
3. Efektivitas Penerapan Pembelajaran Berbasis Inkuiri pada Aspek Psikomotorik
Penilaian psikomotorik siswa ditunjukkan melalui penilaian praktik dengan menggunakan lembar observasi penelitian. Data yang diperoleh dari penilaian
psikomotorik siswa pada kelas kontrol, diketahui nilai tertinggi sebesar 82,08 nilai terendah sebesar 71,04 dan rata-rata-nya sebesar 75,25.
Hasil penilaian hasil belajar siswa aspek psikomotorik juga diperoleh dari kelas eksperimen. Berdasarkan data yang diperoleh nilai psikomotorik siswa pada
kelas eksperimen, nilai tertinggi sebesar 82,92; nilai terendah sebesar 71,04 dan rata-ratanya sebesar 77,46. Berdasarkan data tersebut, terdapat perbedaan hasil
belajar siswa pada aspek psikomotorik yang terlihat dari penilaian kedua kelas. Perbedaan juga terlihat pada hasil rata-rata kedua kelas. Nilai hasil belajar pada
aspek psikomotorik siswa kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan siswa kelas kontrol 77,4675,25 dengan selisih rata-rata nilai akhir 2,21. Perbedaan rata-
rata tersebut dapat dilihat dari Gambar 13.
85 Gambar 13. Diagram Batang Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Aspek
Psikomotorik Diagram batang tersebut menggambarkan rata-rata hasil belajar siswa
aspek psikomotorik kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki perbedaan signifikansi yang cukup tinggi. Hal tersebut didukung dengan hasil uji-t yang
memperoleh t
hitung
lebih tinggi dari t
tabel
2,784 2,000 dan nilai signifikansi lebih kecil dari taraf signifikansi 0,007 0,05, dengan demikian kesimpulan
yang didapat bahwa pada aspek psikomotorik penggunaan pembelajaran berbasis inkiuiri lebih efektif daripada pemebelajaran konvensional pada mata
pelajaran elektronika dasar. Penggunaan pembelajaran berbasis inkuiri lebih baik karena pembelajaran ini mengajarkan siswa untuk melakukan percobaan
eksperimen secara langsung untuk mengetahui terbukti atau tidaknya dugaan hipotesis yang telah dirumuskan sehingga siswa dapat meyakini prinsip kerja
rangkaian elektronika yang akan dipraktikan.
74 74,5
75 75,5
76 76,5
77 77,5
Psikomotorik 75,25
77,46
Kontrol Eksperimen
86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisis tersebut peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pembelajaran berbasis inkuiri berbantuan media circuit simulator lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa ditinjau dari sisi kognitif
dibandingkan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Elektronika Dasar di SMK N 2 Pengasih. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan nilai
pretest hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis inkuiri berbantuan media
circuit simulator memiliki rerata sebesar 48,68. Nilai posttest hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis inkuiri
berbantuan media circuit simulator memiliki rerata sebesar 78,78. Hasil
belajar ini mengalami kenaikan sebesar 30,10. Sedangkan nilai pretest hasil
belajar siswa yang mengikuti metode pembelajaran konvensional memiliki rerata sebesar 43,42. Nilai
posttest hasil belajar siswa yang mengikuti metode pembelajaran konvensional memiliki rerata sebesar 70,06. Hasil
belajar ini mengalami kenaikan sebesar 26,64. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan pada aspek kognitif antara siswa yang
mengikuti pembelajaran berbasis inkuiri berbantuan media circuit simulator
dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Elektronika Dasar di SMK N 2 Pengasih, jika pengetahuan awal
Elektronika Dasar siswa dikendalikan secara statistik. Perbedaan hasil belajar