53 jumlah  permintaan  lebih  besar  dibandingkan  jumlah  penawaran  serta  program
pemasaran dan harga benih sesuai dengan keadaan pasar. 6.1.2 Aspek Teknis
a. Lokasi Usaha
Lokasi  untuk  usaha  pembenihan  lele  sangkuriang  Bapak  Endang  terletak di  Kampung  Sukabirus  RT  0306,  Desa  Gadog,  Kecamatan  Mega  Mendung,
Kabupaten  Bogor,  Jawa  Barat.  Lokasi  tersebut  sekaligus  merupakan  lokasi bangunan  administrasi  dan  pemasaran.  Sedangkan  lokasi  pengembangan  usaha
terletak  di  Desa  Cilember,  Kecamatan  Cisarua,  Kabupaten  Bogor.  Pada  lokasi pengembangan  usaha,  lokasi  bangunan  administrasi  dan  manajemen  pemasaran
akan  terpusat  di  Desa  Gadog.  Lokasi  pengembangan  tersebut  hanya  digunakan untuk  usaha  budidaya  pembenihan.  Beberapa  pertimbangan  dalam  pemilihan
lokasi produksi adalah:
1. Ketersediaan Bahan Baku
Hal-hal  yang  menjadi  perhatian  dalam  penanganan  bahan  baku  meliputi pengadaan  atau  pembelian  bahan  baku,  pengendalian  persediaan  dan
penyimpanan.  Bahan  baku  yang  digunakan  dalam  usaha  pembenihan  lele sangkuriang yang utama adalah induk asli lele sangkuriang. Usaha Bapak Endang
telah memperoleh izin untuk menggunakan induk lele sangkuriang langsung dari BBPBAT  Sukabumi.  Keberhasilan  Bapak  Endang  dalam  mengembangkan  usaha
pembenihan  lele  sangkuriang  telah  membuat  semakin  mudah  memperoleh indukan  dari  BBPBAT  Sukabumi.  Hal  tersebut  membuktikan  bahwa  teknis
pembenihan  lele  yang  dilakukan  sesuai  dengan  peraturan  yang  dibuat  BBPBAT, yaitu hasil benih yang berasal dari induk lele sangkuriang tidak digunakan sebagai
indukan  lagi.  Jika  hal  tersebut  dilanggar,  maka  akan  menurunkan  kualitas  benih yang dihasilkan.
Lokasi  BBPBAT  Sukabumi  yang  masih  berada  di  daerah  Jawa  Barat mempermudah  akses  pengadaan  atau  pembelian  induk.  Pengendalian  persediaan
induk  adalah  dengan  membeli  induk  lele  melebihi  jumlah  kebutuhan  seluruh kolam,  sehingga  usaha  Bapak  Endang  memiliki  kualitas  induk  terbaik  untuk
54 melakukan  pemijahan.  Penyimpanan  induk  dilakukan  dengan  memelihara  induk
di kolam tembok  yang telah dikerangkeng dengan besi agar aman dari pencurian.
Kebutuhan  lain  untuk  dapat  melakukan  pembenihan  lele  yang  utama adalah  pakan.  Pakan  tersebut  dapat  berasal  dari  pakan  alami  dan  pakan  buatan
pelet. Jenis pakan alami untuk pembenihan lele adalah cacing sutera, sedangkan pakan  pelet  terdiri  dari  tiga  macam  tergantung  dari  besarnya  bukaan  mulut  lele.
Tiga  jenis  pakan  pelet  tersebut  adalah  Fengsi,  PF1000  dan  L1K.  Induk  lele  juga membutuhkan asupan pakan untuk melengkapi kebutuhan nutrisi tubuhnya. Pakan
indukan  lele  sangkuriang  pada  usaha  Bapak  Endang  hanya  menggunakan makanan buatan pelet dengan jenis pelet Hi-Pro-Vite 781.
Pengadaan  pakan  cacing  sutera  diperolah  dari  pedagang  yang  ada  di Kecamatan Gedung Halang, Kabupaten Bogor, sedangkan pakan buatan diperoleh
dari  toko  pakan  di  Kecamatan  Ciawi,  Kabupaten  Bogor.  Letak  penjual  pakan buatan maupun alami masih terdapat di daerah Kabupaten Bogor, sehingga mudah
dalam  mengakses  kebutuhan  untuk  usaha  pembenihan  lele  sangkuriang. Pengendalian  persediaan  menentukan  jumlah  pakan  yang  akan  dibeli  untuk
cacing sutera dilakukan pada setiap kali produksi karena cacing sutera tidak dapat disimpan  dan  harus  langsung  digunakan.  Biasanya  pembelian  dilakukan  setiap
dua hari sekali. Sedangkan persediaan pakan pelet dibeli setiap satu minggu sekali karena pakan dapat disimpan dalam gudang penyimpanan.
Harga satu paket induk lele sangkuriang  adalah  Rp 800.000,00, harga ini merupakan  harga  induk  siap  pakai  untuk  dipijahkan.  Harga  tahun  berikutnya
tergantung pada jumlah  permintaan induk  yang  ada. Selama umur proyek, induk yang digunakan pada usaha saat ini sebanyak 10 paket, sedangkan untuk rencana
pengembangan sebanyak 20 paket. Ketersediaan induk pada balai budidaya terus ditingkatkan.  Persedian  induk  yang  ada  di  BBPBAT  Sukabumi  pada  tahun  2011
sebanyak 500 paket. Oleh karena itu, besar kesempatan untuk mendapatkan induk karena  usaha  Bapak  Endang  merupakan  lokasi  percontohan  pembenihan  lele
sangkuriang  di  Kabupaten  Bogor  yang  mendapat  dukungan  dari  BBPBAT Sukabumi dalam pengembangan usahanya.
Jumlah  produksi  cacing  sutera  diperkirakan  akan  semakin  meningkat karena terdapat peluang bisnis untuk mengusahakan peternakan cacing sutera jika
55 jumlah  pembenih  semakin  bertambah  di  Kabupaten  Bogor  atau  di  Indonesia.
Pakan  pelet  persediaannya  juga  akan  semakin  meningkat  jika  jumlah  pembenih lele  sangkuriang  semakin  bertambah,  karena  semakin  banyak  permintaan
produsen akan semakin banyak memproduksi kebutuhan tersebut. 2. Letak Pasar yang Dituju
Pembeli  benih  lele  berasal  dari  petani  pembesaran  yang  berasal  dari berbagai  daerah,  antara  lain  Bogor,  Bekasi,  Jakarta,  Parung,  Jonggol,  Bandung,
Tasik  dan  Garut.  Pembeli-pembeli  tersebut  langsung  mendatangi  lokasi  usaha untuk membeli benih, sehingga tidak ada penjualan di pasar benih ikan yang ada
di  Kabupaten  Bogor.  Ada  kalanya  pembeli  hanya  memesan  benih,  kemudian karyawan  yang  mengantarkan  benih  tersebut  sesuai  dengan  kesepakatan  antara
kedua  belah  pihak.  Biaya  pengiriman  pesanan  benih  tersebut  sepenuhnya ditanggung oleh pembeli. Sampai saat ini, jarak lokasi konsumen belum menjadi
permasalahan  dalam  mengantarkan  benih  lele,  karena  adanya  fasilitas  lengkap untuk  mengantarkan  benih  ke  lokasi  konsumen  menggunakan  sepeda  motor,
berupa  tas  dan  dirigen  ukuran  25  liter.  Besarnya  dirigen  tergantung  jumlah pesanan  konsumen.  Jika  pesanan  lebih  dari  4.000  ekor,  benih  pesanan  dapat
diantarkan dengan mobil sewaan menggunakan drum ukuran 200 liter. Pesaing  pada  usaha  ini  secara  umum  melakukan  hal  yang  sama  dengan
usaha  Bapak  Endang,  yaitu  mengantarkan  pesanan  jika  konsumen  tidak  dapat mengambil dan menyediakan fasilitas pengangkutan benih jika konsumen datang
langsung  ke  lokasi  usaha.  Begitu  juga  untuk  kondisi  pengembangan,  Bapak Endang  akan  melakukan  hal  yang  sama  kepada  konsumen  seperti  yang  sudah
dilaksanakan di Desa Gadog. 3. Tenaga Listrik dan Sumber Air
Tenaga listrik yang digunakan dalam usaha sudah tersedia dengan cukup, karena  lokasi  usaha  terletak  di  dekat  perumahan  warga,  sehingga  akses  untuk
memperoleh  tenaga  listrik  menjadi  mudah.  Sumber  air  yang  digunakan  berasal dari mata air  yang  ada di sekitar lokasi usaha Bapak Endang,  yaitu dari gunung
Salak.  Air  tersebut  cocok  untuk  pembenihan  lele  karena  masih  alami  dan  belum tercemar oleh bahan kimia berbahaya yang akan mengancam pemeliharaan benih
56 lele.  Ketersediaan  air  sungai  di  Desa  Gadog  sudah  cukup  melimpah  dan  mudah
didapatkan,  sehingga  belum  pernah  mengalami  kesulitan  dalam  memperoleh sumber air.
Pada  kondisi  pengembangan  usaha  yang  terletak  di  Desa  Cilember, keberadaan  air  untuk  pembenihan  juga  tersedia  dengan  cukup  serta  mudah
diperoleh, karena air tersebut berasal dari Daerah Aliran Sungai DAS Ciliwung Huku  yang  dekat  dengan  lokasi  usaha.  Selain  itu,  sumber  tenaga  listrik  juga
mudah  diakses,  karena  lokasi  usaha  berdekatan  dengan  perumahan  penduduk. Sumber tenaga listrik digunakan untuk penerangan dan tenaga mesin penyedot air.
4. Supply Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan pada usaha saat ini berasal dari warga sekitar Desa  Gadog.  Kebutuhan  tenaga  kerja  untuk  usaha  pembenihan  bisa  diperoleh
pada kualifikasi tenaga kerja terlatih. Hal tersebut karena teknik pembenihan lele sangkuriang  dapat  dipelajari  oleh  semua  orang  dengan  latihan  secara  rutin  tanpa
harus  memperoleh  pendidikan  secara  formal.  Tenaga  kerja  yang  dibutuhkan tersedia  dalam  jumlah  yang  cukup  di  sekitar  lokasi  usaha,  karena  jumlah
penduduk yang telah memiliki pekerjaan hanya sebanyak 3.593 jiwa dari seluruh angkatan kerja penduduk Desa Gadog yang berjumlah  4.455 jiwa. Masih terdapat
peluang 862 penduduk yang dapat dijadikan karyawan. Untuk  melakukan  pengembangan  usaha,  tenaga  kerja  yang  dibutuhkan
akan  lebih  banyak  dibandingkan  kebutuhan  tenaga  kerja  pada  saat  ini.  Jumlah tenaga  kerja  untuk  melakukan  pengembangan  akan  diperoleh  dari  warga  sekitar
desa  Gadog.  Hal  ini  karena  warga  sekitar  telah  mengenal  usaha  Bapak  Endang, sehingga  penyesuaian  pekerjaan  yang  akan  dilakukan  menjadi  semakin  mudah.
Selain  itu,  jumlah  gaji  yang  akan  diberikan  juga  tidak  jauh  berbeda  dengan kondisi pada usaha saat ini.
5. Fasilitas Transportasi
Kondisi  jalan  menuju  lokasi  usaha  merupakan  jalan  aspal  yang  dilalui angkutan  umum.  Selain  itu,  terdapat  juga  jalan  aspal  berbatu  yang  hanya  bisa
dilalui  kendaraan  beroda  dua  sepanjang  100  meter.  Keadaan  tersebut  tidak mempersulit  dalam  melakukan  aktifitas  pembelian  bahan  baku  maupun
57 pengangkutan benih.  Sebagian besar pesanan dari konsumen maupun konsumen
yang  langsung  membeli  dapat  dikirim  dengan  kendaraan  beroda  dua,  sehingga kondisi transportasi belum menjadi suatu permasalahan selama melakukan usaha.
Usaha  Bapak  Endang  mampu  menyesuaikan  keadaan  usaha  dengan  kondisi lingkungan,  dibuktikan  dengan  dimilikinya  tenaga  kerja  yang  sudah  memahami
kondisi lapang, sehingga kegiatan usaha tetap berjalan dengan lancar. Usaha  Bapak  Endang  melakukan  pembelian  bahan  baku  di  daerah  yang
dapat  dilalui  oleh  angkutan  umum.  Kendaraan  yang  digunakan  untuk  membeli adalah  kendaraan  beroda  dua,  sehingga  tidak  ada  kesulitan  dalam  memperoleh
bahan  baku  untuk  usaha.  Kondisi  jalan  menuju  akses  bahan  baku  terbuat  dari aspal  yang  mendukung  kelancaran  selama  di  perjalanan.  Pada  pengembangan
usaha,  kondisi  jalan  untuk  transportasi  sudah  cukup  baik,  bahkan  lebih  baik dibandingkan  pada  usaha  yang  ada  di  Desa  Gadog.  Kondisi  jalan  menuju  lokasi
pengambangan  adalah  jalan  aspal  yang  dapat  dilalui  kendaraan  beroda  empat. Dengan  demikian,  pengembangan  usaha  di  lokasi  baru  tersebut  layak  untuk
dilaksanakan.
6. Hukum dan Peraturan yang Berlaku
Izin  menjalankan  usaha  telah  memperoleh  dukungan  dari  pemerintah, khususnya  dari  BBPBAT  Sukabumi.  BBPBAT  telah  memberikan  dukungan
melalui pemberian induk lele sangkuriang untuk usaha sebanyak 10 paket. Selain itu,  usaha  Bapak  Endang  merupakan  salah  satu  usaha  rakyat  yang  memperoleh
kepercayaan  untuk  uji  lokasi  pengembangan  lele  sangkuriang  generasi  kedua. Usaha  Bapak  Endang  juga  telah  memperoleh  dukungan  dari  pemerintah,  dengan
dilakukan kunjungan dari pemerintah  Negara  Kenya dan Kementerian Perikanan untuk  belajar  budidaya  pembenihan  lele  sangkuriang.  Adapun  aparat  pemerintah
yang  juga  telah  belajar  pembenihan  adalah  Direktorat  Jenderal  Perikanan Budidaya  DJPB  Kementerian  Kelauatan  dan  Perikanan,  Badan  Kependudukan
dan  Keluarga  Berencana  Nasional  BKKBN,  Dinas  Kelautan  dan  Perikanan Kabupaten OKI Sumatera Selatan serta Penyuluh Perikanan Berbasis Masyarakat
PPBM Sumatera Selatan. Belum  ada  peraturan  baik  dari  pemeritah  daerah  maupun  pusat  yang
melarang pendirian usaha ini. Justru pemerintah terus melakukan dukungan usaha
58 pembenihan  ikan  untuk  mewujudkan  visi  Kementerian  Kelautan  dan  Perikanan
menjadi  negara  penghasil  ikan  nomor  satu  di  dunia  pada  tahun  2015.  Wujud dukungan  pemerintah  yang  sudah  dilakukan  adalah  dengan  memunculkan  jenis
lele  sangkuriang  generasi  kedua  untuk  memperbaiki  kualitas  lele  sangkuriang yang sudah ada pada saat ini.
Adanya  dukungan  dari  pemerintah  akan  semakin  memperkuat  usaha Bapak  Endang  dalam  melakukan  pengembangan  di  wilayah  lain.  Calon  lokasi
pengembangan  usaha  yang  berada  di  Desa  Cilember,  Kecamatan  Ciasarua, Kabupaten  Bogor  adalah  daerah  yang  tidak  melarang  adanya  usaha  pembenihan
ikan. Sudah terdapat usaha serupa yang dikembangkan di derah tersebut, sehingga pengembangan usaha juga akan berjalan dengan lancar.
7. Iklim dan Keadaan Tanah
Ketinggian  Desa  Gadog  antara  650-1.100  m  di  atas  permukaan  laut  dan memiliki  suhu    rata-rata  26-27
o
C  Data  Monografi  Kecamatan  Megamendung, 2010 merupakan suhu yang cocok untuk budidaya pembenihan lele sangkuriang,
karena  persyaratan  untuk  lele  sangkuriang  dapat  hidup  secara  baik  adalah  pada ketinggian  1–800  m  di  atas  permukaan  laut  dengan  suhu  antara  22-32
o
C Khairuman dan Amri, 2008. Selain iklim, keadaan tanah di desa ini juga cocok
untuk  budidaya  pembenihan.  Kecocokan  kondisi  tanah  dibuktikan  dengan banyaknya  pembudidaya  lele  di  desa  ini.  Luas  lahan  perikanan  di  desa  Gadog
didominasi oleh perikanan budidaya dengan jenis ikan lele Potensi Desa Gadog, 2010.
Kondisi  iklim  dan  wilayah  rencana  pengembangan  usaha  yang  berada  di Desa Cilember juga sesuai dengan syarat untuk melakukan budidaya pembenihan
lele,  yaitu  terletak  pada  ketinggian  650-1.400  m  dpl  dengan  suhu  udara  antara 17,58-23,91°C.  Selain  itu,  Bapak  Endang  juga  telah  berhasil  mengembangkan  9
kolam pembenihan di Desa Cilember dengan kesesuaian jumlah produksi seperti yang direncanakan.
8. Sikap Masyarakat
Sikap  masyarakat  sangat  mendukung  terhadap  usaha  ini,  sehingga  usaha dapat  bertahan  meskipun  berada  di  tengah  kampung  penduduk.  Penduduk  di
59 sekitar  usaha  banyak  yang  belajar  mengenai  pembenihan  lele  sangkuriang,
sehingga keberadaan usaha dapat membuka peluang usaha baru untuk menambah penghasilan.  Adat  istiadat  di  daerah  sekitar  lokasi  tidak  melarang  adanya  usaha
pembenihan  lele  karena  jumlah  pembudidaya  ikan  jenis  lele  adalah  paling  besar dibandingkan  dengan  pembudidaya  jenis  ikan  lain  Potensi  Desa  Gadog,  2010.
Dengan demikian, warga sudah terbiasa untuk melakukan usaha ini. Pada  lokasi  pengembangan  usaha,  sikap  masyarakat  di  daerah  tersebut
juga  tidak  melarang  untuk  melakukan  usaha  pembenihan.  Desa  Cilember  adalah wilayah yang masih terbuka untuk pengembangan pertanian, karena lahan kosong
yang  masih  luas  belum  dimanfaatkan  untuk  usaha  lainnya.  Fungsi  lahan  yang kosong  tersebut  akan  semakin  baik  jika  digunakan  untuk  budidaya  pembenihan
lele daripada kosong tanpa termanfaatkan.
b. Luas Produksi