30 menurut  Maxfield  1930  yang  diacu  dalam  Nazir  2009  merupakan  penelitian
tentang  status  subjek  penelitian  yang  berkenaan  dengan  suatu  fase  spesifik  atau khas  dari  keseluruhan  personalitas.  Subjek  penelitian  dapat  berupa  individu,
kelompok,  lembaga,  maupun  masyarakat.  Metode  ini  bertujuan  untuk memberikan  gambaran  secara  mendetail  tentang  latar  belakang,  sifat-sifat  serta
karakter-karakter  yang  khas  dari  kasus,  ataupun  status  dari  individu,  yang kemudian  dari  sifat-sifat  khas  tersebut  akan  dijadikan  suatu  hal  yang  bersifat
umum Nazir, 2009. Analisis  data  dilakukan  secara  kuantitatif  dan  kualitatif.  Data  kuantitatif
yang  diperoleh  diolah  menggunakan  program  Microsoft  Excel  2007  dan diintepretasikan  secara  deskriptif.  Data  kualitatif  diolah  dan  disajikan  secara
deskriptif.  Analisis  kualitatif  dilakukan  untuk  memperoleh  gambaran  mengenai usaha  pembenihan  lele  sangkuriang  dilihat  dari  aspek  pasar,  aspek  teknis,  aspek
manajemen, aspek hukum, aspek sosial dan aspek lingkungan. Analisis kuantitatif dilakukan  untuk  mengkaji  kelayakan  usaha  pembenihan  lele  sangkuriang  dilihat
dari  aspek  finansial.  Pengolahan  data  analisis  finansial  berdasarkan  kriteria kelayakan finansial yaitu Net Present value NPV, Internal Rate of Return IRR,
Net  Benefit  Cost  Ratio Net  BC  dan  Payback  Period  PP.  Selain  itu,  analisis
kuantitatif juga meliputi analisis sensitivitas untuk melihat pengaruh peningkatan biaya  pakan  dan  penurunan  jumlah  produksi  terhadap  kelayakan  usaha
pembenihan lele sangkuriang dengan menggunakan metode switching value.
4.4.1 Analisis Aspek Pasar
Aspek pasar dalam penelitian ini membahas mengenai jumlah permintaan benih  lele  sangkuriang,  penawaran  yang  ada  saat  ini,  harga  benih  dan  program
pemasaran.  Usaha  yang  sedang  dijalankan  Bapak  Endang  dapat  dikatakan  layak jika  benih  lele  yang  diproduksi  memiliki  peluang  untuk  memenuhi  kebutuhan
petani  pembesaran  jumlah  permintaan  lebih  besar  dibandingkan  jumlah penawaran  serta  program  pemasaran  dan  harga  benih  sesuai  dengan  keadaan
pasar.
31
4.4.2 Analisis Aspek Teknis
Aspek  teknis  pada  penelitian  ini  menganalisis  mengenai  lokasi  usaha Bapak Endang. Lokasi tersebut dinilai berdasarkan ketersediaan pakan, letak pasar
yang  dituju,  ketersediaan  tenaga  listrik  dan  air,  ketersediaan  tenaga  kerja  yang bersedia  membantu  usaha  pembenihan  serta  fasilitas  transportasi  untuk
pengangkutan  input  maupun  output  usaha.  Selain  itu,  aspek  teknis  akan membahas  juga  mengenai  luas  produksi  benih  lele  untuk  mencapai  tingkat
keuntungan  yang  optimal,  proses  pembenihan  lele  sangkuriang  dari  pembuahan sampai menghasilkan benih ukuran 4-6 cm ukuran siap untuk dibesarkan, layout
pengusahaan  pembenihan,  serta  pemilihan  jenis  teknologi  dan  equipment  yang digunakan.  Usaha  Bapak  Endang  dapat  dikatakan  layak  secara  teknis  apabila
kondisi usaha saat ini telah memenuhi setiap kriteria yang sudah menjadi bahasan dalam penelitian. Proses produksi usaha Bapak Endang dapat dikatakan layak jika
telah  sesuai  dengan  teknik  budidaya  pembenihan  BBPBAT  Sukabumi  yang  ada pada tinjauan pustaka.
4.4.3 Analisis Aspek Manajemen Aspek  manajemen  pada  penelitian  ini  lebih  difokuskan  pada  sumberdaya
manusia  yang mengelola bisnis pembenihan lele sangkuriang. Aspek manajemen adalah  faktor  paling  penting  dari  seluruh  faktor  produksi  yang  digunakan.  Oleh
karena itu, menjadi suatu keharusan untuk menganalisis  aspek manajemen  yang terkait  dengan  empat  fungsi  manajemen  perencanaan,  pengorganisasian,
pengarahan  dan  pengendalian,  bentuk  struktur  organisasi  yang  ada,  deskripsi jabatan pada struktur organisasi dan jumlah tenaga kerja  yang digunakan. Aspek
manajemen  usaha  Bapak  Endang  dapat  dikatakan  layak  jika  sudah  memenuhi fungsi  manajemen  yang  terdiri  dari  perencanaan,  pengorganisasian,  pengarahan
dan  pengendalian.  Selain  itu,  struktur  organisasi  dan  jumlah  tenaga  kerja  juga harus  sesuai  dengan  kebutuhan  usaha  serta  deskripsi  jabatan  sesuai  dengan
kemampuan yang dimiliki. 4.4.4 Analisis Aspek Hukum
Analisis  aspek  hukum  mencakup  izin  dalam  menjalankan  usaha  maupun jenis  kemurnian  bibit  lele  sangkuriang  yang  digunakan.  Selain  itu,  bentuk  badan
32 usaha  juga  perlu  dianalisis  untuk  mengevaluasi  fungsi  badan  usaha  yang  dipilih,
apakah  sudah  menjalankan  hak  dan  kewajibannya  atau  belum.  Apabila kelengkapan  dan  keabsahan  dokumen  usaha  telah  dimiliki,  maka  akan
mempermudah  hubungan  kerjasama  antara  pengusaha  dengan  pihak-pihak  yang terkait,  seperti  pemerintah,  pengusaha  lain  dan  perusahaan  pakan.  Usaha
pembenihan  lele  sangkuriang  Bapak  Endang  akan  layak  untuk  dilaksanakan  jika telah memenuhi peraturan hukum usaha pembenihan, yaitu pemenuhan izin usaha,
kemurnian bibit lele sangkuriang, serta pemenuhan kewajiban bentuk usaha yang dilaksanakan.
4.4.5 Analisis Aspek Sosial