82
6.2.2 Analisis Kelayakan Rencana Pengambangan Usaha di Desa Cilember
Rencana pengembangan usaha terletak di desa yang berbeda dengan lokasi usaha saat ini. Alternatif pilihan jenis lahan untuk pengembangan usaha
menggunakan lahan sewa dan lahan sendiri membeli lahan baru, sedangkan alternatif penggunaan modal dapat menggunakan modal sendiri, 100 persen modal
pinjaman bank dan modal campuran 50 persen pinjaman bank dan 50 persen modal sendiri. Tujuan adanya alternatif pilihan lahan maupun modal adalah
untuk memberikan informasi mengenai jenis lahan dan modal yang mampu memberikan keuntungan terbaik bagi petani.
6.2.2.1 Inflow
Pada rencana pengembangan usaha di Desa Cilember, aliran kas masuk inflow dengan lahan sendiri maupun lahan sewa terdiri dari penjualan benih ikan
lele ukuran 4-6 cm, penjualan indukan afkir, nilai sisa investasi dan dana pinjaman bank untuk alternatif usaha menggunakan modal pinjaman.
a. Penerimaan Penjualan Benih Ikan Lele Ukuran 4-6 cm
Perencanaan pengembangan menggunakan 200 kolam pembenihan dan 6 kolam pemijahan. Jadwal pemijahan dengan lahan sendiri maupun lahan sewa
adalah sama yaitu setiap satu minggu pada kolam pemijahan yang kosong. Kebutuhan kolam untuk satu kali siklus produksi adalah 1 kolam pemijahan dan 6
kolam pembenihan. Satu siklus usaha berlangsung selam 10 minggu, dimana pada minggu pertama terdapat masa persiapan kolam dan pemijahan. Masa
pembangunan proyek dilakukan selama 4 bulan untuk membuat kolam dan saung, sehingga usaha mulai berproduksi pada bulan kelima sebanyak 84 siklus. Pada
tahun berikutnya, banyaknya siklus usaha disesuaikan dengan kondisi kolam yang telah kosong. Secara berturut-turut mulai tahun ke-2 sampai tahun ke-8 jumlah
siklus yang mampu diusahakan adalah sebanyak 153, 159, 165, 156, 153, 159 dan 159.
Jumlah telur lele yang dapat dihasilkan oleh induk lele sangkuriang berumur produktif 1-8 tahun sebanyak 40.000 butirkg induk betina. Derajat
penetasan telur Hatching RateHR lele sangkuriang sebesar 90 persen, sehingga jumlah telur yang menetas menjadi larva sebanyak 36.000 ekor. Tingkat
83 kemampuan hidup benih Survival RateSR dari jumlah telur yang menetas
sebesar 40 persen. Dengan demikian jumlah benih lele sangkuriang yang mampu hidup hingga berukuran 4-6 cm ukuran siap jual sebanyak 14.400. Satu siklus
usaha menggunakan 4 induk betina dan 3 induk jantan, maka hasil dari satu siklus
sebanyak 57.600 ekor benih lele siap dibesarkan. Kondisi ini sama dengan
keadaan sebelum pengembangan karena manajemen yang mengelola rencana pengembangan sama dengan usaha saat ini, yaitu Bapak Endang.
Tabel 22.
Jumlah Total Produksi dan Nilai Penjualan Rencana Pengembangan Usaha Menggunakan Lahan Sendiri atau Lahan Sewa Tahun
Tahun Jumlah
Siklus Hasil Produksi
per Siklus Usaha Jumlah
Penjualan ekor
Harga Satuan Rupiah
Total Penerimaan Per Tahun Rupiah
1 84
57.600 4.838.400
150 725.760.000
2 153
57.600 8.812.800
150 1.321.920.000
3 159
57.600 9.158.400
150 1.373.760.000
4 165
57.600 9.504.000
150 1.425.600.000
5 156
57.600 8.985.600
150 1.347.840.000
6 153
57.600 8.812.800
150 1.321.920.000
7 159
57.600 9.158.400
150 1.373.760.000
8 159
57.600 9.158.400
150 1.373.760.000
b. Penjualan Indukan Afkir