Analisis Kebutuhan Program Konteks Program Sekolah Lanjut Usia Golden Geriatric Club

87 Identifikasi kebutuhan perlunya program sekolah lanjut usia didasarkan pada need assesment yang menunjukkan bahwa banyak lanjut usia potensial yang kurang produktif yang kemudian menjadi bahan usulan untuk pengadaan program. Selain itu, Sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club melakukan sosialisasi kepada orang tua murid yang ada di Budi Mulia Foundation dan juga media massa, hal ini dimaksudkan agar program sekolah lanjut usia ini benar –benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat walau sasarannya lebih ditujukan kepada lansia potensial dengan kondisi ekonomi menegah keatas, dilihat dari mahasiswa yang terdaftar rata –rata pensiunan dosen, pegawai negeri, wirausahawan, dan angkatan atau militer. Berdasarkan penjelasan mengenai analisis kebutuhan penyelenggaraan program sekolah lanjut usia atau need assesment menunjukkan bahwa analisis kebutuhan yang dilakukan selain inisiatif dari penyelenggara juga melihat kebutuhan masyarakat untuk membantu lanjut usia tetap bisa mandiri, bisa berkarya dan bahagia dengan tidak menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat. Selain itu, program sekolah lanjut usia dinilai perlu oleh masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada lanjut usia tetap berdaya, mandiri dan bahagia, namun ada kekurangan yaitu kuota penerimaan mahasiswa yang terbatas sehingga mahasiswa yang diterima lebih banyak dari lingkungan keluarga siswa –siswi yang bersekolah di Budi Mulia Foundation. 88 Menurut tim peneliti yang tergabung dalam organisasi komite Phi Delta Kappa yang diketuai oleh Stufflebleam salah satu kegiatan sebelum menyelenggarakan program adalah mengidentifikasi kebutuhan –kebutuhan yang belum terpenuhi dan peluang yang belum dimanfaatkan yang ada dilingkungan masyarakat, dalam hal ini untuk memberikan wadah bagi lanjut usia untuk tetap bisa berkarya, mandiri dan bahagia. Berdasarkan penjelasan tersebut, analisis kebutuhan penyelanggaraan program sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club perlu ditingkatkan lagi guna memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.

d. Tujuan Program

Pelaksanaan program sekolah lanjut usia yang dilakukan di Sekolah Lanjut Usia Golden Geriatric Club memiliki tujuan untuk mendampingi dan memberikan pelayanan kepada lanjut usia untuk memperoleh hak pendidikan dan pelatihan. Dalam pelaksanaan kegiatan perkuliahan, mata kuliah yang diajarkan meliputi pendalaman keagamaan, kesehatan dan sebagai mata kuliah refreshing dan juga sering dijadikan terapi adalah mata kuliah musik. Tujuan program sekolah lanjut usia dijelaskan oleh Direktur Perguruan Budi Mulia Dua Ibu “SND” menjelaskan : “Tujuan dilaksakannya program sekolah lanjut usia adalah agar masyarakat usia lanjut potensial di Yogyakarta bisa mandiri dan bisa berkarya dan tidak menjadi beban bagi keluarga dan lingkungan...”. 89 Berdasarkan data hasil wawancara di atas, pelaksanaan program sekolah lanjut usia yang dilakukan di Sekolah Lanjut Usia Golden Geriatric Club memiliki tujuan agar masyarat lanjut usia di Yogyakarta bisa mandiri, bisa berkarya, dan tidak menjadi beban bagi keluarga dan lingkungan. Bapak “PS” selaku dosen dalam program sekolah lanjut usia mengatakan : “Tujuan dari program sekolah lanjut usia adalah untuk membuat mereka bahagia di hari tua dengan mengikuti kegiatan dan mata kuliah yang didasarkan pada kehidupan sehari –hari, seperti agama dan kesehatan sehingga mereka bisa mandiri dan mengetahui bagaimana merawat diri sendiri” Ibu “MS” selaku mahasiswa di GGC juga mengatakan : “...ada kegiatan yang positif, saya bisa terus berifikir, terutama untuk mengurus diri,Mbak. Saya jadi ngerti ternyata makanan yang biasane kita makan sehari –hari itu mboten sehat, kita juga sering pentas nyanyi lagu jawa di acara –acara Budi Mulia, yang seru lagi itu mbak, outbound nya itu...” Berdasarkan data hasil wawancara di atas secara keseluruhan mengenai tujuan progam pendidikan lanjut usia di GGC yaitu membantu lansia potensial untuk bisa mandiri dan terus bisa berdaya, baik dengan saling sharing dalam perkuliahan maupun dengan unjuk kerja seperti tampil paduan suara dalam acara –acara yang diadakan oleh Budi Mulia Foundation. Dengan kegiatan –kegiatan positif yang diikuti membuat mahasiswa bisa mandiri, berkarya dan bahagia 90 dengan tidak menjadi beban bagi keluarga dan masyarakat. Upaya untuk mencapai tujuan program yaitu melihat kegiatan –kegiatan yang di laksanakan di sekolah lanut usia Golden Geriatric Club berdasarkan pada kebutuhan mahasiswa.

e. Indikator Ketercapaian Program

Dalam penyelenggaraan program sekolah lanjut usia di sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club indikator ketercapaian program dinilai dari proses selama kegiatan belajar mengajar di sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club. Hal ini disampaikan oleh Ibu “GD” selaku Dosen mengatakan bahwa: “..lanjut usia bisa mandiri itu merupakan indikatornya,Mbak. Kita berpatok pada tujuan yaitu membantu lansia agar tidak jadi beban di masyarakat, bisa jadi lansia yang berkualitas...”. Ketua Kelas Bapak “YD” menerangkan bahwa: “...karena kami mempunyai tujuan untuk mandiri dan tidak menjadi beban bagi keluarga dan lingkungannya, dan mereka memiliki eksistensi walaupun sudah tua, menurut saya indikatornya ya itu.” Bapak “YD” sebagai ketua kelas menjelaskan bahwa selama mengikuti program sekolah lanjut usia di Golden Geriatric Club mahasiswa bisa lebih mandiri dan tidak menjadi beban bagi keluarga dan lingkungannya. Bapak “PS” selaku dosen juga mengatakan: “Indikator nya mereka bisa mandiri, ini bisa dilihat dari kondisi saat kegiatan – kegiatan di dalam maupun di luar kelas, saat lansia mandiri itu berarti 91 mereka tidak menjadi beban untuk orang lain.” Berdasarkan data hasil wawancara dengan Bapak “PS” tersebut mendeskripsikan bahwa indikator ketercapaian program di sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club adalah berkaitan dengan sikap mahasiswa yaitu kemandirian mahasiswa, kualitas hidup individu lanjut usia dan eksistensi di masa tua yang ditunjukkan dengan karya dan kemampuan mengurus diri sendiri. Menurut teori knowles tentang teori kebutuhan manusia. Kebutuhan tertinggi adalah eksistensi diri, dimana seseorang merasa membutuhkan untuk berada dalam tahap eksis atau dikenal. Keadaan ini juga tentunya ada pada keadaan lanjut usia, dimana pada usia lanjut, seorang lansia tetap ingin memiliki eksistensi diri pasca pensiun dari pekerjaan.

2. Input Program Sekolah Lanjut Usia Golden Geriatric Club

Data hasil penelitian tentang input progam yang mempunyai indikator evaluasi berkaitan dengan sumber daya manusia yang meliputi penyelenggara program, dosen, dan mahasiswa. Sarana prasarana meliputi sumber belajar, fasilitas ruagan, dan alat praktek. Pembiayaan yang berisi sumber dana dan penggunaan dana. Data hasil penelitian mengenai input program sekolah lanjut usia Golden Geriatric Club dapat dilihat berdasarkan penjelasan dibawah ini: