Evaluasi Konteks Context Eonvaluation

40

3. Evaluasi Masukan Input Evaluation

Setelah evaluasi konteks, tahap selanjutnya adalah evaluasi masukan atau input. Evaluasi masukan membantu mengatur keputusan, menentukan sumber –sumber yang ada, alternatif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai tujuan, bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya. Stufflebeam menjelaskan: “... an input evaluation should identify and rate relevant approaches and assist decision makers to preparet the chosen approach for execution.” Evaluasi input harus mengidentifikasi dan menghitung pendekatan –pendekatan yang relevan dan pembuat keputusan yang membantu untuk mempersiapkan pendekatan yang dipilih untuk membatu dalam pelaksanaan evaluasi. Evaluasi masukan program menyediakan data untuk menentukan bagaiamana penggunaan sumber –sumber yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan program. Evaluasi ini berkaitan dengan relevansi, kepraktisan, pembiayaan, efektivitas yang dikehendaki, dan alternatif – alternatif yang dianggap unggul. Dalam evaluasi masukan terjadi pengidentifikasian dan penialaian kemampuan sistem yang meliputi komponen evaluasi masukan yaitu, sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, pendanaan, dan berbagai prosedur dan aturan yang diperlukan. Stufflebleam menyebutkan bahwa orientasi utama dari sebuah evaluasi input adalah untuk membantu menentukan sebuah program untuk membawa perubahan –perubahan yang dibutuhkan 2000 : 173. 41 Berdasarkan penjelasan mengenai evaluasi input dapat disimpulkan aspek –aspek atau komponen evaluasi masukan yaitu diantaranya: a Masukan sumber daya manusia, b Adanya motivasi mahasiswa, c Adanya sarana dan prasrana, dan d Pembiayaan

4. Evaluasi Proses Process Evaluation

Evaluasi proses menyediakan umpan balik yang berkenaan dengan efisiensi pelaksanaan program. Evaluasi program digunakan untuk mendeteksi rancangan prosedur atau rancangan implementasi selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi. Evaluasi proses berkaitan dengan hubungan akrab antar pelakasana dan peserta didik, media komunikasi, logistik, sumber –sumber, jadwal kegiatan, dan potensi penyebab kegagalan program. Evaluasi proses meliput koleksi data yang telah ditentukan dalam praktek pelaksanaan program. Dalam rangakain evaluasi dengan model CIPP, evaluasi proses lebih diarahkan untuk melihat sejauh mana program terlaksana sesuai dengan rencana atau dengan kata lain evalusasi proses adalah kegiatan pemantauan terhadap kegiatan dalam pelakasanaan program, apakah program sudah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sebalumnya. 42 Menurut Worthen Sanders 1981 : 137 dalam Eko Putro 2010 : 182 menjelaskan evaluasi proses menekankan pada tiga tujuan : “1 do detect or predict in procedural design or its implementation during implementation stage, 2 to provide information for programmed decision, and 3 to maintain a record of procedure as it accurs”. Evaluasi proses digunakan untuk mendeteksi atau memprediksi rancangan prosedur atau rancangan implementasi selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi. Evaluasi proses meliputi koleksi data penilaian yang telah ditentukan dan diterapkan dalam praktik pelaksanaan program. Pada dasarnya evaluasi proses dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh mana rencana telah diterapkan dan komponen apa yang perlu diperbaiki, hal ini sesuai dengan pernyataan Stufflebeam 2000:294 sebagai berikut: “In essence, a process evaluation is an ongoing check on a plan’s implementation plus documentation of the process, including changes in the plan as well as key omissions andor poor execution of certain procedures.” Sebuah evaluasi proses adalah pemerikasanaan secara berkelanjutan pada pengimplementasian rencana ditambah dengan dokumentasi proses, termasuk perubahan pada rencana seperti kunci kelalaian program dan atau pelaksanaan beberapa prosedur yang buruk, dengan demikian komponen evaluasi proses dapat disimpulkan sebagai berikut: a Adanya Kedisiplinan yang dilihat dari jadwal pembelajaran, 43 b Adanya proses pembelajaran efektif yang menentukan jenis program sesuai kebutuhan lanjut usia, c Penggunaan media dan sarana oleh mahasiswa, d Adanya model proses pembelajaran, e Adanya kegiatan belajar mengajar, dan f Adanya komunikasi dua arah, dan g Evaluasi dilakukan terus menerus.

5. Evaluasi Produk Product Evaluation

Evaluasi produk mengukur dan mengintepretasi pencapaian program selama pelaksanaan program dan pada akhir program. Evaluasi produk berkaitan dengan pengaruh utama, pengaruh sampingan, dan keunggulan program. Evaluasi produk melibatkan upaya penetapan kriteria, melakukan pengukuran, membandingkan ukuran keberhasilan dengan standar absolut atau relatif, dan melakukan intepretasi rasional tentang hasil dan pengaruh dengan menggunakan data tentang konteks, input dan proses Djudju Sudjana, 2006. Menurut Stufflebeam tujuan dari evaluasi produk adalah : “...to measure mengukur, interpret menafasirkan, and judge an enterprise’s achievements menilai pencapaian –pencapaian dari suatu lembaga.” Evaluasi produk bekerja dalam membandingkan hasil yang diperoleh dengan tujuan yang ditetapkan dalam program, dengan kata lain evaluasi produk adalah kegiatan memabandingan masukan dengan keluaran untuk menentukan tingkat efisienasi atau keefektifan program.