Net Present Value NPV Net Benefit Cost Ratio Net BC Rasio Internal Rate of Return IRR Payback Period PP

24 3 Manfaat yang tidak dapat dilihat intangible benefits, merupakan manfaat dari pembangunan proyek yang sulit diukur dalam bentuk uang, seperti perubahan pola fikir masyarakat, perbaikan lingkungan, berkurangnya pengangguran, peningkatan ketahanan nasional dan kemantapan tingkat harga. Kriteria yang biasa digunakan sebagai dasar persetujuan atau penolakan suatu proyek merupakan perbandingan antara jumlah nilai yang diterima sebagai manfaat dari investasi tersebut dengan manfaat-manfaat dalam situasi tanpa proyek. Nilai perbedaannya berupa tambahan manfaat bersih yang akan muncul dari investasi dengan adanya proyek Gittinger, 1986. Menurut Kadariah 1988, rumus yang digunakan untuk membandingkan biaya dan manfaat kriteria kelayakan investasi yang dipakai dalam penilaian kelayakan suatu proyek adalah Nilai Bersih Sekarang Net Present Value, Rasio Manfaat Biaya Bersih Net Benefit and Cost Rasio , Tingkat Pengembalian Investasi Internal Rate of Return dan Masa Pengembalian Investasi Payback Period.

3.1.3.1 Net Present Value NPV

Net Present Value merupakan selisih antara manfaat dan biaya atau disebut dengan arus kas bersih. Suatu bisnis dapat disebut layak jika jumlah seluruh manfaat yang diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan. Suatu bisnis dikatakan layak jika nilai NPV lebih besar dari nol NPV0, yang memiliki arti bahwa bisnis menguntungkan atau memberikan manfaat. Apabila suatu bisnis memiliki nilai NPV lebih kecil dari nol, maka bisnis tersebut tidak layak untuk dilaksanakan Nurmalina et al., 2009.

3.1.3.2 Net Benefit Cost Ratio Net BC Rasio

Net Benefit Cost Ratio merupakan rasio antara manfaaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih yang bernilai negatif, atau disebut juga manfaat bersih yang menguntungkan bisnis yang dihasilkan terhadap setiap satu satuan kerugian dari bisnis tersebut. Suatu kegiatan investasi atau bisnis bisa dikatakan layak jika Net BC lebih besar dari satu dan dapat dikatakan tidak layak jika Net BC lebih kecil dari satu Nurmalina et al., 2009. 25

3.1.3.3 Internal Rate of Return IRR

Kelayakan suatu bisnis dapat dinilai dari seberapa besar pengembalian bisnis terhadap investasi yang ditanamkan, yang dapat ditunjukkan dengan mengukur besarnya Internal Rate of Return Nurmalina et al., 2009. Internal Rate of Return merupakan suatu tingkat discount rate DR yang menghasilkan net present value sama dengan nol. Jika hasil perhitungan IRR lebih besar dari social opportunity cost of capital SOCC dapat dikatakan bahwa proyek tersebut layak. Jika IRR sama dengan SOCC maka bisnis tidak untung maupun rugi dan jika IRR di bawah nilai SOCC maka proyek tersebut tidak layak Ibrahim, 2003.

3.1.3.4 Payback Period PP

Payback Period merupakan jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya arus penerimaan cash in flows secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. Analisis ini perlu ditampilkan dalam studi kelayakan untuk mengetahui berapa lama usahaproyek yang dikerjakan baru dapat mengembalikan investasi Ibrahim, 2003. Menurut Nurmalina et al.. 2009, Payback Period merupakan suatu analisis yang mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali. Bisnis yang payback period-nya singkat atau cepat pengembaliannya, memiliki kemungkinan untuk dipilih.

3.1.3.5 Analisis Laba Rugi Usaha