Ciri-Ciri Pembelajaran Inkuiri Prinsip Penggunaan Pembelajaran Inkuiri

17 Teachers play a vital role in adapting the inquiry process to the knowledge and ability level of their students. When using inquiry-based lessons, teachers are responsible for 1 starting the inquiry process, 2 promoting student dialog, 3 transitioning between small groups and classroom discussions, 4 intervening to clear misconceptions or develop students understanding of content material, 5 modeling scientific procedures and attitudes, and, 6 utilizing student experiences to create new content knowledge. Sistem pembelajaran di SMK tidak hanya bersifat teoritis, namun juga pembelajaran aplikatif bersifat praktik yang erat kaitannya dengan dunia industri atau dunia kerja. Pembelajaran inkuiri dapat diterapkan di SMK karena memiliki kesamaan konsep dimana proses pembelajaran tidak hanya dilaksanakan secara teori tetapi juga praktik melalui analisa dan penyelidikan sebagai suatu pengalaman untuk memecahkan masalah yang dihadapkan kepada siswa. Pada hakikatnya, inkuiri merupakan suatu proses. Proses inkuiri dimulai dengan merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan bukti, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan sementara supaya sampai pada kesimpulan pada taraf tertentu yang diyakini siswa yang bersangkutan.

c. Ciri-Ciri Pembelajaran Inkuiri

Majid 2014: 173 menjelaskan ciri-ciri pembelajaran inkuiri sebagai berikut: 1 Pembelajaran inkuiri menekankan aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. 2 Seluruh aktivitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban suatu permasalahanpertanyaan sehingga memunculkan sikap percaya diri. 18 3 Tujuan penggunaan pembelajaran inkuiri merupakan pengembangan kemampuan berpikir secara kritis, sistematis, dan logis.

d. Prinsip Penggunaan Pembelajaran Inkuiri

Dalam penggunaan metode pembelajaran inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru. Sanjaya 2009: 199 memaparkan prisnip penggunaan pembelajaran inkuiri sebagai berikut: 1 Berorientasi pada Pengembangan Intelektual Tujuan yang diharapkan dalam inkuiri merupakan pengembangan kemampuan berpikir. Pembelajaran ini tidak hanya berorientasi pada hasil belajar tetapi juga proses pembelajaran. 2 Prinsip Interaksi Proses pembelajaran sebagai proses interaksi menempatkan guru bukan sebagai pusat sumber informasi belajar, namun sebagai pengelola interaksi dan lingkungan belajar. 3 Prinsip Bertanya Peran guru dalam pembalajaran ini adalah sebagai penanya, pertanyaan dapat berupa hanya berupa meminta perhatian siswa, bertanya untuk melacak, atau bertanya untuk menguji. 4 Prinsip Belajar untuk Berpikir Belajar bukan hanya untuk mengingat fakta dan data, akan tetapi belajar merupakan proses berpikir untuk mengembangkan potensi siswa. 19 5 Prinsip Keterbukaan Peran guru dalam pembalajaran ini adalah menyediakan kesempatan bagi siswa dalam mengembangkan jawaban sementara dan secara terbuka membuktikan kebenaran jawaban sementara yang diajukan. e. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Sanjaya 2009: 202-205 menyatakan bahwa terdapat enam langkah dalam penggunaan strategi pembelajaran inkuiri. Langkah-langkah tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1 Orientasi Merupakan langkah untuk menciptakan suasana atau iklim pembelajran yang responsif. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. 2 Merumuskan masalah Merupakan langkah untuk membawa kepada persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki. Teka-teki yang masalah dalam proses inkuiri merupakan teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang harus diketahui dan ditemukan. 3 Mengajukan hipotesis Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan membuat dugaan jawaban sementara terhadap persoalan yang ada. Guru dapat melakukan pengembangan kemampuan menebak berhipotesis kepada siswa dengan cara mengajukan berbagai pertanyaan yang mengarahkan siswa pada jawaban sementara terhadap permasalahan yang dikaji. 20 4 Mengumpulkan Data Siswa melakukan aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Peran guru dalam tahap ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan. 5 Menguji Hipotesis Siswa menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi didukung oleh data yang ditemukan dan dipertanggungjawabkan. 6 Merumuskan kesimpulan Siswa melakukan interpretasi terhadap hasil uji hipotesis, dan membuat kesimpulan. Dalam tahap ini, guru harus mampu menunjukkan pada siswa data mana yang relevan terhadap banyaknya data yang diperoleh yang seringkali menyebabkan kesipulan tidak fokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan.

f. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS APLIKASI CAMTASIA BERBANTUAN JOBSHEET PADA MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 BERINGIN.

0 2 29

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN AutoCAD UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMK N 2 PENGASIH YOGYAKARTA.

2 14 188

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN KAMPUH PADA MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT MENGGUNAKAN ADOBE FLASH UNTUK SISWA KELAS X SMK N 1 PENGASIH.

2 29 207

PEMBELAJARAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 2 198

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN KAMPUH PADA MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT MENGGUNAKAN ADOBE FLASH UNTUK SISWA KELAS X SMK N 1 PENGASIH.

9 125 207

PENGEMBANGAN MODEL TES ESSAY BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR DI SMK N 2 YOGYAKARTA.

0 1 193

PENGEMBANGAN TRAINER SENSOR SEBAGAI PENUNJANG MATA PELAJARAN TEKNIK MIKROPROSESOR KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA DI SMK N 2 PENGASIH.

2 7 162

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ELECTRONIC WORK BENCH (EWB) DAN PROTEUS TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR SISWA KELAS X TEKNIK ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK N 2 PENGASIH.

2 12 252

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 9 255

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Electronic Work Bench (EWB)dan Proteus Terhadap Pencapaian Kompetensi pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar Siswa Kelas X Teknik Elektronika Industri SMKN 2 Pengasih.

0 0 252