40 daerah tersebut sebanyak 2.300.000 ekor, karena jumlah produksi rata-rata per
bulan sebanyak 370.971 ekor hanya cukup untuk kebutuhan di luar permintaan tersebut Bogor, Bekasi, Jakarta, Parung, Jonggol, Bandung, Tasik dan Garut.
Oleh karena itu, Bapak Endang berencana untuk melakukan pengembangan usaha untuk memenuhi permintaan yang ada.
5.2.2 Struktur Organisasi Usaha Bapak Endang
Struktur organisasi yang dimiliki usaha Bapak Edang terdiri dari ketua, wakil ketua, dan karyawan. Seluruh tenaga kerja yang berjumlah delapan orang
berasal dari warga yang ada di sekitar lokasi usaha. Bapak Endang sebagai ketua merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, pengkoordinasian,
pengarahan dan pengendalian usaha dibantu dengan wakil ketua. Bapak Endang juga melakukan perencanaan jadwal produksi untuk memenuhi permintaan
konsumen sesuai dengan jumlah kolam yang ada, mengorganisasikan tugas karyawan sesuai dengan keahlian yang dimiliki dan melakukan koordinasi dengan
pihak-pihak luar seperti konsumen yang akan membeli benih untuk menyesuaikan jumlah permintaan dengan kondisi persediaan benih yang ada. Selain itu, Bapak
Endang juga melakukan pengarahan kepada seluruh karyawan mengenai pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, melakukan pengendalian dengan cara
mengawasi jalannya kegiatan usaha dengan ikut serta pada pemeliharaan benih, mengelola keuangan, serta mengawasi pekerjaan wakil ketua agar sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Semua keputusan akhir usaha berasal dari ketua sehingga segala informasi yang dikeluarkan hanya berasal dari satu pintu,
yaitu melalui ketua yang sekaligus merupakan pemilik usaha. Selain membantu tugas ketua, wakil ketua juga bertugas untuk
mengkoordinasikan staff kolam yang berjumlah lima orang. Wakil ketua adalah orang pertama yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan pembenihan yang
dikerjakan staff kolam. Staff kolam memiliki tugas dalam pengelolaan seluruh kegiatan produksi, mulai dari pemilihan induk untuk pemijahan, pemberian pakan,
pengelolaan kolam mengatur tataguna air serta penanggulangan hama dan penyakit hingga pemanenan benih. Apabila terdapat masalah dengan konsumen
pembesaran, maka staff kolam bertugas juga dalam membantu konsumen pembesaran untuk mengatasi masalah yang terjadi. Usaha Bapak Endang
41 memiliki prinsip untuk bertanggungjawab dalam membantu teknik produksi
konsumen petani pembesaran yang telah membeli benih. Staff kolam sudah tidak melakukan kontrol terhadap kolam pembenihan setelah pukul 22.00 WIB,
serta mulai bekerja pada pukul 6.00 WIB. Usaha Bapak Endang juga memiliki dua staff lapang dengan tugas lebih
difokuskan pada kegiatan yang berhubungan dengan proses transportasi. Tugas staff lapang terdiri dari pengiriman benih untuk konsumen, membeli kebutuhan
produksi pakan dan peralatan serta membantu tugas staff kolam apabila tidak mengerjakan tugas utama staff lapang. Jam kerja staff lapang dimulai dari pukul
07.00-17.00 WIB dengan waktu istirahat pada saat sholat Dhuhur dan Ashar. Adapun gambar struktur organisasi yang ada pada usaha Bapak Endang terdapat
pada Gambar 2.
Gambar 2. Struktur Organisasi Usaha Bapak Endang
5.2.3 Kegiatan Usaha Bapak Endang