32 siswa untuk mendapatkan pengalaman nyata. Ketiga ranah aspek hasil belajar
yang mencakup domain pengetahuan, sikap, dan keterampilan menjadi obyek penilaian otentik. Dalam suatu proses pembelajaran, penilaian otentik mengukur,
memonitor, dan menilai semua aspek hasil belajar baik yang tampak sebagai hasil akhir dari suatu proses pembelajaran, maupun berupa perubahan dan
perkembangan aktivitas, dan perolehan belajar selama proses pembelajaran.
6. Penerapan Macam-Macam Rangkaian Flip-Flop
Mata pelajaran elektronika dasar merupakan mata pelajaran kelas X yang terdapat dalam struktur kurikulum SMK 2013 kelompok kejuruan pada Dasar
Bidang Keahlian. Mata pelajaran elektronika dasar pada umumnya terdiri dari elektronika analog dan digital. Dalam pokok bahasan elektronika digital siswa
dapat memahami aplikasi rangkaian yang dibangun dari rangkaian digital. Sumarna 2006: 1 menyatakan bahwa rangkaian digital menjadi otak dunia
teknologi. Rangkaian digital banyak digunakan dalam kontrol proses otomatisasi, mulai dari proses industri dengan tingkat kompleksitas yang tinggi,
robot, peralatan laboratorium, alat rumah tangga, hiburan hingga permainan anak. Kompetensi menerapkan macam-macam rangkaian flip-flop merupakan
pokok bahasan dalam elektronika digital. Kompetensi menerapkan macam-macam rangkaian flip-flop perlu dikuasai
siswa SMK sebagai dasar ilmu Program Keahlian Teknik Elektronika Industri. Pada kompetensi ini diajarkan tentang cara penerapan macam-macam rangkaian
flip-flop yang meliputi, memahami definisi, prinsip rangkaian RS, JK dan D FF.
33 Indikator kompetensi dasar yang harus dikuasi siswa kelas X dalam Silabus
elektronika terdapat beberapa, yaitu: a. Memahami definisi dan aplikasi rangkaian flip flop
b. Memahami prinsip dasar rangkaian JK Flip-flop c. Memahami prinsip dasar rangkaian RS Flip-flop
d. Memahami prinsip dasar rangkaian D Flip-flop e. Memahami prinsip dasar rangkaian triggering flip flop
Penilaian pada kompetensi menerapkan macam-macam rangkaian flip- flop dilakukan pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam
pembelajaran ini, diharapkan siswa mampu menguasai dan mempunyai kompetensi yang baik di bidang rangkaian elektronika digital.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dilakukan oleh Dhidik Setiawan, I.G.P.A Buditjahjanto
2012 yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terhadap Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Di SMKN 3 Buduran Sidoarjo”. Penelitian eksperimen dengan rancangan
Posttest Only Control Group Design ini memberikan kesimpulan bahwa berdasarkan lembar aktifitas siswa menunjukkan
metode pembelajaran inkuiri mempunyai hasil rata-rata setiap pertemuan sebesar 77 dikategorikan baik dan hasil uji t yang diperoleh t
test
= 4,614 dan t
tabel
= 2,0 sehingga t
hitung
t
tabel
2,58 1,994 maka Ha diterima, dengan demikian disimpulkan hasil belajar siswa menggunakan metode inkuiri lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.