Perumusan Masalah Analisis Kelayakan Usaha Pembenihan Lele Sangkuriang (Clarias sp.) Studi Kasus: Usaha Bapak Endang, Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 pembenihan lele sangkuriang. Adanya pembinaan dan pengawasan dari BBPBAT telah membuat usaha Bapak Endang semakin kaya akan ilmu pembenihan lele sangkuriang, sehingga cocok digunakan sebagai lokasi percontohan. Sejak berdiri pada tahun 2007, usaha ini telah memiliki 98 kolam pembenihan pada lahan seluas 2.567 m 2 yang pada awalnya hanya memiliki kurang dari 10 kolam.

1.2 Perumusan Masalah

Sebanyak 98 kolam pembenihan yang dimiliki Bapak Endang mampu menghasilkan produksi rata-rata per bulan sebanyak 370.971 ekor dengan daerah pemasaran Bogor, Bekasi, Jakarta, Parung, Jonggol, Bandung, Tasik dan Garut. Jumlah benih tersebut belum mampu memenuhi permintaan yang ada. Masih terdapat 2.300.000 ekor benih per bulan dari daerah Bekasi dan Parung yang belum mampu terpenuhi karena keterbatasan jumlah kolam yang dimiliki. Keadaan tersebut menjadikan Bapak Endang berencana untuk melakukan pengembangan usaha. Pengembangan usaha harus disesuaikan dengan keadaan lokasi rencana pengembangan. Lokasi usaha untuk rencana pengembangan terletak di Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Bapak Endang memilih desa tersebut karena kondisi iklim dan tanah yang sesuai untuk budidaya pembenihan lele sangkuriang. Bapak Endang telah berhasil melakukan budidaya pembenihan lele sangkuriang sebanyak 9 kolam di Desa Cilember dengan kesesuaian hasil produksi seperti di Desa Gadog. Faktor lain yang menjadikan Bapak Endang memilih Desa Cilember untuk lokasi pengembangan karena masih terdapat lahan kosong yang belum termanfaatkan. Luas lahan yang belum termanfaatkan dapat dibangun sebanyak 200 kolam pembenihan lele sangkuriang ukuran 3x4 m 2 , sehingga Bapak Endang akan melaksanakan pengembangan usaha sesuai dengan banyaknya jumlah kolam yang dapat dibangun pada lahan tersebut. Adanya pengembangan usaha tersebut dapat digunakan sebagai lokasi percontohan untuk menunjukkan apakah pengembangan usaha pembenihan lele sangkuriang layak untuk dilaksanakan. Analisis studi kelayakan juga perlu dilakukan pada usaha Bapak Endang saat ini dengan tujuan untuk mengevaluasi kegiatan usaha sebagai lokasi percontohan serta dapat digunakan juga sebagai acuan rencana pengembangan. 9 Alternatif rencana pengembangan usaha dapat menggunakan lahan sendiri atau lahan sewa. Sedangkan alternatif penggunaan modal dapat menggunakan modal sendiri, modal pinjaman atau campuran sendiri dan pinjaman karena telah ada bank pemerintah yang menawarkan pinjaman kepada usaha Bapak Endang, yaitu Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank BTN. Oleh karena itu, diperlukan analisis kelayakan usaha untuk memilih alternatif penggunaan lahan maupun modal yang paling menguntungkan untuk rencana pengembangan. Analisis kelayakan yang harus dilakukan pada usaha saat ini maupun rencana pengembangan terdiri dari aspek non finansial aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial dan aspek lingkungan serta aspek finansial. Kajian aspek-aspek tersebut menjadi penting untuk dilakukan karena antara aspek satu dengan aspek yang lain memiliki keterkaitan serta sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan usaha pembenihan lele sangkuriang. Oleh karena itu, analisis aspek-aspek tersebut harus dilakukan secara keseluruhan sesuai dengan keadaan usaha pembenihan lele sangkuriang Bapak Endang. Selama Bapak Endang melakukan usaha, harga jual benih tidak pernah mengalami penurunan karena permintaan benih juga tidak pernah mengalami penurunan. Namun, harga pakan usaha justru selalu mengalami kenaikan. Keberhasilan usaha pembenihan lele dipengaruhi oleh jumlah produksi benih, harga jual benih serta biaya pakan. Jumlah produksi benih yang dihasilkan pada setiap siklus tidak bisa dipastikan secara tepat. Hal tersebut terjadi karena produksi benih lele dipengaruhi oleh kondisi perubahan cuaca, jenis pakan yang digunakan, hama dan penyakit, serta teknis perawatan benih. Oleh karena itu, perlu diketahui sensitivitas kenaikan biaya pakan dan penurunan jumlah produksi benih agar usaha pembenihan lele sangkuriang tetap layak untuk dilaksanakan. Berdasarkan hal tersebut, perumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana kelayakan non finansial usaha pembenihan lele sangkuriang Bapak Endang dari aspek pasar, teknis, manajemen, hukum, sosial serta lingkungan? 2. Bagaimana kelayakan finansial usaha pembenihan lele sangkuriang Bapak Endang sebelum dan setelah pengembangan usaha? 10 3. Bagaimana sensitivitas peningkatan biaya pakan dan penurunan jumlah produksi terhadap kelayakan usaha pembenihan lele sangkuriang Bapak Endang sebelum dan setelah pengembangan usaha? 4. Bagaimana alternatif penggunaan lahan dan modal yang paling menguntungkan untuk rencana pengembangan usaha pembenihan lele sangkuriang Bapak Endang?

1.3 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah: