67 hidup benih Survival RateSR dari jumlah telur yang menetas adalah sebesar 40
persen.  Dengan  demikian  jumlah  benih  lele  sangkuriang  yang  mampu  hidup hingga berukuran 4-6 cm ukuran siap jual  adalah sebanyak 14.400. Satu siklus
usaha  menggunakan  4  induk  betina  dan  3  induk  jantan  dengan  bobot  masing-
masing 1 kg, maka hasil dari satu siklus usaha adalah sebanyak 57.600 ekor benih
lele siap dibesarkan.
Tabel  11. Jumlah  Total  Produksi  dan  Nilai  Penjualan  Sebelum  Pengembangan
Usaha
Tahun Jumlah
Siklus Hasil Produksi
per Siklus Usaha
Jumlah Penjualan
ekor Harga Satuan
Rupiah Total Penerimaan
Per Tahun Rupiah
1 51
57.600 2.937.600
150 440.640.000
2 77
57.600 4.435.200
150 665.280.000
3 80
57.600 4.608.000
150 691.200.000
4 79
57.600 4.550.400
150 682.560.000
5 74
57.600 4.262.400
150 639.360.000
6 74
57.600 4.262.400
150 639.360.000
7 77
57.600 4.435.200
150 665.280.000
8 80
57.600 4.608.000
150 691.200.000
b. Penjualan Indukan Afkir
Pada akhir tahun umur bisnis selama delapan tahun, induk yang digunakan sudah tidak produktif lagi afkir. Induk tersebut dapat dijual dengan harga per kg
Rp  11.000,00.  Pada  tahun  ke-8  bobot  induk  lele  adalah  5  kg  dan  jumlah  induk diasumsikan  tetap  sama  yaitu  sebanyak  10  paket  150  ekor,  maka  harga  jual
indukan afkir pada tahun terakhir proyek sebesar Rp 8.250.000,00.
c. Nilai Sisa Salvage Value
Nilai  sisa  merupakan  nilai  dari  barang  modal  yang  tidak  habis  dipakai selama umur bisnis. Nilai sisa dimasukkan pada cashflow usaha pada akhir umur
proyek. Perhitungan nilai sisa menggunakan metode garis lurus. Jumlah nilai sisa investasi  sebelum  dilakukan  pengembangan  usaha  sebesar  Rp  246.400.000,00
berasal dari nilai penjualan lahan.
68
6.2.1.2 Outflow
Arus pengeluaran biaya pada usaha yang sedang dijalankan saat ini terdiri dari biaya investasi, biaya reinvestasi, biaya operasional, dan pajak penghasilan.
a. Biaya Investasi
Biaya  investasi  usaha  pembenihan  lele  sangkuriang  adalah  biaya  yang dikeluarkan  sebelum  kegiatan  pembenihan  berlangsung  untuk  memperoleh
manfaat beberapa tahun kemudian. Biaya investasi usaha sebelum pengembangan terdiri dari:
1. Lahan
Investasi lahan seluas 1.232 m
2
berada di sekitar rumah Bapak Endang. Lahan yang digunakan untuk pembangunan kolam berada diantara tanaman sayuran,
rumah  penduduk  dan  daerah  aliran  air.  Keadaan  tersebut  mempermudah Bapak  Endang  dalam  membuang  sisa  air  produksi  benih  yang  sudah  tidak
terpakai. 2.
Sepeda Motor Bapak  Endang  membeli  motor  baru  untuk  usaha  sebanyak  empat  buah.
Pembelian  motor  baru  dimaksudkan  agar  usaha  memiliki  motor  yang memiliki  daya  tahan  lama  untuk  kelangsungan  usaha.  Motor  dibutuhkan
dalam  pengiriman  benih,  pengontrolan  petani  pembesaran,  serta  pembelian pakan dan peralatan produksi.
3. Saung
Jenis  saung  terdiri  dari  saung  besar  ukuran  3x2  m
2
dan  saung  terpal  kecil. Saung  besar  digunakan  sebagai  tempat  istirahat  karyawan,  menerima  tamu
serta tempat koordinasi antara pemilik dan karyawan. Sedangkan saung kecil digunakan untuk tempat menyimpan pakan dan peralatan produksi.
4. Kolam induk
Kolam induk terdiri dari kolam tembok ukuran 2,5x2x1 m
3
dan kolam tanah terpal  ukuran  8x4x1,5  m
3
.  Kolam  tembok  lebih  tahan  lama  dibandingan kolam  tanah  terpal.  Kolam  tembok  dapat  digunakan  sampai  10  tahun,
sedangkan  kolam  tanah  terpal  hanya  mampu  digunakan  selama  2  tahun. Terpal cukup baik digunakan selama 2 tahun, lebih dari waktu tersebut kolam
akan rusak karena faktor cuaca, tingkah laku induk lele atau terserang hama.
69 Kolam tembok memiliki kedalaman lebih pendek dibandingkan kolam terpal,
sehingga diberi kerangkeng besi dengan tujuan untuk pengamanan induk agar tidak keluar dari kolam pemeliharaan.
5. Kolam pemijahan
Kolam  pemijahan  adalah  kolam  yang  digunakan  untuk  proses  perkawinan induk dalam menghasilkan telur yang akan dibesarkan menjadi benih. Usaha
Bapak  Endang  memiliki  3  kolam  pemijahan  berukuran  4x2x1  m
3
untuk kapasitas pemijahan 3 induk jantan dan 4 induk betina dengan bobot masing-
masing 1 kg. 6.
Kolam pembenihan Usaha Bapak Endang memiliki 98 kolam pembenihan yang digunakan untuk
produksi  benih.  Seluruh kolam  tersebut  selalu  dipenuhi  benih  dengan  tujuan mengoptimalkan  fungsi  kolam  dalam  pemenuhan  permintaan  konsumen.
Kolam yang tidak digunakan akan mudah rusak dibandingkan dengan kolam yang  termanfaatkan  dengan  baik.  Ukuran  kolam  pembenihan  adalah  4x3  m
2
dengan tinggi 45 cm. 7.
Induk Lele Jumlah  induk  yang  biasa  digunakan  untuk  satu  siklus  pembenihan  adalah
induk  jantan  dan  betina  yang  berumur  minimal  satu  tahun  dengan  berat minimal  1  kg  sejumlah  3  ekor  untuk  induk  jantan  dan  4  ekor  untuk  induk
betina.  Induk  tersebut  adalah  ukuran  produktif  untuk  menghasilkan  telur. Jumlah rata-rata telur yang dihasilkan pada setiap 1 kg induk betina sebanyak
40.000  butir.  Harga  induk  dibeli  per  paket,  dimana  satu  paket  terdiri  dari  5 jantan  dan  10  betina.  Harga  induk  disesuaikan  dengan  harga  yang  telah
ditentukan oleh BBPBAT Sukabumi. 8.
Bak sortir Benih  lele  yang  baru  menetas  tidak  memiliki  ukuran  yang  seragam,  dengan
demikian  perlu  dilakukan  pensortiran  untuk  menyamakan  ukuran  setiap benih.  Usaha  Bapak  Endang  memiliki  empat  jenis  bak  sortir  untuk
memisahkan  benih  yang  berukuran  2-3  cm,  3-4  cm,  3-5  cm  dan  4-6  cm. Proses  pensortiran  tersebut  akan  menjadikan  benih  yang  dijual  memiliki
ukuran yang relatif sama.
70 9.
Drum 200 liter Drum ini digunakan untuk mengangkut benih lele dengan kapasitas lebih dari
2.000 ekor. Alat transportasi  yang dapat digunakan untuk mengangkut drum ukuran ini adalah mobil.
10. Dirigen 25 liter
Fungsi  dirigen  ini  digunakan  untuk  mengangkut  benih  lele  ukuran  4-6  cm dengan kapasitas maksimal 2.000 ekor. Proses pengangkutan dirigen 25 liter
dapat menggunakan sepeda motor. 11.
Mesin air Mesin air digunakan untuk menyedot air dari satu kolam ke kolam yang lain
dengan  maksud  memindahkan  air.  Proses  pemindahan  air  dapat menggunakan  selang,  namun  mesin  air  dapat  mempercepat  proses
pemindahan air tersebut. 12.
Paralon Paralon  digunakan  untuk  mengalirkan  air  dari  sumber  air  ke  kolam-kolam
induk, pemijahan dan pembenihan. Selain itu, paralon juga digunakan untuk mengalirkan  air  yang  sudah  tidak  terpakai  ke  arah  selokan  pembuangan.
Ukuran  paralon  disesuaikan  dengan  penggunaannya.  Ukuran  0,75  inchi digunakan  untuk  mengalirkan  air  yang  sudah  tidak  terpakai  menuju  selokan
maupun  kebun  petani,  sedangkan  ukuran  0,5  inchi  untuk  mengalirkan  air bersih dari sumber air maupun dari satu kolam ke kolam yang lain.
13. Selang
Selang  digunakan  untuk  pemindahan  air  dari  sumber  air  ke  kolam-kolam pembenihan  maupun  ke  kolam  pemijahan.  Selang  ukuran  1  inchi  digunakan
untuk  memindahkan  air  dari  kolam  satu  ke  kolam  yang  lain.  Sedangkan selang  ukuran  0,75  inchi  untuk  mengalirkan  air  dari  sumber  air  ke  kolam
pembenihan. 14.
Kolam penampungan air Kolam  ini  digunakan  sebagai  alat  penampung  air  dari  sumber  air  untuk
persediaan.  Hal  ini  dimaksudkan  agar  persediaan  air  dalam  jumlah  tertentu dapat  diperoleh  dengan  mudah  tanpa  menunggu  dari  sumber  air  pada  saat
akan melakukan pengisian air kolam.
71 15.
Tas pengangkutan Tas  pengangkutan  digunakan  sebagai  wadah  atau  media  pengangkutan
dirigen ukuran 25 liter yang berisi benih, agar mudah dibawa dengan sepeda motor.
16. Kabel dan colokan listrik
Peralatan  ini  sangat  dibutuhkan  pada  saat  mesin  penyedot  digunakan  untuk memindahkan air.
17. Jaring tangkap induk
Jaring  ini  berfungsi  sebagai  alat  penangkap  induk  dari  kolam  pemeliharaan untuk dipijahkan atau dikawinkan.
18. Jaring tangkap benih
Jaring  tangkap  benih  berfungsi  sebagai  alat  penangkap  benih  dengan  tujuan untuk  dijual  kepada  konsumen  maupun  untuk  disortir  agar  ukuran  benih
seragam. 19.
Bak pengangkut Bak  ini  berfungsi  untuk  mengangkut  benih  lele  dari  kolam  ke  lokasi  tempat
dirigen  pengangkutan  benih  berada.  Lokasi  tersebut  berdekatan  dengan kendaraan  pengangkutan  benih.  Selain  itu,  alat  ini  juga  berfungsi  untuk
mengangkut  induk  yang  akan  dipijahkan  dari  kolam  pemeliharaan  menuju kolam pemijahan.
20. Batu pemberat
Fungsi  batu  pemberat  adalah  untuk  meletakkan  kakaban  pada  posisi  yang diinginkan agar tidak bergeser karena tingkah laku induk lele saat dipijahkan.
b. Biaya Reinvestasi