6
2.2. Letak Geografis dan Batas Wilayah
Kebun Torgamba terletak di 2 dua Desa, yaitu Desa Torgamba dan Desa Beringin Jaya, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Provinsi
Sumatera Utara. Kebun Torgamba terletak pada 01º 42 46 LU dan 100º 16 45 BT. Kebun Torgamba berada pada ketinggian ± 79 meter di atas permukaan laut
dpl. Jarak Kebun Torgamba dari Kota Medan ± 450 Km, dan ± 100 Km dari Kota Rantau Prapat serta ± 20 Km dari Kota Kecamatan Cikampak.
Batas-batas wilayah Kebun Torgamba adalah sebagai berikut : 5. Sebelah Utara berbatasan dengan Kebun Sei BaruhurDesa Beringin Jaya
6. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kebun Sei DaunDesa Sei meranti 7. Sebelah Timur berbatasan dengan PIR Lokal Bagan BatuDesa Bagan Batu
8. Sebelah Barat berbatasan dengan Kebun Sei Kebara Peta Areal Kebun Torgamba dan batas
– batas wilayah kebun disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1. Peta Areal Kebun Torgamba
7
2.3. Jenis Tanah dan Topografi
Jenis tanah pada areal tanaman kelapa sawit kebun Torgamba tergolong Typic Paleudult Podsolik Kuning dan Typic Hapludult Podsolik Coklat
Kekuningan. Tekstur tanah tergolong liat berpasir dengan pH tanah sekitar 5,0- 5,2. Kandungan C-Organik 0,08-1,01 , N-total 0,08-0,11 dan nisbah CN
sebesar 8,5-9,2 serta kadar P-tersedia berkisar 22 ppm. Kadar C, Ca, dan Mg dapat dipertukarkan sebesar 0,13 me K100 g, 0,45 me Ca100 g, dan 0,16 me
Mg100 g tanah. KTK tanah 5,28 me100 g dan kejenuhan basa 14. Topografi areal Kebun Torgamba bervariasi dari landai, bergelombang
hingga berbukit dengan kemiringan lereng pada areal landai 3 – 8 ,
bergelombang 10 – 15 , dan berbukit 20 – 30 .
2.4. Iklim dan Curah Hujan
Iklim dan curah hujan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tanaman kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit dapat
tumbuh baik di daerah beriklim tropika dengan curah hujan rata-rata tahunan berkisar antara 1500
– 2500 mm dengan penyebaran merata sepanjang tahun dan tidak terdapat bulan kering yang nyata. Adanya bulan kering lebih dari 2 bulan
berturut-turut akan memberikan pengaruh terhadap penurunan produksi pada tahun-tahun berikutnya. Bulan kering 3 bulan sudah merupakan pembatas berat
untuk kelapa sawit. Rata-rata jumlah curah hujan dan hari hujan per bulan dan per tahun
selama 5 tahun pengamatan 2005 – 2009 di Kebun Torgamba disajikan pada
Tabel 4. Data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa penyebaran curah hujan tahunan merata sepanjang tahun dan tidak terdapat bulan kering yang nyata. Atau dengan
kata lain, tidak ada bulan kering yang terjadi selama lebih dari 2 bulan berturut- turut. Rata-rata jumlah curah hujan dan hari hujan per tahun berturut-turut adalah
1858 mmtahun dan 83 hari hujantahun, sedang per bulannya 155 mmbulan dan 7 hari hujanbulan. Curah hujan rata-rata terbesar terjadi pada bulan April dan
Oktober sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Februari dan Mei.
8 Tabel 4. Rata
– rata Curah Hujan dan Hari Hujan di Kebun Torgamba Periode 2005
– 2009.
Bulan Tahun
2005 Tahun
2006 Tahun
2007 Tahun
2008 Tahun
2009 Rata-rata
HH CH
HH CH
HH CH
HH CH
HH CH
HH CH
Januari 5
190 6
51 8
233 5
142 5
114 6
146 Februari
2 57
6 68
3 52
2 79
4 62
3 64
Maret 7
62 3
78 2
75 17
306 11
314 8
167 April
5 85
8 153
11 390
11 217
13 274
10 224
Mei 6
61 5
47 8
192 3
45 4
115 5
92 Juni
5 122
7 165
9 175
9 126
5 55
7 129
Juli 5
93 5
30 8
228 6
220 3
105 5
135 Agustus
6 48
6 120
5 126
7 170
7 220
6 137
September 4
87 11
200 9
148 12
188 4
139 8
152 Oktober
10 236
9 238
10 342
8 207
4 69
8 218
November 11
298 9
178 8
141 3
89 10
270 8
195 Desember
10 295
6 158
5 88
7 134
11 321
8 199
Jumlahthn 76
1634 81
1486 86
2190 90
1923 81
2058 83
1858
Rata-ratabulan 6
136 7
124 7
183 8
160 7
172 7
155
Jumlah bulan kering
7 5
3 3
3 2
Jumlah bulan basah
3 2
4 4
5 2
Sumber: Laporan Bidang Tanaman PT. Perkebunan Nusantara-III Kebun Torgamba sd Desember 2009
2.5. Struktur Organisasi Perusahaan