Persiapan Areal Tanam Struktur Organisasi Perusahaan

13 menggunakan insektisida konsentrasi 0,1 – 0,2 1 – 2 ccliter air. Hama yang menyerang umumnya sejenis ulat – ulat halus, kutu putih, dan tungau. Pemberian serasah mulching berupa fiber dari hasil samping pengolahan PKS pada permukaan tanah polybag bertujuan untuk menekan pertumbuhan gulma rumput, menjaga kelembaban tanah, menekan penguapan air dan menahan pukulan air hujansiraman. Seleksi bibit : dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu : - seleksi I umur 4 bulan - seleksi II umur 6 bulan - seleksi III umur 8 bulan - seleksi IV saat akan ditanam ke lapangan Kriteria bibit abnormal untuk seleksi di MN antara lain : Pertumbuhan bibit terlambatkerdil runt, bibit tumbuh berputar, pelepah daun tumbuh tegak dan kaku barren, anak daun tidak meratapendek top flat, pelepah dan anak daun terkulailemah, bibit yang terserang penyakit tajuk crown disease, bentuk anak daun tidak sempurna yaitu helaian daun tumbuh rapat short internode atau sangat jarang wide internode, anak daun sempit dan bibit terserang hama penyakit. Umur bibit yang layak dipindahkan ke lapangan 12-15 bulan. Bibit 18 bulan merupakan bibit yang lewat umur dan tidak dimanfaatkan lagi.

3.1.3. Persiapan Areal Tanam

Tahap ini bertujuan untuk mempersiakan media tanam yang optimal bagi pertumbuhan tanaman kelapa sawit. Pembukaan arealLand Clearing berdasarkan sifat dan tujuannya dibedakan menjadi dua yaitu pembukaan areal tanaman baru TB dan areal peremajaan tanaman ulang TU atau tanaman konversi TK. Defenisi TB, TU, dan TK sebagai berikut : - TU adalah tanaman yang diremajakan dengan jenis tanaman yang sama karena secara ekonomis tidak lagi menguntungkan. - TB adalah tanaman yang ditanam pada lahan yang belum pernah ditanami yang berasal dari hutan atau lahan lainnya. - TK adalah tanaman yang diremajakan dengan jenis tanaman yang berbeda karena secara ekonomis tanaman sebelumnya tidak lagi meguntungkan. Tahapan-tahapan dalam persiapan areal tanam meliputi: 14 a Pemetaan Satuan Blok b Pengimasan c Penebangan Pohon d Meluku Pengolahan Tanah e Perumpukan f Konservasi tanah Pembukaan Areal untuk Tanaman Baru TB Pada prinsipnya, pembukaan areal hutan dilaksanakan secara mekanis dan manual.  Cara Mekanis Secara mekanis dilakukan pada areal datar hingga bergelombang karena banyak mempergunakan alat berat seperti traktor. Tahapan pekerjaannya meliputi : mengimasmembabat semak belukar untuk memudahkan penumbangan pohon, alat yang digunakan untuk menumbang pohon adalah Bulldozer dengan kebutuhan Jam Kerja Traktor JKT per hektar = 10-14 JKT. Setelah itu merencek atau merumpuk yakni mengumpulkan batang pohon kayu menjadi barisan yang teratur sesuai kontur. Jarak antar rumpukan 50 – 100 m dengan kebutuhan tenaga = 40 – 50 Hkha.  Cara Manual Tahapan pekerjaannya meliputi mengimasmembabat, menumbang pohon menggunakan kapak atau gergaji rantai chainsaw dengan kebutuhan tenaga = 30 hkha, dan merencekmerumpuk denagn cara memotong pohon yang sudah ditumbang lalu disusun memanjang arah Utara-Selatan supaya rumpuakn mendapat sinar matahari secara maksimal sehingga mudah kering. Tanaman Ulang TU  Sistem Mekanis, dibagi ke dalam dua sistem yaitu sistem mekanis 100 dan sistem mekanis dengan pengolahan tanah 88 . Tahapan pekerjaan sistem mekanis 100 meliputi : - Babat pendahuluan = 20 hkha - Luku I II = 6 JKTha Luku I sebelum tanaman tua ditumbang, Luku II setelah penumbangan pohon. 15 Meluku sama dengan membajak, yakni membalik tanah dengan kedalaman ± 25 cm arah diagonal tanaman. - Menumbang pohon = 12 pohonJKT Pohon ditumbang menggunakan Ekcavator. - Merumpuk = 20 pohonhk - Harraw I dan II = 5 JKTha Harraw adalah nama alat pertanian yang digunakan untuk meratakan tanah atau disebut dengan merajang. Rajang dilaksanakan sejajar dengan pekerjaan Luku II. - Membuat jaringan jalan dan drainase sesuai kebutuhan - Membuat terras tapak kuda pada kemiringan 3º - 28° = 40 mJKT - Mengukur dan mamancang jarak tanam = 7 hkha - Menanam kacangan dan Mucuna sp. = 6 hk dan 4 hk. - Melobang = 7 hkha - Memupuk lobang = 1 hkha - Menanam = 5 hkha Sistem mekanis dengan pengolahan tanah 88 : - Babat pendahuluan = 20 hkha - Menumbang dengan traktor rantai = 12 pohonJKT setelah tanaman tua ditumbang - Merumpuk = 20 pohonhk - Pengolahan tanah : Meluku I dan II = 6 JKThk - Harraw I dan II = 5 JKTha - Membuat jaringan jalan dan drainase sesuai kebutuhan - Membuat terras = 40 mJKT - Mengukur dan memancang jarak tanam = 7 hkha - Menanam kacangan dan Mucuna sp. = 6 hk dan 4 hk - Melobang = 7 hkha - Memupuk lobang = 1 hkha - Menanam = 5 hkha.  Sistem Chemis Kimiawi, tidak ada pekerjaan Meluku, meliputi : - Babat pendahuluan = 20 hkha 16 - Menumbang = 12 pohonJKT - Merumpuk = 20 pohonhk - Menyemprot semprot I, II, III = 12 hkhk Pemberantasan gulma dilaksanakan setelah penumbangan pohon dan pembuatan terras, disemprot dengan menggunakan Glyphosat Sistemik 480 AS. Penyemprotan tahap I dilakukan dengan sasaran tingkat gulma sebesar 90 . Pemberantasan gulma II yakni menyemprot sisa-sisa gulma yang masih ada. Interval penyemprotan tahap-I dan tahap-II adalah ± 21 hari. - Membuat jaringan jalan dan drainase sesuai kebutuhan - Mengukur dan memancaang jarak tanam = 7 hkha - Menanam kacangan dan Mucuna sp. = 6 hk dan 4 hk - Melobang = 7 hkha - Memupuk lobang = 1 hkha - Menanam = 5 hkha. Konservasi Tanah Topografi areal Kebun Torgamba yang bervariasi dari landai, bergelombang hingga berbukit dengan kemiringan lereng pada areal landai 3 – 8 , bergelombang 10 – 15 , dan berbukit 20 – 30 menyebabkan perlu adanya tindakan konservasi tanah. Tindakan konservasi tanah bertujuan untuk mencegah terjadinya erosi, run off dan pencucian leaching sehingga tercipta media tumbuh yang baik bagi tanaman. Ada 2 dua tindakan konservasi tanah yang dilakukan di areal kebun, yaitu secara : 1. Membuat jaringan jalan dan drainase 2. Membuat benteng, tapak kuda, teraskontur yang dilakukan saat sebelum penanaman tanaman kelapa sawit. 17 Gambar 5. Salah satu tindakan konservasi tanah

3.1.4. Penanaman Kelapa Sawit