Jadwal Kegiatan Belajar Proses Program Sekolah Lanjut Usia Golden Geriatric Club

108

b. Daftar hadir program sekolah lanjut usia di

Golden Geriatric Club Daftar hadir atau presensi merupakan komponen wajib yang selalu ada di jenjang sekolah –sekolah formal maupun nonformal. Namun, di sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club daftar hadir atau presensi tidak ada. Pihak sekolah hanya memiliki data mahasiswa dan tidak membuat daftar hadir untuk setiap kelas. Hal ini disampaikan oleh Bapak “PS” selaku dosen yang mengatakan bahwa: “Tidak ada,Mbak. Awalnya memang susah, karena kita tidak tau nama –nama mahasiswa, tidak seperti dikampus ya, tapi karena faktor usia antara saya dan mahasiswa di GGC yang tidak jauh beda, kami justru dalam proses jadi akrab secara personal.” Bapak “YD” selaku ketua kelas menyampaikan: “Nggak ada,Mbak. Selama ini memang belum ada presensi gitu.” Ibu “AG” selaku mahasiswa juga mengatakan hal serupa: “...kalau presensi nggak ada,Mbak. Wong ya, orange ini –ini aja. Temen –temen sendiri...” Data hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa di sekolah lanjut usia Golden Geriatrci Club tidak memiliki daftar hadir atau presensi. Menurut mahasiswa presensi tidak ada presensi karena jumlah mahasiswa dan kedekatan antara mahasiswa, dosen dan pengelola sekolah yang mayoritas sudah saling mengenal sebelum mengikuti program sekolah lanjut usia. Beberapa masukan untuk instansi terkait adalah untuk membuat daftar hadir atau presensi, mengingat kegunaan presensi bukan hanya sekedar untuk menghafal 109 mahasiswa, melainkan untuk kelengkapan data administrasi pihak sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club.

c. Materi Dan Kurikulum

1. Materi Pembelajaran

Materi dibuat oleh dosen berdasarkan kebutuhan mahasiswa yang berkaitan dengan kehidupan sehari –hari, mengingat kondisi mahasiswa adalah warga lanjut usia yang identik dengan permasalahan kesehatan dan rasa ingin yang lebih untuk mendekatkan diri pada Tuhan, maka materi yang dibuat oleh dosen lebih sering berdasarkan pada permintaan mahasiswa. Hal ini disampaikan oleh Ibu “YN” selaku dosen mata kuliah kesehatan mengatakan bahwa: “..kita memang membuat materi, kadang ide kita, tapi lebih sering permintaan dari mahasiswa sendiri, misalnya mereka bilang “minggu depan kita bahas tentang puasa ya...”...”. Hal senada disampaikan oleh Bapak “YD” selaku ketua kelas: “Materi dari dosen ada,Mbak. Kadang kita juga yang minta mau bahas materi apa...” Berdasarkan data hasil peneltian di atas, materi ajar di sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club dibuat oleh dosen berdasarkan kebutuhan mahasiswa yang berkaitan dengan kehidupan sehari –hari, mengingat kondisi mahasiswa adalah warga lanjut usia yang identik dengan permasalahan kesehatan dan rasa ingin yang lebih untuk mendekatkan diri pada Tuhan, maka materi yang dibuat oleh dosen 110 lebih sering berdasarkan pada permintaan mahasiswa. Adapun materi yang diajarkan diantaranya adalah; a Agama, materi ini membahas tentang ilmu agama islam dan disesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan mahasiswa dalam kehidupan sehari – hari; b Kesehatan, materi yang dibahas adalah tentang masalah kesehatan yang sering dijumpai dilingkungan, selain itu penerapan ilmu gizi yang berkaitan dengan pola makan sehari –hari; c Musik, materi musik lebih digunakan untuk terapi dan hobi. Hasil pembahasan dari hasil penelitian mengenai materi pembelajaran di atas bahwa materi pembelajaran di sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club didasarkan pada kebutuhan dan permasalahan mahasiswa dalam kehidupan sehari –hari serta sesuai dengan tujuan sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club yaitu membantu lanjut usia untuk bisa mandiri, berkarya dan bahagia di masa tua.

2. Kurikulum Program Sekolah Lanjut Usia Golden Geriatric

Club Kurikulum pada dasarnya disusun untuk memudahkan dan memetakan kegiatan belajar atau pendidikan yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan. Sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club yang merupakan salah satu bentuk implementasi pendidikan informal memiliki kurikulum yang dibuat oleh pihak sekolah pada awal berdirinya sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club dalam 111 perjalanannya mengalami perubahan, seperti dituturkan oleh Ibu “MD” selaku manajer GGC: “Awalnya kami memiliki kurikulum dan modul yang sudah disusun oleh pihak manajerial GGC, tapi melihat kondisi mahasiswa yang sering meminta materi berdasarkan masalah atau tema yang mereka inginkan, jadi kita fleksibel, Mbak. Melihat sasaran kita itu lanjut usia, kita juga tidak bisa memaksakan...” Berdasarkan penjelasan Ibu “MD” tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kurikulum di sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club tidak paten dan materi belajar yang disusun oleh Dosen merupakan materi yang sebelumnya telah disepakati bersama dengan mahasiswa. Hal ini juga dijelaskan oleh Ibu “YN” selaku Dosen mata kuliah kesehatan yag menjelaskan: “...kurikulum kita tidak ada mbak, kami membuat materi dengan ide kami sendiri atau lebih sering kita sepakati bersama dengan mahasiswa, tema apa yang akan kita bahas untuk pertemuan selanjutnya...” Kurikulum pada dasarnya disusun untuk memudahkan dan memetakan kegiatan belajar atau pendidikan yang disesuaikan dengan tujuan pendidikan. Sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club yang merupakan salah satu bentuk implementasi pendidikan non formal memiliki kurikulum yang dibuat oleh pihak sekolah pada awal berdirinya sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club