15 analisis finansial menggunakan kriteria investasi NPV, IRR, Net BC dan Payback
Period . Oleh karena itu, penelitian ini akan menggunakan alat analisis non
finansial dan finansial yang sama dengan penelitian sebelumnya.
2.3 Alternatif Penggunaan Modal
Abriyanti 2007, meneliti mengenai kelayakan pengusahaan sayuran organik di Matahari Farm, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis jenis permodalan yang paling baik digunakan dalam pengembangan usaha, yaitu dengan membuka lahan baru untuk menambah
greenhouse . Alternatif penggunaan modal yang dijadikan skenario pada penelitian
ini adalah dengan menggunakan modal sendiri Skenario I, modal pinjaman skenario II serta kombinasi penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman
dengan perbandingan masing-masing 50 persen Skenario III. Adapun alat analisis yang digunakan untuk memilih jenis permodalan adalah dengan
menggunakan kriteria investasi Net Present Value NPV, Gross Benefit and Cost Ratio
Gross BC, Internal Rate of Return IRR dan Payback Period PP. Untuk mengetahui pengaruh perubahan yang mungkin terjadi pada usaha,
digunakan analisis sensitivitas dengan metode switching value. Analisis tersebut dapat menunjukkan pesentase penurunan penjualan dan kenaikan biaya variabel
yang masih dapat ditolerir agar usaha tetap layak dilaksanakan. Hasil penelitian pada analisis kriteria investasi menunjukkan bahwa usaha
dengan menggunakan modal sendiri Skenario I merupakan usaha yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan. Hal ini karena Skenario I memiliki nilai
NPV, Gross BC, IRR dan PP yang paling besar diantara skenario yang lain. Hasil analisis switching value diketahui bahwa skenario II merupakan skenario
yang sensitif atau peka terhadap perubahan yang terjadi baik pada parameter penurunan penjualan maupun peningkatan biaya variabel. Sedangkan skenario I
merupakan skenario yang paling tidak sensitif terhadap kedua parameter switching value
yang digunakan pada penelitian. Penelitian ini menganalisis juga mengenai aspek non finansial yang berhubungan dengan usaha, yaitu aspek pasar,
teknis, manajemen serta aspek sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh aspek non finansial yang berhubungan dengan penelitian adalah layak
untuk memproduksi sayuran organik.
16 Mustikasari 2010 meneliti mengenai kelayakan finansial usaha ternak
sapi perah pada peternak anggota KPSBU TPK Cibedug Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk memilih alternatif
modal yang paling baik untuk digunakan dalam usaha. Skenario analisis untuk memilih alternatif modal adalah dengan menggunakan modal sendiri dan dengan
menggunakan modal pinjaman dari bank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha yang menggunakan modal sendiri lebih layak dibandingkan dengan usaha
yang menggunakana modal pinjaman dari bank. Hal ini karena usaha pada Skenario I menghasilkan nilai kriteria investasi Net Present Value NPV, Net
Benefit and Cost Ratio Net BC, Internal Rate of Return IRR yang lebih besar
dibandingkan dengan usaha pada Skenario I. Selain itu, nilai Payback Period PP pada usaha Skenario I lebih cepat dibandingkan dengan Skenario II.
Fakhruzzaman 2010 meneliti mengenai kelayakan usaha pembenihan ikan nila gesit pada unit pembenihan rakyat Citomi Desa Tanggulan Barat,
Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Komoditi ikan nila gesit merupakan jenis ikan nila baru yang dimunculkan oleh Balai Besar
Pengembangan Budidaya Air Tawar BBPBAT untuk memperbaiki kualitas induk yang menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha
pembenihan nila janis baru, yaitu jenis ikan nila gesit. Penelitian tentang kelayakan tersebut perlu dilakukan karena kualitas nila gesit yang lebih baik
dibandingkan nila lainnya menurut uji laboratorium BBPBAT belum tentu sesuai dengan keadaan usaha yang ada di lapangan. Analisis kelayakan usaha tersebut
menggunakan dua skenario dalam pemilihan alternatif modal, apakah harus menggunakan modal sendiri atau menggunakan modal pinjaman dari bank.
Hasil penelitian Fakhruzzaman menunjukkan bahwa penggunaan modal sendiri dalam usaha pembenihan ikan nila gesit lebih layak dibandingkan dengan
usaha yang menggunakan modal dari bank karena nilai kriteria investasi NPV dan Net
BC yang dimiliki usaha dengan modal sendiri lebih besar. Selain itu, nilai PP pada skenario I lebih kecil dibandingkan dengan Skenario II yang menunjukkan
bahwa tingkat pengembalian investasi pada Skenario I lebih cepat dibandingkan dengan Skenario II.
17 Berdasarkan penelitian terdahulu, yaitu analisis kelayakan dengan memilih
jenis alternatif modal untuk usaha, menunjukkan bahwa penggunaan modal sendiri lebih layak untuk usaha dibandingkan dengan penggunaan modal
pinjaman bank meskipun komoditi yang dianalisis berbeda antara satu penelitian dengan penelitian yang lain. Hipotesis yang dapat diambil pada penelitian
kelayakan usaha pembenihan lele sangkuriang adalah bahwa penggunaan modal sendiri pada usaha pembenihan lele sangkuriang akan lebih layak dibandingkan
dengan penggunaan modal pinjaman dari bank maupun kombinasi penggunaan modal sendiri dengan modal pinjaman bank.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Studi Kelayakan Proyek