2
1.2. Pembatasan Masalah
Secara garis besar, laporan ini membahas tentang keadaan umum Kebun Torgamba, proses pengelolaan kebun, dan produktivitas kelapa sawit di kebun
Torgamba. Hal – hal yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan
melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta dampak positif adanya perkebunan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat non-karyawan di
sekitar kebun juga dipaparkan dalam laporan ini.
1.3. Tujuan Magang
Adapun tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah : Mahasiswa dapat mengetahui proses pengelolaan tanaman kelapa sawit di
Kebun Torgamba secara teknis di lapangan. Sebagai bekal ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dan tambahan
pengalaman. Tujuan Khusus :
Setelah melaksanakan magang ini diharapakan penulis dapat menyelesaikan studi- nya di Institut Pertanian Bogor IPB, karena hasil observasi dan studi
dokumentasi yang dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara-III Kebun Torgamba merupakan sumber bahan atau data penunjang guna penyusunan skripsi sebagai
tugas akhir mahasiswa.
1.4. Metode Pendekatan
Dalam melaksanakan kegiatan magang ini digunakan beberapa metode pendekatan, yaitu :
1. Metode Observasi Yaitu mahasiswa terjun langsung kelapangan untuk mengamati serta melihat
keadaan yang sebenarnya terjadi di lapang. 2. Metode Wawancara
Dalam metode ini setiap mahasiswa melakukan dialog dan bertanya langsung dengan pihak terkait yang ada di lapangan serta orang-orang orang yang terlibat
langsung dalam pelaksanaan di lapangan dan bertanggung jawab terhadap semua masalah teknis di lapangan.
3 3. Studi Pustaka
Dalam metode ini, penulis menggunakan berbagai literatur yang bisa memperkuat isi tulisan seperti, buku, jurnal dan berbagai literatur lain yang berkaitan dengan
ilmu pengetahuan tentang pengelolaan kebun kelapa sawit. 4. Dokumentasi
Selama melaksanakan kegiatan di lapangan mahasiswa menggunakan foto atau gambar untuk memperkuat isi laporan yang akan disusun.
4
BAB II. KEADAAN UMUM KEBUN TORGAMBA
2.1. Sejarah Singkat dan Luas Areal Kebun Torgamba Pada awalnya, Kebun Torgamba Group adalah hutan primer sebagai
tempat pengambilan kayu oleh perusahaan pemegang hak pengusaha hutan HPH. PT. Perkebunan IV yang berkedudukan di Gunung Pamela yang didirikan
dengan Akte Notaris G.S.H Lumban Tobing SH. No.1441997 tanggal 10 Maret 1977 mengadakan survei menjajaki daerah Kabupaten Labuhan Batu untuk
dijadikan daerah perkebunan. Selanjutnya tahun 1977 melalui surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan IV mengadakan pengembangan perkebunan kelapa sawit
dengan nama Kebun Torgamba yang dibuka pada tahun 1978. Pada tahun 1981, Kebun Torgamba Group dibagi menjadi 7 tujuh kebun
yang terdiri dari: Kebun Torgamba, Kebun Sei Kebara, Kebun Sei Baruhur, Kebun Sei Daun, Kebun Sei Meranti, Kebun Bagan Batu, Kebun Bagan
Sinembah, dan Kebun Bukit Tujuh. Untuk Kebun Torgamba hanya satu komoditi yakni kelapa sawit dengan luas pertahun tanam tertera pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas Kebun Torgamba Tahun Tanam
Luas Ha Jarak Tanam meter
Panen Perdana 1979
1627 7692 x 9,09
Jul-83 1980
2998 7692 x 9,09
Jan-83 1981
1152 7692 x 9,09
Apr-84 1982
1100 7692 x 9,09
Jan-85 1984
406 7692 x 9,09
Sep-87 Jumlah
7283 Seiring dengan tuntutan usaha, PT. Perkebunan IV dilebur melalui
Peraturan Pemerintah RI No.8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 tentang Peleburan Perusahaan Perseroan PT. Perkebunan III, IV, dan V menjadi PT.
Perkebunan Nusantara III. PT. Perkebunan Nusantara III didirikan dengan Akte Pendirian Perusahaan Perseroan Persero No.36 tanggal 11 Maret 1996 dan
Notaris Harun Kamil SH No.C2-831HT.01.01 tanggal 08 Agustus 1996. Pada bulan September 1996 sesuai SKPTS Direksi terjadi pengurangan
kebununit di PT. Perkebunan Nusantara III, yaitu kebun Sei Kebara yang beralih ke Kebun Sei Baruhur, Kebun Torgamba berubah luasnya dari 7283 Ha menjadi
9158,48 Ha. Disebabkan perpindahan Afdeling I, II, dan III maka Kebun Sei
5 Baruhur menjadi Afdeling V, XI, dan XII Kebun Torgamba. Sedangkan Afdeling
V Kebun Torgamba dipecah menjadi Afdeling III, VI, dan VIII Kebun Torgamba. Tabel 2. Perubahan Luas Areal Kebun Torgamba
Tahun Tanam Luas Ha
Jarak Tanam meter 1979
2072,68 7692 x 9,09
1980 4223,77
7692 x 9,09 1981
1356,03 7692 x 9,09
1982 1100
7692 x 9,09 1984
406 7692 x 9,09
Jumlah 9158,48
Pada tanggal 01 Maret 2005, sesuai Surat Keputusan Direksi No:303SKPTS052005 tanggal 28 Februari 2005 tentang pemekaran Kebun
Torgamba dan Kebun Sei Baruhur menjadi 03 tiga kebun serta penetapan kantor kebun bahwa Kebun Sei Kebara ditimbulkan kembali. Hal tersebut berimplikasi
terjadi pemekaran areal tanaman kebun Torgamba dari 9158,48 Ha menjadi 6108,58 Ha.
Konsekuensinya, Kebun Torgamba yang tadinya terdiri dari 12 Afdeling menjadi 8 Afdeling. Afdeling V, XI, dan XII ke Kebun Sei Baruhur, sedangkan
Afdeling I dan sebagian areal Afdeling III ke Kebun Sei Kebara. Tabel 3. Luas Areal Kebun Torgamba setelah Pemekaran
Tahun Tanam Luas Ha
Jarak Tanam meter Keterangan
1980 224,08
7692 x 9,09 1982
1026,55 7692 x 9,09
1984 216,23
7692 x 9,09 2003
12,9 7692 x 9,09
2005 646,82
7692 x 9,09 2006
1188,15 7692 x 9,09
2007 1060,3
7692 x 9,09 2009
1711,09 7692 x 9,09
Rencana TU 283,39
Non Tanaman 16,75
Areal Bibitan Jumlah
6386,26
6
2.2. Letak Geografis dan Batas Wilayah