penyiraman, penyiangan gulma, pemupukan, penanggulangan hama dan penyakit, serta semaibibit. Menurut Pahan 2008, Perawatan yang baik akan
meningkaatkan vigor bibit yang nantinya akan berdampak pada peningkatan produksi pada tahun pertama menghasilkan TM-1. Secara umum, karakter yang
menyimpang pada tanaman kelapa sawit dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu kelainan pada habitus tanaman, kelainan pada bentuk anak daun leaflet,
dan kelainan daya pertumbuhan.
2.2.2. Pembukaan Lahan
Cara pembukaan lahan untuk tanaman kelapa sawit disesuaikan dengan kondisi lahan yang tersedia, yaitu:
1. Bukaan baru new planting pada hutan primer, hutan sekunder, semak belukar atau areal yang ditumbuhi lalang
2. Konversi, yaitu penanaman pada areal yang sebelumnya ditanami dengan tanaman perkebunan seperti karet, kelapa, atau komoditas tanaman
perkebunan lainnya. 3. Bukaan ulangan replanting, yaitu areal yang sebelumnya telah ditanami
kelapa sawit. Luas lahan perkebunan kelapa sawit berkisar antara 6.000
– 12.000 hektar sudah sesuai dengan kapasitas pabrik yang dibangun untuk pengolahan hasilnya.
Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dapat dilakukan secara mekanis, kimia, atau manual Setyamidjaja, 2006. Tahapan pekerjaan yang dilakukan
dalam pembukaan lahan kelapa sawit meliputi babat pendahuluan, menumbang, merencek memotong cabang dan ranting kayu, serta merumpuk menumpuk
hasil tebangan.
2.2.3. Rancangan Kebun
Setelah pembukaan lahan selesai, langkah selanjutnya adalah membuat rancangan untuk menetapkan lokasi-lokasi emplasement kantor dan pabrik,
perumahan pondok-pondok bagi karyawan dan pekerja kebun, jalan-jalan kebun, jembatan dan sebagainya. Rancangan kebun yang penting adalah jaringan jalan
dan jembatan, karena sangat diperlukan untuk kegiatan rutin di kebun dan transportasi ke luar perkebunan. Jenis-jenis jalan yang ada di areal perkebunan
kelapa sawit diberi nama sesuai dengan kepentingannya dan dikenal beberapa jalan sebagai berikut :
1. Jalan utama, yaitu jalan yang menghubungkan afdeling dengan emplasement, afdeling dengan afdeling, dan keluar kebunemplasement.
2. Jalan pengangkutan hasil atau jalan produksi, yaitu jalan yang digunakan dalam pengangkutan hasil dari kebun ke pabrik. Tempat pengumpulan hasil
TPH berada pada jalan ini. 3. Jalan kontrol, yaitu jalan yang berfungsi sebagai batas blok atau batas
pinggiran kebun, untuk memudahkan pelaksanaan pengontrolan pengawasan kebun oleh pimpinan kebun Administratur, Asisten Kepala, Asisten, dll..
2.2.4. Penanaman Tanaman Penutup Tanah