Ragam Program Pendidikan Sepanjang Hayat
31 untuk belajar; 3 Suasana percaya. Peserta didik perlu mendapatkan
kepercayaan dari rekan sejawat dan juga pembimbing sama halnya mereka juga perlu mempercayai pembimbing; 4 Suasana penemuan diri.
Penemuan diri maskudnya adalah orang dewasa dapat menemukan sendiri masalahnya dan mencari solusinya dengan bimbingan fasilitaror,
dengan demikian peserta didik dapat memahami kelemahan dan kelebihan
diri sendiri;
5 Suasana
harga –menghargai.
Selain menghormati,
menghargai pendapat
teman adalah
bentuk dari
penghargaan bahwa setiap manusia itu unik dengan gaya pikir masing – masing; 6 Suasana tak mengancam. Kebebasan mengemukakan
pendapat dengan kemungkinan benar atau salah, yang hasilnya tidak akan berpangaruh ancaman kepada pesert didik. Misalnya jika salah
berpendapat maka akan dipecat; 7 Suasana keterbukaan. Terbuka
untuk mengungkapkan
diri, dan
terbuka untuk
mendengarkan orang lain; 8 Suasana mengakui kekhasan pribadi. Setiap manusia memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda –beda, sehingga
pengakuan kepada setiap individu yang memiliki pemikiran berbeda adalah bentuk toleransi perbedaan; 9 Suasana membenarkan perbedaan.
Perbedaan merupakan hal wajar yang justru dapat menambah variasi pengetahuan karenasetiap inividu memiliki latar belakang kehidupan
yang berbeda –beda; 10 Suasana mengakui hak berbuat salah. Kesalahan adalah hal yang wajar dari proses belajar; 11 Suasana membolehkan
keraguan. Prinsip keraguan dalam suasana belajar orang dewasa
32 bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada setiap individu agar
dapat berargumen dalam waktu tertentu agar didapat hasil yang memuaskan; 12 Evaluasi bersama dan evaluasi diri. Evaluasi perlu
dilakukan untuk mengetahui kelemahan, kekurangan serta kemampuan kelebihan bersama maupun perseorangan sehingga akan terbentuk
suasana belajar yang lebih nyaman. Berdasarkan kriteria suasana belajar pada pendidikan orang dewasa
di atas kita dapat melihat kriteria –kriteria pendidikan orang dewasa di sekeliling kita dengan melihat suasana belajar yang ada. Pada konsep
pendidikan orang dewasa, baik fasilitator maupun peserta didik berpartisipasi
aktif dalam
kegiatan belajar
mengajar. Fasilitator
merupakan pematik tema sementara peserta didik lebih aktif dalam membahas tema berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki. Konsep
pendidikann orang dewasa lebih sering kita temui dalam pendidikan non formal. Seperti lembaga kursus dan pelatihan, perguruan tinggi, dan
sekolah lanjut usia.